Nasihat Agama Islam: Perayaan Ulang Tahun dalam Ajaran Islam

0
3884
perayaan ulang tahun

Kajian Islam – Berkaitan dengan maut dan umur. Dalam kehidupan modern kita banyak sekali menemui banyak perayaan-perayaan pada bertambahnya umur seseorang. Padahal sejatinya ketika umur seseorang itu bertambah, maka durasi jangka waktu hidupnya di dunia ini telah berkurang. Nah, dalam artikel ini, kami akan mencoba membahas tentang perayaan ulang tahun dalam perspektif islam.

Perayaan Ulang Tahun dalam Ajaran Islam

Kita tidak akan pernah tahu kapan waktu kita akan akhir dari hidup ini. Dalam islam sendiri kita mengetahui konsep bahwa umur yang kita miliki semakin bertambah hari maka semakin berkurang. Semakin hari, jatah jangka waktu hidup kita semakin memendek dari ketentuan yang diberikan Allah kepada kita. Rasulullah sendiri senantiasa menasihati umatnya untuk selalu ingat pada kematian. Seperti salah satu contohnya yang diterangkan dalam hadits ibnu Majjah 4258 dibawah ini:

حَدَّثَنَا مَحْمُودُ بْنُ غَيْلاَنَ، حَدَّثَنَا الْفَضْلُ بْنُ مُوسَى، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرٍو، عَنْ أَبِي سَلَمَةَ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ـ صلى الله عليه وسلم ـ ‏:‏ ‏ “‏ أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ ‏”‏ ‏.‏ يَعْنِي الْمَوْتَ

Rasulullah bersabda: Sering-seringlah kalian mengingat pada pemutus kenikmatan, yakni yang dimaksud sebagai kematian. [1]

Ada nggak sih tuntunan untuk merayakan ulang tahun? 

Dalam beberapa kajian islam yang telah tim cahayaislam lakukan dengan para alim ulama. Banyak yang menyatakan bahwa perayaan hari ulang tahun tidak ada tuntunannya dalam Al Quran maupun Al Hadits Rasulullah SAW. Yang ada hanya hadits tentang dua perayaan yang di miliki orang islam, yakni idul Fitri dan Idul Adha.

أَخْبَرَنَا عَلِيُّ بْنُ حُجْرٍ، قَالَ أَنْبَأَنَا إِسْمَاعِيلُ، قَالَ حَدَّثَنَا حُمَيْدٌ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ كَانَ لأَهْلِ الْجَاهِلِيَّةِ يَوْمَانِ فِي كُلِّ سَنَةٍ يَلْعَبُونَ فِيهِمَا فَلَمَّا قَدِمَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم الْمَدِينَةَ قَالَ ‏“‏ كَانَ لَكُمْ يَوْمَانِ تَلْعَبُونَ فِيهِمَا وَقَدْ أَبْدَلَكُمُ اللَّهُ بِهِمَا خَيْرًا مِنْهُمَا يَوْمَ الْفِطْرِ وَيَوْمَ الأَضْحَى

Dalam hadits riwayat Nasa’i 1556 diatas dijelaskan bahwasanya orang-orang jahiliyah memiliki dua hari (perayaan) yang mereka gunakan untuk bermain. Allah telah memberikan orang-orang islam dua sebagai gantinya yang lebih baik daripada keduanya (hari milik orang jahiliyah). Kedua hari itu adalah Al Fitr dan Al Adha. [2]

Perayaan ulang tahun sebagai bentuk kesyukuran? 

Dalam beberapa diskusi kajian islam tentang ulang tahun tersebut, muncul beberapa pertanyaan. Dan salah satunya yang menarik untuk dibahas adalah pertanyaan: bagaimana bila perayaan ulang tahun yang dilakukan tersebut merupakan bentuk kesyukuran kepada Allah?

Banyak yang melaksanakan perayaan ultah dengan tasyakuran dan bacaan-bacaan doa dan dzikir. Nah, untuk pertanyaan demikian itu. Banyak para alim ulama menegaskan kembali, bila mana perayaan itu dilakukan dengan maksud seperti itu, maka bisa dikatakan itu merupakan praktik Bid’ah. Segala bentuk ibadah sudah dijelaskan tata caranya dalam Al Quran dan Hadits. Bila seseorang memasukkan tata cara lain atau bentuk ritual lain diluar ketentuan yang sudah dipatenkan Allah dan Rasul. Maka harap berhati-hati karena itu adalah bentuk Bid’ah dan bisa menjerumuskan pada api neraka (كُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَ لَةٍ وَكُلُّ ضَلاَ لَةٍ فِى النَّارِ).

Bagaimana dengan perayaan ultah untuk sekedar bersenang-senang? 

Bila perayaan ultah sebagai bentuk kesyukuran dianggap sebagai praktik bid’ah yang tidak ada tuntunannya. Maka bagaimana bila memperingati ulang tahun hanya sekedar untuk bersenang-senang saja? – Jawabannya sudah sangat jelas dan sudah sering kami ulas dalam beberapa artikel kami sebelumnya bahwa salah satu sifat baik orang islam yang beriman dan bertaqwa yang baik adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat dan hal-hal yang berlebihan atau boros. Salah satunya adalah pesta dan bersenang-senang tanpa ada faidahnya.

Nah, kira-kira itu sedikit ulasan kami tentang perayaan ulang tahun dalam perspektif islam. Semoga bisa memberikan secercah inspirasi dan manfaat untuk kita semua. Amiin


Catatan Kaki

[1] H.R. Ibnu Majjah no. 4258 (hasan)

[2] H.R. Nasa’i no. 1556 (Sahih)

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY