Polemik Politik dan Bagaimana Cara Bijak Meresponnya Sebagai Seorang Muslim

0
76
Polemik Politik dan Bagaimana Cara Bijak Meresponnya Sebagai Seorang Muslim

Polemik Politik – Hidup di negara Konoha (Baca: Indonesia) tercinta ini kayaknya ga bisa deh kita chill atau istirahat bentar nenangin pikiran tanpa ada berita sliweran soal pejabat ataupun wakil rakyat yang problematik. Entah itu soal korupsi, kinerja pejabat yang kocak, ataupun kebijakan yang ugal ugalan. Aneh emang kenapa hal begituan buanyak banget di negara ini. Bahkan masyarakat kita sekarang udah sampai pada level pesimistik dan sebodo amat soal itu. Yang terbaru tuh kemarin aturan MK yang mau di sikat sama wakil wakil terhormat di DPR sampai pada demo. Kita sampai ikutan posting tuh di sosmed:

Namun mau sechaos apapun. Kita, sebagai Muslim yang menjunjung tinggi nilai-nilai Islam, merespons polemik politik tetp ya harus dengan baik. Karena perlu pendekatan yang bijaksana, beretika, dan sesuai dengan ajaran agama. Gimana tuh? Kita bahas deh sedikit soal ini ya

Islam Mengajarkan Soal Tabayyun, Lewat Memahami Situasi dengan Ilmu dan Pengetahuan

Pertama tama yang perlu sobat cahayaislam lakuin ketika muncul suatu polemik politik yang panas adalah Tabayyun. Sobat perlu mencari Informasi yang Akurat Pastikan untuk memahami isu politik yang sedang terjadi dengan mencari informasi dari sumber yang terpercaya dan kredibel. Hindari menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya, karena ini bisa menimbulkan fitnah.

Jangan lupa juga belajar dari sumber yang berkompeten. Selain informasi umum, belajarlah dari sumber-sumber yang memahami perspektif Islam dalam politik. Ini termasuk ulama atau pakar yang mengkaji politik dari sudut pandang syariah. Karena mungkin kita tidak terlalu mengerti pada satu ranah politik tertentu. Jadi ya intinya pastikan segala sesuatu terlebih dahulu ya.

Merespon Polemik Politik dengan Mengambil Sikap Berdasarkan Prinsip Islam yang Ngutamain Akhlak dan Etika Islam

Selanjutnya nih, kalo segala sesuatu udah gamblang dan jelas kita pahami. Sobat cahaya islam kemudian bisa melakukan tindakan apapun yang bisa sobat lakukan. Yang tentunya harus memperhatikan prinsip islam. Yang utama adalah prinsip keadilan. Sebagai Muslim, kita diperintahkan untuk menegakkan keadilan, bahkan jika itu berarti melawan kepentingan pribadi atau kelompok.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُونُوا۟ قَوَّٰمِينَ بِٱلْقِسْطِ شُهَدَآءَ لِلَّهِ وَلَوْ عَلَىٰٓ أَنفُسِكُمْ

“Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kalian penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah, walaupun terhadap diri kalian sendiri” (QS. An-Nisa: 135).

Yang perlu sobat garis bawahi adalah, setiap orang punya kapasitas tertentu soal tindakan. Dan setiap orang berhak atas pilihan tindakan apa yang akan mereka tempuh. Yang jelas sobat harus ikut andil dalam Menyuarakan Kebenaran. Namun, tidak perlu memaksa orang lain melakukannya juga. Jangan takut untuk menyuarakan kebenaran, tetapi lakukanlah dengan hikmah dan kebijaksanaan. Berusaha untuk mengedukasi orang lain dengan cara yang baik dan bijak.

Tidak Fanatik Buta karena politik itu subjektif dan dinamis – dunia politik itu cair seperti aliran air. Satu sisi mungkin bermusuhan, namun pada waktu lain bisa jadi menjadi teman. Subjektivitas dalam politik harusnya menjadikan kita lebih fleksibel pula. Hindari fanatik buta terhadap partai, tokoh, atau ideologi politik tertentu. Tinjau setiap pandangan dan tindakan berdasarkan prinsip-prinsip Islam, bukan berdasarkan kesetiaan politik.

Menjaga Lisan dan Tindakan, Hindari Ujaran Kebencian ya – Islam sangat menekankan pentingnya menjaga lisan. Dalam merespons polemik politik, hindari berbicara atau bertindak dengan cara yang bisa menyakiti orang lain atau menyebabkan perpecahan. Kan Rasulullah udah ngajarin kita kalo lebih baik diam daripada berkata kata yang tidak ada faidahnya. yekan? Hindari terlibat dalam ujaran kebencian, fitnah, atau provokasi, baik secara langsung maupun melalui media sosial. Sebaliknya, tunjukkan adab dan akhlak yang baik dalam setiap interaksi, bahkan ketika berbeda pendapat.

Respon Polemik Politik yang Meski Berhadapan Pada Perbedaan, Kita Tetep Bijak Mengutamakan Persatuan Umat

Dalam kecamuk rumitnya politik, tentu hal yang lumrah adalah akan adanya perbedaan. Islam mengajarkan kita untuk menghormati perbedaan pendapat, selama tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar agama. Dalam politik, perbedaan adalah hal yang wajar, dan kita harus belajar untuk mendiskusikannya dengan cara yang konstruktif.

Upayakan selalu untuk mencari solusi damai dan menghindari konfrontasi. Jika terjadi perbedaan yang signifikan, berusaha untuk menyelesaikannya dengan cara yang damai dan sesuai dengan hukum. Polemik politik sering kali memecah belah umat. Sebagai Muslim, kita harus berusaha untuk menjaga persatuan dan tidak terjebak dalam konflik internal yang hanya akan melemahkan umat. Al-Qur’an mengingatkan:

وَٱعْتَصِمُوا۟ بِحَبْلِ ٱللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا۟

“Berpegang teguhlah kalian semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah bercerai-berai” (QS. Ali ‘Imran: 103).

Prioritaskan kepentingan umat dan bangsa di atas kepentingan kelompok atau individu. Ketika terlibat dalam diskusi politik, pertimbangkan dampak jangka panjang dari pandangan atau tindakan Anda terhadap persatuan dan kemaslahatan umat.

Apapun Dinamika Polemik Politiknya, Berdoa dan Berserah Diri kepada Allah Tetep Wajib Kita Lakukan

Dinamika politik negara memang terkadang bisa mengarah pada satu dua hal lain. Bisa jadi berbahaya atau bisa jadi tetap kondusif. Dalam situasi yang kompleks, senantiasa memohon petunjuk Allah melalui doa dan shalat istikharah. Berdoalah agar diberikan hikmah dan kebijaksanaan dalam mengambil sikap. Setelah berusaha dengan sebaik-baiknya dalam memahami dan merespons situasi, serahkan hasilnya kepada Allah. Ingat bahwa segala sesuatu berada dalam kekuasaan-Nya, dan tugas kita adalah menjalankan peran kita dengan sebaik mungkin.

***

Sebagai Muslim, merespons polemik politik harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan berdasarkan prinsip-prinsip Islam. Hal ini melibatkan mencari informasi yang benar, menjaga akhlak, mengutamakan persatuan, menegakkan keadilan, menghormati perbedaan, dan berserah diri kepada Allah. Dengan cara ini, kita bisa berkontribusi positif dalam masyarakat sambil tetap menjaga integritas dan nilai-nilai agama. Stay safe dan Semoga Bermanfaat ya Sobat!

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY