Tawuran di Jatinegara – Pelajar SMP menjadi korban tewas setelah terjadinya tawuran di Cipinang Cempedak, Jatinegara, Jakarta Timur. Peristiwa ini menyebabkan sang pelajar mengalami luka bagian dada, namun tidak dapat tertolong meskipun sudah mendapatkan perawatan di rumah sakit. Ibu kandung korban pun mengaku bahwa baru tau anaknya korban tawuran setelah mendapat kabar dari teman korban ini.
Tawuran merupakan salah satu tindakan yang tentu saja tidak dibenarkan. Baik dari norma yang berlaku di Indonesia, maupun secara agama. Bukan hanya merugikan bagi diri sendiri, namun ini merugikan orang lain juga. Apalagi sudah banyak kejadian yang menyebabkan jatuhnya korban tewas. Mirisnya, ini marak terjadi di kalangan pelajar yang seharusnya sibuk mengenyam pendidikan. Bagaimana menurut islam?
Tawuran di Jatinegara Tewaskan Pelajar SMP, Begini Mewujudkan Pendidikan Yang Sesuai Ajaran Islam
Tawuran di Jatinegara menjadi salah satu kejadian tawuran maut. Banyaknya kejadian semacam ini tentu saja cukup memprihatinkan dalam dunia pendidikan. Bukannya menimba ilmu, mendapatkan banyak pelajaran baik dari segi akademik maupun moral. Namun justru terlibat kasus kekerasan, penganiayaan bahkan tidak mencerminkan pelajar berpendidikan sama sekali.
وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ ۛ وَأَحْسِنُوا ۛ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.
Dalam ayat ini telah menjelaskan tentang larangan untuk menjatuhkan diri dalam kebinasaan, atau kesesatan. Itu artinya, Allah melarang kaum muslimin untuk berbuat zalim atau melakukan hal yang bisa membawa kita pada kebinasaan, kerusakan, atau bahkan hal-hal buruk lainnya. Dan tentu saja, hukum tawuran itu sendiri dilarang karena tidak sesuai dengan ajaran islam.
Lalu bagaimana mewujudkan pendidikan yang sesuai dengan ajaran islam?
Ilmu Agama Sama Pentingnya
Untuk mewujudkan pendidikan yang sesuai dengan ajaran islam, tentu saja bukan hanya mengedepankan ilmu akademik saja. Pelajar bukan hanya perlu dituntut untuk pandai pada bidang atau mata pelajaran tertentu. Namun ilmu agama juga sama pentingnya untuk menjadi benteng atau bekal dari segala ilmu. Sehingga ini akan berpengaruh pada perilaku pelajar juga lho sobat CahayaIslam.
Wujudkan Lingkungan Kondusif
Selain membekali ilmu agama, mewujudkan lingkungan yang kondusif juga penting. Ini akan berpengaruh pada perilaku seseorang. Itu sebabnya, bukan hanya pada lingkungan sekolah saja, namun lingkungan terdekat juga harus diperhatikan. Ini bisa dilakukan dengan adanya pengawasan dari tenaga pendidik (guru) dan juga orang tua. Semoga bisa membantu anak memilih pergaulan yang tepat tentunya.
Maraknya kekerasan, tawuran dan berbagai perilaku menyimpang yang terjadi di lingkungan sekolah atau dunia pendidikan tentu saja memprihatinkan. Sementara setiap orang tua pasti berharap bahwa anak-anaknya bisa menjadi anak yang berguna, yang berperilaku baik dan layaknya orang terpelajar. Maka dari itu, pentingnya ilmu akademik untuk diimbangi dengan ilmu agama juga.
Tawuran di Jatinegara – adalah salah satu bukti bagaimana perilaku semacam ini masih banyak terjadi di dunia pendidikan, bahkan di kalangan anak-anak yang terpelajar. Maka dari itu, ilmu agama seharusnya diseimbangkan dengan ilmu pendidikan agar dapat membantu mewujudkan dunia pendidikan yang sesuai dengan syariat islam.
Catatan Kaki:
(1) – Surat Al-Baqarah Ayat 195
