Karakter bu Tejo – Film pendek berjudul “Tilik” yang disutradarai oleh Wahyu Agung Prasetyo ini ditonton oleh jutaan penonton youtube. Film yang digarap oleh Ravacana Films yang bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan DIY ternyata mampu menjadi trending topik. Ini karena karakter dari bu Tejo yang menarik. Film ini bercerita mengenai kehidupan warga desa yang terlihat sedang dalam perjalanan untuk menjenguk bu Lurah yang sakit. “Tilik” itu sendiri merupakan bahasa jawa, yang artinya adalah menjenguk.
Dalam film pendek ini, bu Tejo digambarkan sebagai orang yang suka nyinyir atau bergosip. Sedangkan di kehidupan nyata, seringkali kita menemui bagaimana kalangan ibu-ibu berkumpul dan saling bergosip. Film ini seolah sedang menceritakan kehidupan nyata warga desa yang gemar bergosip. Dengan adanya karakter dari bu Tejo yang membuat film ini menarik. Bahkan menjadi trending di twitter. Lalu bagaimana kebiasaan menggosip menurut islam?
Karakter Bu Tejo Dalam Film “Tilik”, Ini Kerugian Bagi Penggosip Menurut Islam
Karakter bu Tejo dalam film “Tilik” ini digambarkan sebagai orang yang suka menyebarkan gosip atau nyinyir. Terlihat dalam film ini, para ibu-ibu kampung sedang perjalanan untuk menjenguk bu Lurah yang sakit. Selama perjalanan bu Tejo ini menggosipkan kembang desa bernama Dian yang kabarnya dekat dengan anak bu Lurah. Dalam islam sendiri, menggosip atau menggunjing adalah perbuatan yang dilarang. Kenapa begitu?
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.(1)
Dalam ayat ini, bisa disimpulkan bahwa Allah tidak menyukai perbuatan suudzon atau berburuk sangka. Dan juga membenci perbuatan muslim yang mencari-cari keburukan orang lain serta menggunjing. Ini termasuk dalam perbuatan keji dan dosa besar. Bagi orang yang senang bergosip akan menerima banyak kerugian. Apa saja?
Waktu Terbuang Dengan Sia-Sia
Kerugian bagi orang yang gemar bergosip adalah membuang waktu dengan sia-sia. Perbuatan menggunjing atau bergosip itu sendiri sangat menyita waktu. Ini bisa membuat kaum muslimin lupa menjalankan ibadah atau melakukan hal-hal yang seharusnya bermanfaat untuk dirinya sendiri. Terlalu asyik bergosip hingga terlalu sibuk mengurusi hidup orang lain, sementara hidup sendiri justru tidak bermanfaat.
Penyebab Terjerumusnya Pada Perbuatan Maksiat
Perbuatan maksiat disini adalah perbuatan yang merugikan diri sendiri dan orang lain. Bergosip tentu saja selain merugikan diri sendiri, ini juga menimpakan kesusahan bagi orang lain. Ini artinya kita sedang menimbun kemaksiatan karena berlaku dzalim terhadap orang lain. Dan juga memupuk dosa-dosa akibat perbuatan kita.
Karakter bu Tejo – Dalam film “Tilik” ini menunjukkan bagian dari kehidupan nyata warga desa. Bahwasanya tidak sedikit kita menemui orang dengan sifat seperti bu Tejo. Dari sini kita diperingatkan untuk tidak melakukan perbuatan semacam itu, yaitu senang bergosip. Bagaimanapun ini adalah perbuatan yang menyimpang dari ajaran islam.
Catatan Kaki:
(1) – Surat Al-Hujurat Ayat 12