Fiersa Besari Dikarunia Anak- Inilah Beberapa Cara Memberikan Nama dalam Islam!

0
785

Fiersa Besari – Musisi yang merupakan suami dari Aqia Nurfadila ini sedang menikmati masa-masa bahagianya. Pasalnya, di bulan Februari ini tengah dikarunia buah hati berjenis kelamin perempuan. Nama yang diberikan kepada putrinya sempat menjadi perbincangan warganet. Hal ini dikarenakan nama yang diberikan sangat unik yakni “Kinasih Menyusuri Bumi”. Sontak, akun Twitter milik Fiersa Besari pun diramaikan pengunjung.

Pemberian nama adalah salah satu hal yang amat penting dilakukan setiap orang tua. Hal ini bertujuan sebagai tanda pengenal, baik dalam mengenal dirinya sendiri maupun dikenal orang lain. Sobat Cahaya Islam, dalam memberikan nama tentunya tidak sembarang, melainkan dengan memerhatikan beberapa hal.

Tata Cara Memberikan Nama dalam Islam

Di dalam Islam terdapat beberapa hal yang mesti diperhatikan untuk menentukan nama seorang anak. Sebuah nama bisa diberikan di waktu kelahirannya atau pun pada hari ketiga pasca dilahirkan. Nama yang diberikan sebagai salah satu pengenal. Sebagaimana firman Allah SWT.

   يَا زَكَرِيَّا إِنَّا نُبَشِّرُكَ بِغُلَامٍ اسْمُهُ يَحْيَى لَمْ نَجْعَل لَّهُ مِن قَبْلُ سَمِيًّا (7)   

“Hai Zakaria, sesungguhnya Kami memberi kabar gembira kepadamu akan (beroleh) seorang anak yang namanya Yahya, yang sebelumnya Kami belum pernah menciptakan orang yang serupa dengan dia” (QS. Maryam: 7).

Pemberian nama amatlah penting, karena sebagai tanda pengenal. Sebaliknya, jika seseorang tidak memiliki nama, maka akan menjadi majhul yakni tidak dikenal semua orang. Adapun beberapa cara yang bisa diterapkan ketika memlih nama bayi yakni sebagai berikut.

1.   Diutamakan Mengambil Nama dari Asmaul Husna 

Bagi sebagian orang memandang, bahwa mengambil nama dari Asmaul Husna sebagai bentuk penghambaan diri kepada Allah SWT. Islam mengajarkan untuk senantiasa memberikan nama yang baik kepada setiap anak. Adapun Asmaul Husna merupakan nama-nama Allah SWT yang baik nan indah. 

2.   Memilih dengan Nama Para Nabi

Selanjutnya, penentuan nama bisa dilakukan dengan memilih nama para nabi. Hal ini disepakati para ulama yang memberikan kesepakatan dalam membolehkan memberikan nama dengan nama para Nabi. Banyak yang bisa dipilih dan ditetapkan sebagai nama sang buah hati. Semoga nama yang diberikan senantiasa menjadi doaagar bisa meneladani sifat-sifat Nabi.

3.   Memberikan Nama dengan Nama-Nama Orang Shaleh dari Kaum Muslimin

Cara lainnya dalam memilih nama yakni dengan mengambil dari nama orang shaleh dari kalangan kaum muslimin. Hal ini dipandang baik, sebagaimana yang dicontohkan salah satu sahabat yakni Zubair bin ‘Awan ra. yang memberikan nama untuk 9 anaknya dari nama-nama sahabat serta para mujahid yang syahid di perang Badr.

4.   Pilihlah Nama yang Memiliki Makna Baik dan Kesan Mendalam

Jangan asal memberikan nama. Perhatikan makna apa yang terkandung di balik suatu nama. Pilihlah nama yang memiliki makna baik dengan kesan mendalam. Nama baik yakni sebuah nama yang memiliki arti kata yang baik. Hal ini menjadi doa untuk sang anak yang diberikan nama tersebut.

Makna baik dapat dipahami secara bahasa maupun syariat. Dalam hal ini terdapat beberapa nama yang hendaknya dihindari, yakni makruh memberikan nama dengan nama Firaun dan pengikutnya, memberi nama sesuai nama hewan yang memiliki sifat jelek, memberikan nama dalam bentuk Isim, mashdar, dan sebagainya.

Demikianlah Sobat Cahaya Islam tata cara menentukan nama untuk anak dalam Islam. Setiap nama yang diberikan senantiasa menjadi pengenal hingga akhir hayat bahkan sudah meninggal sekali pun. Penentuan nama yang diberikan Fiersa Besari terhadap putrinya menjadi salah satu pengenal baik untuk dirinya sendiri maupun orang lain.

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY