NU Membuat Program Strategis untuk Perempuan, Apa Saja?

0
114
NU membuat program strategis

NU membuat program strategis – Khofifah Indar Parawansa bersama dengan NU membuat program strategis untuk dapat melindungi seluruh perempuan di Indonesia. Sebagai Ketua Umum Dewan Pembina PP Muslimat NU periode 2025-2030, Khofifah saat ini meluncurkan program advokasi.

Hal ini dilakukan untuk perlindungan hukum terhadap perempuan dan anak. Khofifah mengungkapkan paralegal sangat perlu untuk perlindungan hukum terhadap perempuan dan anak. Hal ini sesuai arahan Ketua Umum PBNU yang sebelumnya diluncurkan di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Khofifah bersama NU Membuat Program Strategis

Muslimat NU juga telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN). Kesepakatan tersebut tentu menjadi landasan kuat untuk membentuk paralegal di berbagai daerah. Terutama, di bawah naungan PC dan PAC Muslimat NU.

1. Memperluas Akses Hukum

Khofifah menegaskan langkah tersebut bukan hanya memperluas akses hukum. Namun, juga untuk meningkatkan kapasitas kader Muslimat NU. Hal ini agar menjadi garda terdepan perlindungan perempuan dan anak.

Ia menekankan pentingnya sinergi antara Muslimat NU, kepolisian, serta kejaksaan setempat. Tidak hanya paralegal, ternyata Khofifah juga mengumumkan pembentukan Rumah Restorative Justice di sejumlah wilayah.

Program ini juga bertujuan untuk memberikan ruang pendampingan hukum. Terutama, bagi korban kekerasan domestik, konflik keluarga, serta masalah sosial yang lainnya.

Melalui NU membuat program strategi ini harus bisa menjadi pelopor gerakan sosial yang membumi serta berdampak bagi Masyarakat. Sobat Cahaya Islam harus hadir di tengah masyarakat dengan solusi nyata dan pendekatan berkelanjutan.

2. Meluncurkan Lembaga Advokasi Keluarga

Lebih lanjut, Khofifah juga mengungkapkan rencana besar untuk meluncurkan Lembaga Advokasi Keluarga. Lembaga tersebut akan lebih fokus menangani kasus Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT), konflik keluarga, dan permasalahan sosial lainnya.

Sementara itu, Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) M. Nuh menilai arah pembangunan Jawa Timur di bawah kepemimpinan Gubernur Khofifah Indar Parawansa sudah berada di jalur yang tepat. Sebab, ada berbagai program strategis yang Pemprov Jatim gagas untuk menunjukkan arah positif bagi kemajuan daerah.

NU membuat program strategis

M. Nuh mengatakan bahwa keberhasilan pembangunan tidak hanya berasal dari seberapa cepat realisasi program. Namun, juga dari dampak yang masyarakat rasakan.

Oleh karena itu, dia menegaskan pentingnya kesinambungan dalam pelaksanaan program agar hasilnya optimal.

3. Proses Pembangunan Idealnya Dilakukan secara Bertahap

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu juga mengatakan bahwa proses pembangunan idealnya dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan.

Bukan semata untuk mengejar target penyelesaian, namun juga untuk memperhatikan kualitas serta manfaat jangka panjangnya. Menurutnya keberhasilan sebuah program harus dapat terukur dari dampaknya terhadap masyarakat.

Jadi, bukan hanya dari data administratif atau laporan capaian. Oleh karena itu, ia mendorong pemerintah daerah tetap fokus pada pelaksanaan program yang berbasis pada kebutuhan rakyat.

Hal tersebut semakin memperkuat dukungan dari berbagai kalangan terhadap kepemimpinan Khofifah. Terutama, dalam menjawab tantangan sosial-ekonomi di Jatim.

Komitmen Khofifah untuk mengentaskan kemiskinan, meningkatkan pendidikan, dan mengembangkan infrastruktur akan terus berjalan. Hal inilah yang menjadi alasannya bekerja sama dengan NU membuat program strategi.

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY