Tips Mengajarkan Rasa Syukur pada Anak Usia Dini Sebelum Masa Baligh

0
282
Mengajarkan rasa syukur

Mengajarkan rasa syukur – Mengajarkan rasa syukur sejak dini tentu merupakan salah satu program yang harus diprioritaskan bagi para anak usia dini misalnya PAUD dan TK.

Kedua level tersebut merupakan posisi yang pas untuk memberikan keteladanan agar bisa hidup berdampingan dengan konsep syukur.

Sobat Cahaya Islam, mengajarkan rasa syukur adalah pondasi yang penting dalam pembangunan akidah bagi diri umat.

Hanya saja, pondasi tersebut tentu tidak muncul secara instan, namun diperlukan konsistensi berupa usaha dan dukungan dari pendidikan keluarga, sekolah formal maupun informal serta komunitas masyarakat.

Jika ketiga pilar tersebut saling berkesinambungan, maka hadirnya rasa syukur dalam diri individu bukanlah hal yang mustahil.

Tips Mengajarkan Rasa Syukur

Untuk menancapkan karakter suka bersyukur dalam diri individu tentu perlu beberapa penerapan di kehidupan. Adapun diantaranya yakni sebagai berikut :

1.    Memberikan Contoh Tauladan

Hal pertama yang perlu dilakukan yakni dengan memberikan beragam contoh tauladan pada para individu.

Keteladanan adalah hal utama sebagai bukti nyata bahwasannya nilai – nilai syukur perlu dipraktekkan. Namun, jangan lupakan dalil dan teori yang berkaitan dengan pentingnya memiliki rasa syukur agar individu tetap memiliki keyakinan kuat mengapa harus bersyukur.

Mengajarkan rasa syukur

Terkadang, rasa syukur jarang dirasakan oleh sebagian anak, apalagi usia dini, sebab mereka merasa bahwa segala hal yang dimiliki sudah ada dalam dirinya dan disiapkan oleh keluarganya. Sehingga bisa jadi rasa syukur agak susah terpatri dalam diri.

Maka dari itu, sebagai yang lebih berpengalaman, berikanlah keteladanan dimulai dari hal sederhana, misalnya dengan senantiasa mengucapkan rasa syukur atas kehidupan yang telah Allah berikan.

Pun juga bisa juga dengan banyak bersyukur lantaran masih bisa membeli jajan kesukaan. Beberapa hal ini bisa diaplikasikan pada anak – anak agar rasa syukur bisa sedikit demi sedikit terpatri dalam diri individu.

Seiring berkembangnya waktu, anak – anak akan merasakan bahwa rasa syukur yang muncul dalam diri mereka datangnya dari keikhlasan hati sebagaimana firman Allah Ta’ala dalam surat Qaf ayat 16 yakni :

وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهٖ نَفْسُهٗ ۖوَنَحْنُ اَقْرَبُ اِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيْدِ

Artinya : Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.

2.    Praktek Bersama

Hal selanjutnya yang perlu dilakukan yakni mempraktekkan rasa syukur. Pada awalnya mempraktekkan rasa syukur tentu tidak bisa secara langsung dirasakan dampaknya. Sebab itu diperlukan adanya pembiasaan.

Misalnya, para orangtua maupun guru mengajak siswa untuk berderma di hari tertentu. Anak juga perlu melihat bahwa di sekitar mereka ada beberapa keluarga yang termasuk kalangan tidak mampu dan membutuhkan bantuan. Sehingga anak – anak tersebut akan berusaha untuk berkontribusi dalam memberikan bantuan kepada mereka.

Mengajarkan rasa syukur

3.    Meningkatkan Aqidah

Selanjutnya, agar rasa syukur senantiasa terpatri dalam diri individu, maka para orangtua maupun guru di sekolah wajib senantiasa mengingatkan pada siswa untuk senantiasa bersyukur.

Misalnya, ketika di kelas, guru dapat memberikan penjelasan terkait pentingnya untuk bersyukur. Selain itu, juga bisa memberikan kisah dan keteladanan dari para sahabat nabi terdahulu.

Aqidah sendiri merupakan hal yang sangat penting untuk ada dalam diri para umat muslimin. Belajar aqidah sendiri tentu akan memberikan kemuliaan bagi para pembelajarnya.

Hal ini sebagaimana firman Allah Ta’ala dalam surat Al Mujadilah ayat 11 yakni :

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَكُمْۚ وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ

Artinya : Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, “Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan.

Nah Sobat Cahaya Islam, demikianlah ulasan yang berkaitan dengan tips mengajarkan rasa syukur dan manfaatnya bagi peradaban. Semoga ulasannya bermanfaat.

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY