Alasan Kiai Asep Cocok sebagai Calon Pemimpin PBNU 2025

0
358

Calon pemimpin PBNU – Sosok Kiai yang paling ideal sebagai calon pemimpin PBNU mendatang mulai banyak dibicarakan. Salah satu nama yang terdengar yaitu Prof Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim.

Saat Muktamar ke-34 di Lampung nama Kiai Asep pernah Viral sebagai Calon Ketum PBNU. Hal inilah yang membuat warga NU mempertimbangkan beliau sebagai penerus PBNU.

Kiai Asep Cocok sebagai Calon Pemimpin PBNU

Pada umumnya, ada beberapa alasan Kiai Asep layak menjadi calon pemimpin PBNU pasca MLB. Berikut ini penjelasan mengenai empat alasan tersebut:

1. Putra Salah Satu Pendiri NU

Kiai Asep merupakan salah satu putra Kiai Abdul Chalim. Beliau juga menjadi ulama pendiri Nahdlatul Ulama sekaligus sahabat seperjuangan Kiai Abdul Wahab Hasbullah.

Kedua pendiri NU ini pernah bersama-sama belajar di Makkah, Arab Saudi. Kiai Asep satu-satunya putra pendiri yang masih ada.

KH. Abdul Chalim, ayahanda Kiai Asep, berperan sebagai Sekretaris II, sedangkan Sekertaris I yakni KH. Abdul Wahab Hasbullah. Beliau juga merupakan utusan yang diberangkatkan ke Hijaz.

Tujuannya untuk menghadap Raja Abdul Aziz bin Saud yang ingin menghilangkan situs peninggalan Nabi. Utusan ini dikenal sebagai komite Hijaz.

2. Santri Tulen dan Aktivis NU Sejak Usia Muda

Kiai Asep merupakan alumni pesantren Al-Khoziny Buduran, Sidoarjo, yang saat ini mengabdikan dirinya sebagai Rektor Institut Agama Islam Al-Khoziny. Beliau juga pernah menjadi ketua PCNU Surabaya.

Bahkan, mengawali karir aktivis-nya mulai dari bawah, tingkat ranting sampai Ketua PP PERGUNU (Persatuan Guru Nahdlatul Ulama) sejak 2011.

Saat remaja, ia pernah mengenyam pendidikan di beberapa pondok pesantren, seperti: Pondok Pesantren Cipasung Jawa Barat. Lalu, ada Pondok Pesantren Sono Sidoarjo, Siwalan Panji Sidoarjo, Gempeng Bangil, Darul Hadits Malang dan Sidoresmo Surabaya.

3. Pendiri Pondok Pesantren

Pesantren yang dirintis KH. Asep, yaitu Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto Jawa Timur. Beliau mendapatkan penghargaan sebagai “pemimpin visioner dan inspiratif”.

Penghargaan utama tersebut diberikan oleh koran HARIAN BANGSA saat merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-22 di kantornya Jalan Cipta Menanggal I/35 Surabaya.

Pengasuh ponpes Amanatul Ummah, Prof Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, juga mendapatkan penghargaan sebagai tokoh pendidikan Islam. Penghargaan tersebut diraihnya dari lembaga Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) Awards dengan kategori Tokoh Pendidikan Islam Kultural Jatim 2021.

Penyerahan penghargaan dilakukan oleh pengurus ARCI kepada Asep Saifuddin, di UKHAC Bendungan Jati, 7 Mei 2021. Selain itu, beliau juga menjadi akademisi Guru Besar bidang Sosiologi di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA).

Pengukuhannya saat itu menjadi sorotan karena dihadiri oleh Presiden Joko Widodo.

4. Pembaharu Pendidikan Islam

Menurut pengamat pendidikan, Muhammad Aminullah, Kiai Asep layak disebut sebagai Pembaharu Pendidikan Islam abad 21. Hal ini karena keberhasilannya mendirikan Pondok Pesantren dan Madrasah Bertaraf Internasional Amanatul Ummah.

Saat ini, ada 10.000 lebih santri yang menuntut Ilmu di lembaga pendidikan Amanatul Ummah. Pada awalnya, pendirian Ponpes Amanatul Ummah tahun 2007 oleh KH Said Aqil Siradj ketua PBNU. Lalu, beliau diajak Kiai Asep meninjau lokasi yang akan dibangun pesantren Amanatul Ummah.

Kiai Said saat itu merasa pesimis dengan ide Kiai Asep untuk mendirikan Ponpes di hutan. Namun, sekarang terbukti prasangka Kiai Said terhadap ide Kiai Asep itu salah.

Sejak berdirinya lembaga pendidikan dibawah naungan Ponpes Amanatul Ummah, santri setiap tahun memenangi berbagai jenis kejuaraan di tingkat Nasional dan Internasional.

Bahkan, lulusan sekolah tingkat SMA dan Aliyah paling banyak diterima di kampus Negeri maupun luar negeri. Hal ini yang menjadi alasan KH. Asep cocok sebagai calon pemimpin PBNU tersebut.

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY