Cara Membangun Sikap Inklusif Dalam Keluarga Sejak Dini

0
870
Membangun sikap inklusif dalam keluarga

Membangun sikap inklusif dalam keluarga – Tidak banyak orang tahu bahwa istilah inklusif berkaitan dengan pendidikan dan keluarga. Inklusif sendiri merujuk kepada penggambaran masyarakat yang terbuka terhadap keragaman budaya. Oleh karena itu, sejatinya penting untuk mulai membangun sikap inklusif dalam keluarga.

Istilah inklusif menjelaskan tentang keterbukaan masyarakat dan keluarga terhadap menerima, toleransi, dan interaksi dengan budaya lain. Tanpa adanya sikap inklusif dalam diri, tentu dalam kehidupan bermasyarakat akan lebih mudah tercerai berai. Sayangnya hal itu juga kerap terjadi pada beberapa pihak dalam bermasyarakat di Indonesia.

Pentingnya Membangun Sikap Inklusif Dalam Keluarga

Inklusif merupakan pendekatan untuk membangun serta mengembangkan lingkungan yang lebih terbuka lebar. Sikap inklusif berguna untuk mengajak serta ikut serta seluruh orang dengan latar belakang berbeda. Sikap seperti ini bermanfaat agar mampu menerapkan sekaligus memahami masalah.

Orang dengan sikap inklusif akan terbuka dalam semua lingkungan mulai dari keluarga, sekolah, serta masyarakat. Sikap inklusif pada dasarnya juga membantu dalam menjaga hubungan sesama manusia. Sikap tersebut penting diterapkan agar dapat memahami berbagai perbedaan yang ada di sekitar kita.

Apalagi, Indonesia merupakan negara yang juga mempunyai keragaman dari berbagai hal. Keberagaman di Indonesia mencakup latar belakang, status, etnis, budaya, agama, sampai karakteristik. Hal seperti itu perlu dibina dengan membangun sikap inklusif dalam keluarga sejak dini.

Cara Membangun Sikap Inklusif di Dalam Keluarga

Cara membangun sikap inklusif dalam keluarga bisa berawal dari didikan orangtua kepada anaknya. Dengan demikian, anak-anak sejak kecil tumbuh menjadi masyarakat yang memahami indahnya toleransi, empati, perbedaan, serta kasih sayang antar sesama manusia. Berikut ada beberapa cara yang bisa Sobat Cahaya Islam terapkan dalam menumbuhkan sikap inklusif dalam keluarga dari anak-anak.

1.       Memberikan Contoh yang Baik

Semua orangtua bisa berbicara tentang arti sikap inklusif dan pentingnya bersikap seperti itu secara detail. Tetapi, kalau orangtua tak mampu mempraktekkan apa yang sudah mereka ajarkan, tentu saja anak tak bisa melakukannya. Menariknya, anak-anak selalu memperhatikan cara orangtua dalam menangani situasi.

Membangun sikap inklusif dalam keluarga

Oleh sebab itu, penting bagi orangtua agar selalu menjadi panutan dan memberikan contoh yang baik bagi mereka. Allah SWT berfirman:

 “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah diri kamu dan keluargamu dari api yang bahan bakarnya adalah manusia-manusia dan batu-batu. Diatasnya malaikat yang kasar yang keras-keras yang tidak mendurhakai Allah menyangkut apa yang dia perintahkan, dan mereka mengerjakan apa yang diperintahkan” (QS. At-Tahrim ayat 6)

2.       Menanamkan Nilai Empati

Kemudian orang tua juga perlu menanamkan anak-anak nilai empati terhadap orang lain. Dengan begitu, ia bisa memahami dengan kemampuannya sendiri bagaimana rasanya jika menjadi orang lain. Saat hal itu terjadi, anak mampu melihat alasan orang lain mempunyai sudut pandang berbeda.

Membangun sikap inklusif dalam keluarga

Hal ini pun membuat anak bisa menghargai perbedaan di sekitarnya dengan sendiri. Ketika anak-anak belajar empati, secara otomatis mereka lebih menerima orang lain. Islam pun menganjurkan sikap empati, seperti firman Allah yang berbunyi:

 “Dan apabila sewaktu pembagian itu hadir beberapa kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, maka berilah mereka dari harta itu (sekedarnya) dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik”. (Q.S. an-Nisa/4: 8).

3.       Mendiskusikan Tentang perbedaan

Sobat Cahaya Islam sebagai orangtua juga perlu memberi kesempatan kepada anak untuk mengetahui bahwa masing-masing orang berbeda. Hal ini bisa Sobat lakukan sambil mendidik mereka tentang pentingnya menghormati dan menghargai keunikan setiap individu. Apalagi islam juga mengajarkan tentang perbedaan dalam Al Quran yaitu:

 يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ

“Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti” (Al-Hujurat ayat 13)

Sobat Cahaya Islam, seperti itulah beberapa poin untuk membangun sikap inklusif dalam keluarga mulai dari si kecil. Dengan cara tersebut, besar harapan keluarga Sobat mempunyai sikap inklusif yang baik dalam kehidupan bermasyarakat. 

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY