Bolehkah Membayar Fidyah ke Masjid? Ternyata Ini Anjurannya

0
1926
Bolehkah membayar fidyah ke masjid

Bolehkah membayar fidyah ke masjid – Puasa merupakan kewajiban yang harus umat Islam jalankan. Jika tidak bisa berpuasa maka umat Islam wajib menggantinya dengan bayar fidyah. Bolehkah membayar fidyah ke Masjid? Menyalurkan fidyah wajib Anda lakukan kepada golongan sesuai anjuran Islam. Fidyah hukumnya wajib bagi golongan tertentu sesuai QS. Al Baqarah 184.

اَيَّامًا مَّعۡدُوۡدٰتٍؕ فَمَنۡ كَانَ مِنۡكُمۡ مَّرِيۡضًا اَوۡ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنۡ اَيَّامٍ اُخَرَ‌ؕ وَعَلَى الَّذِيۡنَ يُطِيۡقُوۡنَهٗ فِدۡيَةٌ طَعَامُ مِسۡكِيۡنٍؕ فَمَنۡ تَطَوَّعَ خَيۡرًا فَهُوَ خَيۡرٌ لَّهٗ ؕ وَاَنۡ تَصُوۡمُوۡا خَيۡرٌ لَّـکُمۡ اِنۡ كُنۡتُمۡ تَعۡلَمُوۡنَ

Artinya: (Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Tetapi barangsiapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya, dan puasamu itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.

Bolehkah Membayar Fidyah ke Masjid? Bagaimana Hukumnya?

Dalam beberapa kasus jika sudah tidak ada golongan wajib menerima fidyah, maka boleh membayarnya melalui Masjid. Namun hal itu tentu boleh saja asalkan dalam kondisi terdesak. Bertajuk pada anjuran dalam agama Islam, hendaknya seorang muslim membayar fidyah pada golongan yang sesuai ketentuan.

Pembayaran fidyah melalui masjid akan sah jika kondisinya memang sudah tidak ada golongan penerima fidyah sesuai anjuran. Setelah pembayaran berlangsung biasanya pihak masjid akan menyalurkan ke pihak dhuafa.

Jika masih ada golongan penerima fidyah maka orang tersebut harus Anda utamakan. Sobat Cahaya Islam bisa juga bayar fidyah kepada tetangga atau orang sekitar rumah yang masuk dalam kriteria penerima.

Daftar Golongan yang Berhak Menerima Fidyah

Berpedoman pada QS. Al Baqarah ayat 184 terdapat beberapa golongan utama atau berhak menerima fidyah. Hal ini bisa Sobat Cahaya Islam jadikan sebagai tujuan pembayaran fidyah. Berikut ini sejumlah golongan yang berhak menerima fidyah:

1. Fakir

Dalam Islam orang yang masuk dalam golongan fakir berhak mendapatkan zakat sekaligus fidyah. Orang fakir merupakan golongan yang tidak punya tempat tinggal dan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan ekonomi. Orang yang masuk dalam golongan ini tidak memiliki barang berharga untuk menunjang kehidupan ekonomi.

Bolehkah membayar fidyah ke masjid

2. Miskin

Selain fakir, Sobat Cahaya Islam juga bisa membayarkan fidyah ke golongan miskin. Miskin berbeda dengan fakir, golongan ini masih mempunyai penghasilan meskipun tidak menetap jumlahnya. Banyak orang beranggapan bahwa golongan miskin kesulitan untuk memperoleh kehidupan lebih baik.

3. Musafir

Dalam syarat orang yang membayar fidyah terdapat golongan musafir. Musafir merupakan orang yang sedang menempuh perjalanan jauh. Dirinya boleh meninggalkan puasa namun lebih baik jika menggantinya dengan bayar fidyah. Namun, kaum musafir yang kehabisan bekal perjalanan juga berhak menerima fidyah.

4. Sakit

Orang yang sedang sakit boleh meninggalkan puasa sekaligus kewajiban fidyah. Namun tidak semua orang sakit boleh meninggalkan dua kewajiban tersebut. Kondisi sakit yang boleh meninggalkan puasa dan fidyah yakni dalam kondisi parah saat usia produktif. Golongan ini berhak menerima fidyah sesuai dengan anjuran agama Islam.

5. Berhutang

Sobat Cahaya Islam yang ingin membayar fidyah bisa menyalurkannya kepada orang berhutang. Orang berhutang memang berhak menerima fidyah. Namun hutang tersebut harus atas dasar memenuhi kebutuhan pokok. Jika terdapat orang berhutang tapi untuk memenuhi gaya hidup maka tidak berhak menerima fidyah.

Bolehkah membayar fidyah ke Masjid? Hal ini sebenarnya sangat boleh asalkan kondisi terdesak dan sulit menemukan golongan wajib menerima fidyah. Hukum bayar fidyah bagi orang yang tidak puasa yaitu wajib. Pembayaran fidyah bisa berupa uang dengan kadar pertengahan yang bisa orang makan satu keluarga sesuai QS. Al Maidah 89.

لَا يُؤَاخِذُكُمُ اللّٰهُ بِاللَّغْوِ فِيْٓ اَيْمَانِكُمْ وَلٰكِنْ يُّؤَاخِذُكُمْ بِمَا عَقَّدْتُّمُ الْاَيْمَانَۚ فَكَفَّارَتُهٗٓ اِطْعَامُ عَشَرَةِ مَسٰكِيْنَ مِنْ اَوْسَطِ مَا تُطْعِمُوْنَ اَهْلِيْكُمْ اَوْ كِسْوَتُهُمْ اَوْ تَحْرِيْرُ رَقَبَةٍ ۗفَمَنْ لَّمْ يَجِدْ فَصِيَامُ ثَلٰثَةِ اَيَّامٍ ۗذٰلِكَ كَفَّارَةُ اَيْمَانِكُمْ اِذَا حَلَفْتُمْ ۗوَاحْفَظُوْٓا اَيْمَانَكُمْ ۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اٰيٰتِهٖ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

Artinya: Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak disengaja (untuk bersumpah), tetapi Dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja, maka kafaratnya (denda pelanggaran sumpah) ialah memberi makan sepuluh orang miskin, yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu, atau memberi mereka pakaian atau memerdekakan seorang hamba sahaya. Barangsiapa tidak mampu melakukannya, maka (kafaratnya) berpuasalah tiga hari. Itulah kafarat sumpah-sumpahmu apabila kamu bersumpah. Dan jagalah sumpahmu. Demikianlah Allah menerangkan hukum-hukum-Nya kepadamu agar kamu bersyukur (kepada-Nya).

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY