Muswil VIII LDII Jateng Dorong Persatuan dan Moderasi Beragama

0
48

Muswil VIII LDII Jawa Tengah menjadi salah satu momentum penting untuk memperkuat persatuan dan kebangsaan di tengah dinamika global. Acara ini berlangsung pada 25–26 Januari 2025 di Patra Jasa Hotel & Convention, Semarang, Jawa Tengah.

Acara ini dihadiri oleh 312 peserta dari seluruh DPD LDII se-Jawa Tengah. Tema yang diusung “Peningkatan Peran LDII sebagai Penggerak Moderasi Beragama di Era Disrupsi.” Muswil ini akan berfokus pada penyusunan program strategis lima tahun ke depan.

Muswil VIII LDII Jateng Dorong Persatuan

Dalam sambutannya, Ketua Umum DPP LDII, KH Chriswanto Santoso, menekankan pentingnya menjaga persatuan sebagai pondasi kebangsaan. Ia menyebutkan bahwa Muswil VIII LDII kali ini bukan sekadar konsolidasi, melainkan momen luar biasa untuk memperkuat komitmen kebangsaan.

1. Menghadapi Kompleksitas Masalah Kebangsaan

Persatuan merupakan kunci untuk menghadapi kompleksitas masalah kebangsaan. Daerah Jawa Tengah, dengan keguyubannya, bisa menjadi teladan nasional.

KH Chriswanto juga menggarisbawahi pentingnya pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang berwawasan kebangsaan. Ia menggambarkan Indonesia sebagai kapal besar yang membutuhkan stabilitas agar tetap berlayar.

Tanpa wawasan kebangsaan, tentu stabilitas akan terganggu. Hal ini termasuk dalam aspek ibadah.

2. Melindungi Generasi Muda dari Disinformasi

Selain itu, literasi digital juga akan menjadi salah satu fokus utama LDII. Khususnya, dalam melindungi generasi muda dari disinformasi.

Kerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) juga akan ditingkatkan untuk membangun kesadaran digital di kalangan anak muda.

3. Pentingnya Ketahanan Pangan dan Energi Bersih

KH Chriswanto juga menyoroti betapa pentingnya ketahanan pangan dan energi bersih. Ia menjelaskan bahwa rencana pengembangan sorgum di Blora seluas 200 hektar sebagai salah satu solusi ketahanan pangan.

Sorgum ini cukup potensial, sekali tanam bisa panen tiga kali, dan seluruh bagiannya bermanfaat.

Dalam bidang energi terbarukan, LDII juga berkomitmen untuk melakukan dakwah bil hal. Dakwah ini dilakukan melalui tindakan nyata yang langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

4. Tantangan Era Disrupsi

Ketua DPW LDII Jawa Tengah, Singgih Tri Sulistiyono, juga menyoroti tantangan globalisasi dan disrupsi teknologi yang kerap memutarbalikkan fakta. Hal ini memicu polarisasi sosial, dan memperkeruh hubungan antarwarga.

Moderasi beragama harus bisa menjadi solusi utama untuk menghindari ekstremisme dan konflik sosial.

Ia juga mengingatkan bahwa era disrupsi akan menuntut setiap elemen masyarakat untuk mengedepankan toleransi dan dialog konstruktif. Melalui moderasi beragama, Sobat Cahaya Islami bisa menjaga harmoni dalam masyarakat multikultural sekaligus mendukung program pemerintah.

5. Mitra Strategis Pemerintah

Selain itu, LDII Jawa Tengah berharap dapat menjadi mitra strategis pemerintah. Terutama, dalam menjaga persatuan maupun menghindarkan masyarakat dari konflik sosial.

Singgih mengajak seluruh pihak bisa melanjutkan semangat Pilkada damai. Tujuannya untuk bisa mewujudkan Jawa Tengah yang lebih makmur dan berkeadilan.

Kerja sama dengan pemerintah, ormas lain, serta seluruh elemen bangsa adalah kunci keberhasilan kegiatan tersebut. Melalui Muswil VIII LDII dan semangat persatuan, Sobat Cahaya Islami bisa membangun Indonesia yang lebih sejahtera.

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY