Apa itu new normal – Ditengah pandemi covid-19 ini ada banyak perubahan yang terjadi dalam kehidupan. Kegiatan yang biasanya dilakukan pun menjadi lebih terbatas. Apalagi ditambah dengan adanya kebijakan dan peraturan-peraturan yang muncul. Mulai dari dilarangnya kegiatan berkumpul, keramaian hingga PSBB. Keadaan ini tentu juga menghambat perekonomian bagi sebagian besar orang. Terbukti banyaknya pegawai yang diliburkan, diberhentikan hingga pengusaha yang tidak bisa menjalankan usahanya karena peraturan yang ada. Lalu apa yang dimaksud dengan new normal?
New normal merupakan salah satu fase atau konsep yang mulai diterapkan saat ini. Wabah covid-19 yang tak kunjung selesai dan juga vaksin yang tidak kunjung ditemukan, semakin lama semakin menghambat perekonomian. Sedangkan setiap orang membutuhkan ekonomi yang stabil untuk tetap bisa hidup dengan baik. Jika hanya menunggu saja, maka roda perekonomian akan terus terhambat dan menjadi situasi yang sulit bagi sebagian orang. Itu sebabnya kemudian muncul kebijakan new normal. Hanya saja, ini juga bisa menjadi salah satu jalan meningkatnya penyebaran virus.
Apa Itu New Normal? Begini Pandangan Islam Mengenai Kepemimpinan
Apa itu new normal? Masih banyak orang yang mungkin tidak paham dengan konsep ini. Ini bisa dianggap sebagai salah satu konsep yang justru meningkatkan resiko terjangkit covid-19. Namun jika dipandang dengan sisi yang lain, ini merupakan cara untuk membantu roda perekonomian agar bisa kembali bergerak. Sehingga masyarakat bisa menjalani kehidupan seperti biasa, namun dengan mematuhi protokol kesehatan. Dengan kata lain, new normal juga menerapkan beberapa aturan untuk melindungi diri sendiri dan orang lain.
Berkaitan dengan peraturan pemerintah, banyak orang yang menganggap pemimpin membiarkan rakyatnya untuk mengambil resiko tinggi terjangkit virus corona ini. Dengan new normal yang diterapkan, ini seperti membahayakan masyarakat ditengah virus yang tidak bisa disepelekan. Bagaimana pandangan islam mengenai ini?
Dalam agama islam, jika membahas mengenai kepemimpinan. Maka islam mengajarkan kita untuk mematuhi siapapun yang menjadi pemimpin dari kaum muslimin. Dengan kata lain, islam mengajarkan kita untuk patuh dengan pemimpin. Bagaimanapun, rakyat memiliki kewajiban untuk mematuhi pemimpinnya. Selama tidak bertentangan dengan syariat agama. Seperti yang tercermin dalam ayat berikut,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ ۖ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.
Bagaimana Jika Berlainan Pendapat Dengan Peraturan Yang Diterapkan Pemimpin?
Berbeda pendapat merupakan hal yang wajar, begitu juga yang berjalan di negara kita. Pemimpin merupakan penguasa yang menjadi teladan bagi kita. Sehingga kita sebagai rakyat memiliki kewajiban untuk mematuhi pemimpin. Dalam agama islam pun ini juga dijelaskan, bagaimana kita bersikap kepada pemimpin. Namun bagaimana jika kita sebagai rakyat memiliki pendapat yang berbeda?
Dalam agama islam, menghargai pendapat orang lain sangat dianjurkan. Itu sebabnya, dalam hukum negara pun setiap orang memiliki hak untuk menyampaikan aspirasinya. Jika ada yang salah dari pemimpin, maka hendaknya disampaikan dengan cara yang baik. Kita pun sebagai rakyat memiliki hak untuk mengingatkan yang baik. Maka dari itu, aspirasi juga harus disampaikan dengan cara yang baik dan bahasa yang baik.
Apa itu new normal – Ini merupakan konsep yang diberlakukan untuk menggerakkan roda perekonomian dengan cara kembali pada kegiatan seperti biasa. Namun dengan mematuhi protokol kesehatan yang ada.
Catatan Kaki:
(1) – Surat An-Nisa Ayat 59
