Amalan-amalan Bulan Puasa yang Penuh Barokah

0
2402

Siapa yang tidak senang dapat dijumpakan lagi dengan bulan Ramadhan? Tentunya sahabat Cahayaislam sekalian merasa bersyukur karena di tahun ini dapat kembali menjumpai bulan suci ini, bulan di mana Allah SWT membuka lebar-lebar pintu taubat, termasuk dengan menahan lapar dan haus yang sejalan dengan menahan segala macam hawa nafsu, yang diharapkan dapat kita amalkan pula di bulan-bulan lainnya. Salah satu hal istimewanya adalah semua amalan-amalan bulan puasa dijanjikan lipatan pahala dari Allah SWT, yang tentunya menjadikan peluang bagi kita untuk mendapatkan derajat surga yang tinggi kelak.

Namun sahabat, hal penting yang perlu kita ingat adalah, tidak hanya amalan di bulan suci Ramadhan yang baik-baik saja yang dilipatkan, tetapi juga amalan-amalan jelek, sebagaimana disebutkan dalam hadits riwayat Tabrani,

“Maka berhati-hatilah kalian pada bulan Ramadhan, sesungguhnya kebaikan-kebaikan di bulan Ramadhan itu dilipatgandakan pada apa-apa yang tidak dilipatgandakan dalam selain bulan Ramadhan, demikian pula kejelekan-kejelekan (juga dilipatgandakan).”

Maka dari itu kita supaya senantiasa menjaga diri agar terhindar dari amalan-amalan yang tidak diridhoi Allah SWT, serta selalu berdoa agar dijaga dan ditetapkan dalam kebaikan. Di samping itu, kita supaya berusaha untuk melaksanakan, mengepolkan ibadah dan meningkatkan amalan di bulan Ramadhan sesuai sunnah, di antaranya:

Menyegerakan berbuka puasa dan melaksanakan makan sahur

Menyegerakan berbuka dan melaksanakan makan sahur merupakan dua amalan sunnah yang khas di antara amalan-amalan bulan puasa yang lainnya. Sahabat, meskipun terlihat sepele, Rasulullah memberi contoh untuk melaksanakan kedua amalan sunnah ini karena di dalam menyegerakan berbuka puasa dan dalam sahur itu terdapat kebaikan dan berkah. Dalam prakteknya, menyegerakan berbuka puasa bisa kita lakukan dengan mulai minum atau makan yang ringan-ringan terlebih dahulu, misalkan dengan meminum air putih, teh manis atau sup buah, atau, seperti yang dilakukan Rasulullah SAW dulu, dengan memakan buah kurma.

Memperbanyak membaca Al Quran

Salah satu istimewanya bulan Ramadhan adalah ditandai dengan turunnya ayat Al Quran pertama kalinya, maka Rasulullah SAW pun menjadikannya bulan spesial untuk memperbanyak membaca Al Quran dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya. Demikian juga dengan kita, supaya berusaha untuk memperbanyak membaca Al Quran di bulan Ramadhan, dan diusahakan sampai khatam. Selain menjadi kesempatan emas untuk mendatangkan pahala, dengan memperbanyak membaca Al Quran kita dapat melatih lidah kita agar lebih lancar lagi dalam membacanya, dan juga menjadikan hati dan pikiran tenang dan bersih, sehingga bisa fokus dalam beribadah.

Menunaikan sholat Tarawih

Sholat tarawih juga satu dari penanda amalan-amalan bulan puasa yang spesial. Dalam menunaikannya, seperti yang telah dicontohkan Rasulullah, dapat dilakukan baik sendiri maupun berjamaah, dan di rumah maupun di dalam masjid. Namun sahabat, seperti yang kita ketahui, melaksanakan sholat berjamaah terlebih lagi di masjid, tentunya mendatangkan pahala yang lebih utama dan lebih banyak dibandingkan dengan sholat sendiri. Nah, untuk prakteknya, sholat tarawih dapat kita lakukan dengan hitungan genap, baik dua-dua, ataupun empat-empat, dengan batas jumlah yang tidak ditentukan, kemudian ditutup dengan witir dalam hitungan ganjil, seperti satu atau tiga rakaat.

Meningkatkan shodaqoh fii sabilillah

Sahabat Cahayaislam, pada hakikinya, harta benda yang kita shodaqohkan dalam sabilillah adalah sebagai tabungan atau hak milik yang akan kita ambil sendiri, kita nikmati sendiri hasilnya kelak di surga, dan merupakan harta kita yang haq dan tidak bisa dicuri maupun diambil oleh orang lain.

ۚ وَمَا تُقَدِّمُوا لِأَنفُسِكُم مِّنْ خَيْرٍ تَجِدُوهُ عِندَ اللَّهِ هُوَ خَيْرًا وَأَعْظَمَ أَجْرًا

Artinya: “Dan apa-apa yang kalian dahulukan untuk diri kalian berupa kebaikan-kebaikan akan kalian jumpai di sisi Allah, dan itu lebih baik dan lebih besar pahalanya.” (Q.S. Al Muzammil: 20)

Mencari barokahnya Lailatul Qadr

Tentunya sobat sekalian sudah mengetahui apa itu lailatul qadr, yaitu suatu malam di bulan Ramadhan ketika Al Quran diturunkan oleh Allah ke dunia. Di dalamnya, semua amalan yang dikerjakan dinilai lebih baik daripada amalan selama seribu bulan, sebagaimana disebutkan dalam ayat berikut ini.

لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ

Artinya: “Malam Qadr adalah malam yang lebih baik daripada seribu bulan.” (Q.S. Al Qadr: 3)

Nah sahabat, lailatul qadr ini ada di antara malam-malam ganjil di sepuluh malam yang akhir di bulan Ramadhan, yang mana tidak ada seorangpun yang tahu waktu pastinya. Maka dari itu kita disunnahkan untuk lebih menggenjot lagi amalan-amalan sunnah di sepuluh malam yang akhir, di antaranya dengan i’tikaf (berdiam diri di dalam masjid dengan niat beribadah pada Allah) dan memperbanyak membaca doa “Allahumma innaka ‘afuwwun kariim, tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annii”, yang artinya “Ya Allah, sesungguhnya Engkau adalah Dzat yang Maha Pengampun lagi Maha Mulia, Engkau senang pada pengampunan, maka ampunilah aku.”

Umroh di bulan Ramadhan

Satu amalan yang tidak kalah besar pahalanya di antara amalan-amalan bulan puasa bagi yang mampu adalah melaksanakan umroh, sebab Rasulullah SAW pernah bersabda, “Maka sesungguhnya umrah pada bulan Ramadhan itu membandingi haji, atau haji bersamaku Nabi.” (HR Bukhori fii kitabul hajji). Selain itu, dengan melaksanakan umroh di bulan Ramadhan, kita bisa memaksimalkan ibadah-ibadah lainnya di Masjidil Harom dan juga di tanah harom, yang mana dengan melakukan satu kebaikan di tanah harom akan diberikan pahala berupa seratus ribu kebaikan. Nah, bisakah sahabat membayangkan seberapa banyak pahala yang kita dapatkan jika mencari lailatul qodr sambil i’tikaf di Masjidil Harom? Maasyaa Allah, betapa besar rohmat yang akan Allah berikan pada kita.

 

Masih banyak amalan-amalan lain yang dapat kita maksimalkan di bulan Ramadhan. Yang tidak boleh kita lupakan, sobat, adalah bagaimana kita selalu berusaha menjaga niat dan keikhlasan dalam menjalankan ibadah-ibadah di bulan Ramadhan, baik itu puasa, membaca Al Quran, melaksanakan sholat sunnah dan sebagainya, seperti yang Rasulullah SAW sabdakan,

“Barang siapa yang puasa di bulan Ramadhan dengan niat mencari pahala, serta melaksanakan sholat di malam yang pangkat (lailatul qodr) atas dasar keimanan, maka dosa-dosanya yang telah dahulu akan diampuni.” (HR Bukhori).

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY