Ceramah Agama – Nabi Muhammad SAW. Laki – laki yang mulia ini sangat terkenal di dunia. Hal itu bisa terjadi karena beliau memiliki akhlak yang terpuji. Oleh sebab itulah, sebagai kaum muslimin sudah seharusnya untuk meneladani atau meniru sikap beliau. Salah satu sikap rasulullah yang patut untuk dicontoh oleh umat islam yakni sikap jujur dalam kehidupan sehari-hari. Dalam ceramah agama islam, jujur tergolong sebagai sifat terpuji yang harus dimiliki setiap orang.
Ceramah Agama Islam Tentang Membiasakan Sikap Jujur dalam Kehidupan Sehari-hari
Dasar Anjuran Untuk Selalu Berkata Jujur Dalam Ajaran Agama Islam
Sobat cahaya islami, jujur termasuk dalam jajaran akhlaqul karimah. Maksud kata akhlaqul karimah adalah suatu sifat atau sikap yang baik. Dalam berbagai ceramah agama, akhlaqul karimah ini akan menuntun orang yang memilikinya menuju surga. Oleh sebab itulah, maka sebagai manusia yang beragama islam wajib berusaha untuk menanamkan perilaku yang baik di dalam diri.
Membiasa diri untuk berlaku jujur tidak mudah. Menurut ceramah agama islam, perlu keseriusan untuk menjadi akhlak ini sebagai perilaku sehari – hari. Dengan kata lain, agar sifat jujur tertanam dalam diri seorang muslim harus membiasanya dalam segala aktifitasnya.
Sobat cahaya islami, sikap jujur memang menjadi sifat yang mulia. Ketika seseorang memiliki sikap ini, maka dapat dipastikan akan disukai oleh penduduk bumi lainnya. Bahkan Allah SWT juga sangat menyukai seorang hamba yang mempunyai sifat jujur. Karena itulah, maka sudah sepantasnya sebagai umat islam untuk meniru akhlak mulia yang diajarkan Rasulullah SAW tersebut.
Menurut ceramah agama, perilaku jujur memang menjadi akhlak mulia yang harus dimiliki oleh setiap muslim. Hal ini dapat terjadi karena sikap ini akan menuntut orang yang memilih ke jalan yang diridhoi oleh Allah SWT. Oleh sebab itulah, sudah sepantasnya sebagai umat beragama islam memiliki perilaku jujur dalam setiap kegiatan.
Dalam ajaran agama islam sendiri terdapat begitu banyak dalil yang memerintahkan untuk berperilaku jujur. Salah satu perintah untuk berperilaku jujur itu terdapat dalam kitab suci Al-Qur’an Surat Al-Ahzab :
يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar. [1]
إِنَّا عَرَضْنَا الْأَمَانَةَ عَلَى السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَالْجِبَالِ فَأَبَيْنَ أَنْ يَحْمِلْنَهَا وَأَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا الْإِنْسَانُ ۖ إِنَّهُ كَانَ ظَلُومًا جَهُولًا
Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh, [2]
Menurut cermah agama, ayat diatas menjelaskan perintah Allah SWT untuk berkata benar atau jujur. Dalam ayat ini, apabila sesorang berkata jujur maka allah akan memperbaiki segala amal dan mengampuni berbagai dosa yang telah dilakukan. Dengan demikian, maka sudah seharusnya untuk saling berlomba menanamkan sikap jujur di dalam diri masing – masing.
Manfat Membiasakan Sikap Jujur Sesuai Anjuran Agama Islam
Sobat cahaya islami, membiasakan diri berperilaku jujur ternyata akan memberikan manfaat bagi para pelakunya. Seorang muslim yang mempunyai sikap ini akan dipercaya orang lain. Umat manusia di dunia pasti akan mencari orang – orang yang berperilaku jujur untuk memegang amanat. Dengan dipegangnya amanat oleh orang jujur, maka segala macam urusan yang dijalani akan berjalan sesuai rencana.
Selain disukai oleh sesama manusia. Ternyata perilaku jujur juga memiliki manfaat lainnya. Dalam ceramah agama, seorang muslim yang memiliki sikap ini akan diberikan pahala atau ganjaran dari sisi Allah SWT. Seorang hamba yang bersikap jujur akan dimasukkan surga oleh Allah SWT sebagai balasan. Balasan surga ini sangatlah setimpal dengan perilaku jujur yang dilakukan seorang manusia semasa hidup di alam dunia.
Catatan Kaki:
[1] Q.S. Al-Ahzab (33) ayat 71
[2] Q.S. Al-Ahzab (33) ayat 72
