Tipe Cerdas Menurut Islam, Yuk Wujudkan Peradaban yang Gemilang

0
333
cerdas menurut Islam

Cerdas menurut Islam – Di dalam berbagai literatur sejarah, kecerdasan terbagi dalam berbagai macam tipe misalnya, cerdas menurut Gardner, cerdas menurut Islam dan masih banyak lagi ragamnya.

Tipe kecerdasan tersebut diteliti hanya sebagai bahan untuk eksperimen lebih lanjut dan bukan menjadi sifat kecerdasan yang mutlak ada dalam diri seseorang tersebut.

Sobat Cahaya Islam, cerdas menurut Islam tentu memiliki ciri khas yang berbeda. Bukan hanya cakap di bidang intelektual saja, namun juga menjadi penyejuk bagi keluarga karena pancaran akhlak dan kepribadian yang dimiliki.

Bagaimana Sosok Orang yang Cerdas Menurut Islam?

Cerdas menurut Islam tentu bukan seperti karakter kecerdasan yang dijelaskan oleh Gardner. Di dalam Islam, kecerdasan tidak hanya masalah intelektual saja namun bagaimana seorang generasi mampu menahan hawa nafsunya.

Hawa nafsu sendiri bukanlah hal yang mudah untuk ditaklukkan. Hal ini sebagaimana pembelajaran yang dapat diambil dari kisah Nabi Adam AS yang pada akhirnya tergoda oleh nafsu untuk mencicipi buah yang tak boleh dimakan.

Selain itu, cerdas juga berkaitan dengan kepiawaian seorang generasi dalam menjalani aktivitas agar sesuai dengan syariat Islam dimanapun berada.

Di era seperti sekarang, tentu tidak mudah menemukan role model yang bisa ditiru dan diteladani. Jika salah dalam memilih teladan, tentu menjadikan seseorang malah menjauh dari Allah Ta’ala. Naudzubillah.

Apalagi di era serba canggih sekarang, normalisasi kemaksiatan seringkali terjadi dan malah dianggap wajar oleh generasi umat muslim.

Misalnya, generasi yang memberikan contoh berkaitan dengan pacaran antar lawan jenis. Pun kemudian juga generasi yang memberikan tauladan berjoget tanpa menjaga izzah dan iffah sebagai seorang muslimah.   

Tips Meningkatkan Kecerdasan di dalam Islam

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan agar kecerdasan generasi bisa ditingkatkan. Beberapa diantaranya yakni sebagai berikut :

1.    Konsisten Belajar

Hal pertama yang dilakukan yakni dengan senantiasa bersikap konsisten dalam proses belajar. Proses pembelajaran merupakan hal yang perlu diwujudkan dan dijalankan sehari – hari. Sebab belajar merupakan gerbang awal untuk menjadikan kecerdasan tetap dapat terpatri dalam diri individu.

cerdas menurut Islam

2.    Berdiskusi dengan para Asatidz

Hal selanjutnya yang bisa dilakukan yakni dengan membuka diskusi dengan para asatidz. Diskusi bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan, tentunya perlu memenuhi informasi di dalam diri sebelum menjalankan diskusi bukan? Dengan demikian, semakin banyak diskusi yang dilakukan, maka akan memberikan peningkatan dalam ranah keilmuan. Hal ini sebagaimana firman Allah Ta’ala dalam surat Al Mujadalah ayat 11 tentang pentingnya membuka banyak diskusi bersama.

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَكُمْۚ وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ

Artinya : Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, “Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan.

3.    Mengikuti Majelis Keilmuan

Kemudian Sobat Cahaya Islam bisa mengikuti majelis keilmuan untuk memperdlam engetahuan Islam dalam diri.

Di era serba canggih seperti sekarang, tentu tidak sulit untuk mencari agenda keilmuan agama maupun hal lain yang senantiasa menjadikan Islam sebagai sudut pandang dan solusi permasalahan.

cerdas menurut Islam

Pastikan bahwa Sobat Cahaya Islam memiliki teman atau sahabat yang dapat diajak berpartner agar kegiatan majelis menjadi lebih menyenangkan. Dan jangan lupakan bahwa ilmu tersebut perlu diserukan kepada yang lain.

Hal ini sebagaimana firman Allah Ta’ala dalam surat An Nahl ayat 125 yakni :

اُدْعُ اِلٰى سَبِيْلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُۗ اِنَّ رَبَّكَ هُوَ اَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيْلِهٖ وَهُوَ اَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِيْنَ

Artinya : Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk.

Nah Sobat Cahaya Islam, demikianlah ulasan yang berkaitan dengan cerdas menurut Islam dan beberapa hal yang perlu ditingkatkan agar kecerdasan tersebut dapat bertahan lebih lama.

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY