Hikmah pelaksanaan akikah – Meski umum dilaksanakan, sayangnya belum banyak yang tahu hikmah pelaksanaan akikah. Keikhlasan memang menjadi poin utama dalam pelaksanaan ibadah, hanya saja dengan mengetahui hikmahnya, Sahabat Cahaya Islam bisa meningkatkan kekhusuan dan husnudzon kepada Allah Ta’ala.
Akikah sendiri sudah disyariatkan sejak zaman Nabi Ibrahim Alaihissalam. Wahyu tersebut turun ditandai dengan permintaan Nabi Ibrahim kepada putranya, Nabi Ismail untuk menyembelih satu ekor domba gembalaannya.
Sekilas Mengenai Akikah
Dalam kitab I’anatut Thalibin dijelaskan bahwa akikah secara bahasa yaitu rambut di kepala bayi ketika lahir. Sedangkan secara istilah, aqiqah adalah hewan yang disembelih untuk sang bayi saat rambut tersebut dipotong.
Membahas terkait hukumnya, Sayyid Sabiq menyatakan bahwa hukum akikah adalah sunnah muakkad atau sunnah yang sangat dianjurkan.
Pada saat pelaksanaan akikah, orang tua bayi disyariatkan menyembelih kambing. Jumlah kambing yang disembelih antara bayi laki-laki dan perempuan berbeda. Rasulullah SAW bersabda:
عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ اَبِيْهِ عَنْ جَدّهِ قَالَ، قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص مَنْ اَحَبَّ مِنْكُمْ اَنْ يَنْسُكَ عَنْ وَلَدِهِ فَلْيَفْعَلْ عَنِ اْلغُلاَمِ شَاتَانِ مُكَافِئَتَانِ وَ عَنِ اْلجَارِيَةِ شَاةٌ
Lafadz latin: “’an amrahobni shu’aibin ‘an abiihi ‘an jaddihi qaala, qaala Rasulullahi shallallahu ‘alahiwasallam man ahaban minkum an yansuka ‘an waladihi falyaf’al ‘anilghulaami shaataani mukaafiataani mukaafiataani wa ‘anil jaariyati shaatun.”
Artinya: “Dari ‘Amr bin Syu’aib dari ayahnya, dari kakeknya, Rasulullah bersabda : “Barang siapa diantara kalian yang ingin menyembelih (kambing) karena kelahiran bayi maka hendaklah ia lakukan untuk laki-laki dua kambing yang sama dan untuk perempuan satu kambing.” (HR. Hasan dan Abu Dawud (2843), HR. Nasa’i (7:162-163), HR. Ahmad (2286, 3176), dan HR Abdur Razaq (4:330))
Bagi yang mampu, akikah bisa dilangsungkan pada hari ke-7, 14, atau 21 pasca kelahiran bayi. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW yang berbunyi:
عَنْ سَمُرَةَ بْنِ جُنْدَبٍ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: كُلُّ غُلاَمٍ رَهِيْنَةٌ بِعَقِيْقَتِهِ تُذْبَحُ عَنْهُ يَوْمَ سَابِعِهِ وَ يُحْلَقُ وَ يُسَمَّى
Lafadz latin: “’an samuratabni jundabin an Rasulullahi qaala: kullun ghulaamin rahiinatun bi ‘aqiqatihi tudzbahu ‘anhu yauma saabi’ihi wa yuhlaqu wa yusaman.”
Artinya: “Semua anak bayi tergadaikan dengan akikahnya yang pada hari ketujuhnya disembelih hewan (kambing), diberi nama dan dicukur rambutnya.” – (HR. Abu Dawud: 2838, HR. Tirmidzi: 1552)
Hikmah Pelaksanaan Akikah
Setiap yang disyariatkan dalam Islam selalu memiliki rahasia di baliknya. Faktanya, ada beberapa hikmah pelaksanaan akikah. Penasaran dengan apa saja itu? Penjelasan selengkapnya ada di bawah ini:
1. Dihilangkan Gangguannya
Dalam sebuah hadits diterangkan bahwa anak yang telah diakikahi maka akan dihilangkan gangguannya. Hadits tersebut berbunyi:
عَنْ سَلْمَانَ بْنِ عَامِرٍ الضَّبِّىِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم مَعَ الْغُلاَمِ عَقِيقَتُهُ فَأَهْرِيقُوا عَنْهُ دَمًا وَأَمِيطُوا عَنْهُ الأَذَى
Artinya: “Dari Salman bin ‘Amir Adh Dhabbi, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Pada (setiap) anak laki-laki (yang lahir) harus diaqiqahi, maka sembelihlah (aqiqah) untuknya dan hilangkan gangguan darinya.” (HR. Bukhari no. 5472)
2. Sarana untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Syariat Islam mengajarkan untuk membagi-bagikan daging akikahan yang telah diolah ke masyarakat sekitar. Hal ini bisa dijadikan sarana untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sebab, faktanya tidak semua orang mampu menikmati olahan dari daging kambing karena hidup dalam garis kemiskinan.
Bagaimana Sahabat Cahaya Islam, ternyata hikmah pelaksanaan akikah sangat luar biasa bukan?. Supaya tidak terlalu keberatan saat membeli kambing sesuai aturan syariat, bisa mulai menabung dari jauh-jauh hari sesuai kesanggupan.
