Kabar hoax Jakarta – Angka korban covid-19 yang semakin meningkat menimbulkan keresahan bagi masyarakat. Wabah corona bahkan hingga hari ini tidak kunjung mereda. Beberapa daerah mengalami peningkatan angka dari korban positif covid-19 setelah adanya new normal. Jakarta termasuk salah satu kota dengan angka cukup tinggi dan ini memunculkan banyak kabar berita yang semakin membuat khawatir masyarakat. Baru-baru ini bahkan Jakarta disebut sebagai zona hitam.
Kabar bahwa Jakarta zona hitam memancing banyak komentar. Apalagi beredar video yang kemudian viral di media sosial yang menyatakan Jakarta ini sudah masuk zona hitam. Namun ini dibantah oleh BIN dan juga Pemprov DKI. Dimana zona yang ada di Jakarta saat ini adalah merah dan oranye. Istilah zona hitam ini bukanlah istilah yang dikenal dalam kasus covid-19. Status untuk zona covid diantaranya zona merah, zona oranye, zona kuning, dan zona hijau. Seketika berita viral mengenai Jakarta zona hitam dinyatakan sebagai berita hoax.
Kabar Hoax Jakarta Zona Hitam, Tahukah? Ini Akibat Menyebarkan Berita Hoax Menurut Islam
Kabar hoax Jakarta zona hitam bukan hanya menjadi perbincangan ramai di media sosial. Ini juga menambah kekhawatiran masyarakat mengenai virus corona. Dalam islam sendiri, menyebarkan berita hoax adalah tindakan yang dilarang. Hal ini sama saja menyebarkan berita yang tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya. Dan ini sudah termasuk perbuatan yang merugikan bagi orang lain juga tentunya. Itu sebabnya, Allah melarang penyebaran berita hoax atau berita palsu.
وَإِذَا جَاءَهُمْ أَمْرٌ مِنَ الْأَمْنِ أَوِ الْخَوْفِ أَذَاعُوا بِهِ ۖ وَلَوْ رَدُّوهُ إِلَى الرَّسُولِ وَإِلَىٰ أُولِي الْأَمْرِ مِنْهُمْ لَعَلِمَهُ الَّذِينَ يَسْتَنْبِطُونَهُ مِنْهُمْ ۗ وَلَوْلَا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ لَاتَّبَعْتُمُ الشَّيْطَانَ إِلَّا قَلِيلًا
Dan apabila datang kepada mereka suatu berita tentang keamanan ataupun ketakutan, mereka lalu menyiarkannya. Dan kalau mereka menyerahkannya kepada Rasul dan Ulil Amri di antara mereka, tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya (akan dapat) mengetahuinya dari mereka (Rasul dan Ulil Amri). Kalau tidaklah karena karunia dan rahmat Allah kepada kamu, tentulah kamu mengikut syaitan, kecuali sebahagian kecil saja (di antaramu).(1)
Dalam ayat ini ditegaskan bahwa Allah mengecam orang yang menyebarkan berita hoax atau berita palsu. Dan juga orang-orang yang ikut menyebarkannya tanpa memeriksa kebenarannya terlebih dahulu. Itu sebabnya, islam melarang muslim untuk menyebarkan berita yang tidak benar atau hoax. Lalu apa saja akibat dari menyebarkan berita hoax menurut islam?
Menimbulkan Perselisihan, Musibah Hingga Merugikan Orang Lain
Akibat dari menyebarkan berita hoax, tentu saja bukan hanya merugikan untuk diri sendiri. Ini juga merugikan banyak orang tentu saja. Bisa saja berita palsu yang kita sebarkan justru memicu perselisihan, menyebabkan musibah bagi orang lain.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَىٰ مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ
Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.(2)
Penyebab Dosa Besar Bagi Pelaku Penyebar Hoax
Menyebarkan berita hoax atau palsu bukan hanya merugikan orang lain. Namun ini juga menjadi penyebab dosa besar bagi pelaku penyebar hoax. Sebagai seorang muslim, bukankah hal yang menakutkan adalah memikul dosa dan terjerumus dalam api neraka? Tindakan menyebarkan berita yang tidak benar adalah termasuk perbuatan dosa besar. Itu sebabnya islam melarang perbuatan ini.
Kabar hoax Jakarta – yang menyatakan bahwa Jakarta zona hitam adalah hal yang menyebabkan keresahan bagi banyak orang. Dalam islam, menyebarkan berita yang tidak benar adalah dilarang hukumnya. Sobat Cahaya Islam, alangkah baiknya ketika mendengar sebuah berita diperiksa dengan teliti terlebih dahulu. Dan jangan sampai ikut menyebarkan jika tidak mengetahui kebenarannya.
Catatan Kaki:
(1) – Surat An-Nisa Ayat 83
(2) – Surat Al-Hujurat Ayat 6
