Kenaikan Harga dalam Islam – Saat ini, tengah marak terkait pro kontra kenaikan harga BBM yang cukup mengusik masyarakat. Lalu seperti apa penjelasan tentang kenaikan harga dalam Islam?
Masalah kenaikan harga pada BBM (Bahan Bakar Minyak) di Tanah Air memang bisa dibilang meresahkan. Banyak masyarakat yang mengaku keberatan dengan kebijakan baru tersebut.
Padahal, jika kita mau menyelidiki tentang kemungkinan pemerintah menaikkan harga dalam kasus BBM ini. Bisa saja keputusan itu kita terima dengan hati lega.
Salah satu yang menjadi faktor adalah mempertimbangkan dengan baik bahwa rakyat dianggap mampu menerima kondisi ini.
Maka dari itu, segenap rakyat dihimbau untuk melakukan introspeksi diri, dengan memikirkan kesalahan apa yang diperbuat kaum ini. Sehingga Allah SWT menghendaki kesulitan bagi seluruh penghuni negeri.
Kenaikan Harga dalam Islam, Ini Penjelasannya
Ada dua kemungkinan kenapa harga di suatu negara mengalami kenaikan, apa saja?
1. Perbuatan Zalim Pemerintah
Kemungkinan yang pertama, bisa saja pemerintah berbuat zalim dengan menaikkan harga hingga susah terjangkau bagi sebagian golongan masyarakat.
Jika pun demikian alasannya, maka bisa jadi hal tersebut adalah buah hasil dari perbuatan zalim rakyatnya pula. Sebagaimana dijelaskan dalam QS. Al-An’am Ayat 129:
وَكَذٰلِكَ نُوَلِّيْ بَعْضَ الظّٰلِمِيْنَ بَعْضًاۢ بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ ࣖ
Dan demikianlah Kami jadikan sebagian orang-orang zalim berteman dengan sesamanya, sesuai dengan apa yang mereka kerjakan.
Sebab pernah ditegaskan oleh Ulama, ada pemimpin zalim yang memang disiapkan bagi suatu negara untuk menjadi balasan bagi rakyat yang berperilaku zalim di dalamnya.
2. Pemerintah Amanah
Selanjutnya adalah kemungkinan yang kedua, di mana kenaikan BBM yang terjadi dewasa ini karena amanah yang sedang diterapkan oleh pemerintah.
Sumber daya alam yang mumpuni dan memberikan kecukupan bagi seluruh penduduk negeri dirasa cukup untuk membayar harga atas BBM yang melonjak naik.
Sehingga bukan mustahil jika bisa dimanfaatkan untuk hal-hal yang bisa memajukan ekonomi bangsa melalui kinerja pemerintah bersama rakyatnya.
Seperti potongan ayat berikut ini:
وَلَوْ اَنَّ اَهْلَ الْقُرٰٓى اٰمَنُوْا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكٰتٍ مِّنَ السَّمَاۤءِ وَالْاَرْضِ وَلٰكِنْ كَذَّبُوْا فَاَخَذْنٰهُمْ بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ
Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan. (QS. Al-Araf:96)
Mengapa Rakyat Indonesia Kurang Sejahtera?
Nah, Sobat Cahaya Islam, dari dua kemungkinan yang telah dipaparkan di atas. Tentu muncul pertanyaan ‘mengapa Indonesia dengan jumlah populasi Muslim terbanyak justru terhimpit kesulitan yang jauh dari sejahtera rakyatnya?’
Mencari jawaban ini kita bisa mengintip satu potongan ayat pada QS. Al-‘Ankabut Ayat 65:
فَاِذَا رَكِبُوْا فِى الْفُلْكِ دَعَوُا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ ەۚ فَلَمَّا نَجّٰىهُمْ اِلَى الْبَرِّ اِذَا هُمْ يُشْرِكُوْنَۙ
Maka apabila mereka naik kapal, mereka berdoa kepada Allah dengan penuh rasa pengabdian (ikhlas) kepada-Nya, tetapi ketika Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, malah mereka (kembali) mempersekutukan (Allah),
Setelah kita mentadaburi beberapa firman Allah Ta’ala di atas. Seharusnya kita berhenti menggerutu atas keputusan pemerintah terkait kenaikan harga yang sudah ditetapkan belum lama ini.
Terlebih lagi, sebaiknya perbanyak waktu untuk mengoreksi serta memperbaiki diri sendiri, bahkan lingkungan sekitar.
Hal yang tak boleh terlewatkan adalah memperbaiki ketauhidan kita kepada Allah SWT. Karena sebenarnya kemakmuran suatu negara tergantung dari iman dan takwa orang-orang yang tinggal di dalamnya.
Tak hanya itu, bertauhid kepadaNya juga mengangkat derajat negeri dan orang-orang yang hidup dalam negeri tersebut.
Yakni dengan memberikan pemimpin dan pemerintahan yang baik, kemakmuran seluruh rakyatnya dan kesejahteraan yang bisa dibina bersama.
Bukankah kita tahu, Sobat? Bahwa berperilaku baik itu tidak hanya bernilai ibadah namun juga sama halnya dengan menanam benih. Di mana saat telah tumbuh dan berbuah, kita sendiri yang akan menuai hasilnya nanti.
Demikian di atas merupakan ulasan mengenai kenaikan harga dalam Islam untuk menanggapi kasus BBM yang ramai dibahas akhir-akhir ini. semoga artikel ini memberikan manfaat.