Bupati Meranti Berseteru Dengan Kemenkeu, Ini Cara Mendamaikannya Menurut Islam

0
615
Bupati Meranti

Bupati Meranti – Pernyataan dari Bupati Meranti yakni Muhammad Adil yang menyebut bahwa pegawai Kemenkeu atau Kementerian Keuangan sebagai iblis atau setan tentu saja menimbulkan perseteruan.

Muhammad Adil mengatakan bahwa Kemenkeu sudah mengeruk keuntungan yang berasal dari eksploitasi minyak di kawasan Kepulauan Meranti.

Yustinus Prastowo selaku Staf Khusus Menteri Keuangan akhirnya memberikan tanggapan terhadap tudingan tersebut. Lewat akun twitter pribadinya, ia menyatakan keberatan serta menyayangkan kemunculan pernyataan Adil.

Kronologi Perseteruan Antara Bupati Meranti dan Kemenkeu

Perseteruan ini berawal dari rapat koordinasi untuk Pengelolaan Pendapatan Belanja Daerah di Pekanbaru, Bupati Meranti yakni Adil mengatakan kekecewaan terhadap Kemenkeu Lucky Alfirman.

Dalam sesi tanya jawab, Adil mempertanyakan tentang tentang dana bagi hasil atau DBH minyak yang nada di Kepulauan Meranti kepada Kemendagri serta Kemenkeu. Menurutnya, Kepulauan Meranti memproduksi sampai 8 ribu barel minyak per satu hari.

Bupati Meranti

Namun dia mengaku tak pernah mendapat rincian penerimaan daerah atas hasil sumber daya alam yang terjadi di daerahnya. Kata Adil, Meranti hanya mendapat keuntungan yang kecil dari hasil eksplorasi SDA lantaran minim menerima DBH migas.

Sebelumnya, Bupati Meranti sempat mengajak Kemenkeu untuk berdiskusi terkait hal itu. Tetapi ia merasa kecewa karena pihak Kemenkeu justru menawarkan pertemuan secara online.

Kemudian sebuah video viral berdurasi 1 menit 55 detik tersebar di sosial media. Dalam video pendek itu, Adil tampak beram dan menyebut bahwa pegawai di Kemenkeu sebagai iblis.

Sebab menurutnya, mereka mengambil hasil minyak yang ada di Kabupaten Meranti namun pemerintah pusat (Kemenkeu) justru menghisap uangnya. Sebagai staf khusus Menteri Keuangan Sri Mulyani, Yustinus merasa keberatan dan menyayangkan adanya pernyataan tersebut.

Bahkan Yustinus menilai jika pernyataan Adil ngawur dan justru menyesatkan. Pasalnya Kemenkeu telah menghitung dan memakai data resmi Kementerian ESDM.

Perseteruan Dalam Islam

Tak hanya kejadian antara Kemenkeu dan Bupati Kepulauan Meranti, tak jarang Sobat Cahaya Islam juga mendapati perseteruan antara anggota keluarga, antar teman maupun tetangga. Sejatinya saat ada seorang muslim dengan muslim lainnya sedang berselisih, itu menjadi ladang pahala yang besar dengan cara mendamaikan keduanya.

Orang yang mampu mendamaikan perselisihan di antara sesamanya maka ia mendapat keberkahan atas upayanya itu. Hal tersebut tertuang dalam QS Al Hujarat ayat 10 yang berbunyi:

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَاتَّقُوا اللَّـهَ لَعَلَّكُمْ تُرْ‌حَمُونَ ﴿١٠﴾

Sesungguhnya orang-orang beriman itu bersaudara. Maka itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat,” (Alquran surat Al Hujarat ayat 10).

Bahkan ada sebuah hadits yang menyebut bahwa perbuatan mendamaikan orang berselisih merupakan amal yang lebih utama daripada sedekah, sholat dan puasa. Nabi Muhammad SAW bersabda:

 وَقَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَلَاأُخْبِرُكُمْ بِاَفْضَلَ مِنْ دَرَجَةِ الصِّيَامِ وَالصَّلَاةِ وَالصَّدَقَةِ؟ قَالُوْابَلَى:  قَالَ :اِصْلَاحُ ذَاتِ الْبَيْنِ فَاِنَّ فَسَادَذَاتِ الْبَيْنِ هِىَ الْحَالِقَةُ.

Rasulullah Saw bersabda: “Maukah aku kabarkan kepada kalian tentang amal yang lebih utama daripada derajat puasa, sholat dan sedekah? Para sahabat berkata: Tentu saja. Rasulullah bersabda, yaitu mendamaikan antara dua golongan, karena sesungguhnya rusaknya perhubungan antara dua golongan itu ialah perkara yang bisa memutus agama,”(HR. Turmudzi

Ada beberapa cara untuk menyelesaikan perseteruan yang terjadi antara kedua belah pihak. Adapun caranya sendiri antara lain:

1.       Memprioritaskan Hubungan Baik

Sebelum mendiskusikan sebuah masalah, pastikan jika permasalahan tersebut terjadi bukan karena kesalahan seseorang sepenuhnya. Setiap orang akan bertanggung jawab atas hal ini.

Kemudian penting untuk memberikan keterlibatan Anda dalam masalah. Hal ini akan menyatakan dengan jelas bahwa Anda mendengarkan pendapat dari semua orang.

2.       Mendengarkan Kemudian Ikuti

Anda juga bisa memastikan semua orang untuk saling mendengarkan satu sama lain. Caranya yaitu dengan memberikan kesempatan berbicara bergiliran baru membuka diskusi.

Itulah perseteruan yang terjadi antara Bupati Meranti dan Kemenkeu. Tentu saja kita semua berharap adanya keterbukaan data agar tidak terjadi kembali.

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY