Memuliakan Keturunan Nabi Muhammad SAW, Wajibkah?

0
309
Keturunan Nabi Muhammad

Keturunan Nabi Muhammad – Sobat Cahaya Islam, salah satu cara untuk mengenal Nabi Muhammad saw adalah mengetahui tentang keluarga beliau. Keturunan Nabi Muhammad saw memiliki kedudukan yang istimewa dalam Islam. Merekalah yang merupakan ahli bait (keluarga) beliau yang layak mendapatkan kehormatan.

Adapun yang termasuk dalam golongan keluarga tidak hanya anak keturunan Nabi Muhammad saw, melainkan termasuk juga istri-istri dan kerabat beliau lainnya seperti paman, sepupu, atau anak angkat. Jadi sangat penting bagi setiap muslim untuk mengetahui tentang keluarga Rasulullah saw.

Memang mempelajari tentang keluarga Rasulullah saw dan kedudukan mereka sangat penting untuk menjaga akidah. Banyak orang terjerumus untuk memuliakan anggota keluarga Nabi Muhammad saw secara berlebihan tetapi di saat yang sama mencela anggota keluarga beliau yang lainnya, misalnya kepercayaan golongan Syiah.

Silsilah Keturunan Nabi Muhammad Saw

Garis keturunan Nabi Muhammad saw yang mendapat kesepakatan para ulama pakar sirah adalah Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdu Manaf bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin An-Nadhr bin bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’ad bin Adnan.

Silsilah nasab selanjutnya yang mencapai Nabi Adam as, terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama. Para ulama berhasil memastikan bahwa Adnan merupakan keturunan Nabi Ismail as, hanya saja mereka berbeda pandangan mengenai urutan silsilahnya.

Adapun ibunda Nabi Muhammad saw adalah Aminah binti Wahb bin Abdu Manaf bin Zuhrah bin Kilab. Ayah Aminah merupakan pemuka Bani Zuhrah sehingga Aminah dipandang sebagai wanita terhormat dari segi keturunan maupun kedudukan.

Nabi Muhammad saw berasal dari kabilah Bani Hasyim, Quraisy. Sementara kakek beliau, Abdul Muthalib, adalah pemuka Quraisy yang sangat dihormati oleh kaumnya.

Siapa Sajakah Keturunan Rasulullah Saw?

Nabi Muhammad saw menikah dengan Khadijah binti Khuwailid saat beliau mencapai umur 25 tahun. Dari Khadijah Rasulullah saw memperoleh keturunan, putra dan putri. Namun, putra-putra beliau tidak seorang pun bertahan hidup.

Putri-putri Nabi Muhammad yang mencapai usia dewasa dan melanjutkan keturunan beliau. Adapun keempat putri beliau adalah Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum, dan Fathimah.

Zainab menikah dengan Abul Ash bin Ar-Rabi’ sebelum hijrah. Dari pernikahan ini lahir seorang cucu perempuan bernama Umamah. Adapun Ruqayyah melahirkan seorang putra bernama Abdullah bin Umar. Fathimah menikah dengan Ali bin Abi Thalib dan memperoleh putra dan putri, yakni Hasan, Husain, Muhsin, Zainab, dan Ummu Kultsum.

Bagaimana Kedudukan Keturunan Nabi Muhammad Saw dalam Islam?

Keturunan Nabi Muhammad saw tentunya memiliki kedudukan yang mulia dalam Islam. Sesungguhnya Rasulullah saw telah berwasiat di tepi sungai Khumm yang terletak antara Makkah dan Madinah, “Dan keluargaku. Aku mengingatkan kamu sekalian pada Allah perihal keluargaku. Aku mengingatkan kamu sekalian pada Allah perihal keluargaku.Aku mengingatkan kamu sekalian pada Allah perihal keluargaku.” (HR Muslim, no 2408)

Pada suatu saat, paman Nabi saw, Abbas bin Abdul Muthalib, datang mengadu kepada beliau bahwa sebagian kaum Quraisy berbuat kasar pada Bani Hasyim. Mendengar hal tersebut, Rasulullah saw bersabda, “Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, kalian tidak beriman sampai kalian mencintai Allah dan kerabat-kerabatku.” (HR Ahmad, I/207)

Dalam hadits lainnya, beliau juga bersabda, “Sungguh Allah memilih Bani Ismail, memilih Kinanah dari Bani Ismail, memilih Quraisy dari Kinanah, memilih Bani Hasyim dari Quraisy, dan memilihku dari Bani Hasyim.” (Muslim no 325)

Demikianlah, Sobat Cahaya Islam, perintah Allah dan Rasul-Nya untuk memuliakan dan menghormati keturunan Nabi Muhammad saw. Umat Islam sebenarnya setiap hari memuliakan keluarga beliau dengan shalawat. Allahumma shalli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aalihi wa shahbihi ajma’in.

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY