Bagaimana Hukum Karma dalam Pandangan Islam?

0
1467
Hukum-Karma-dalam-Pandangan-Islam

Hukum Karma – Sobat Cahaya Islam pasti sudah pernah mendengar istilah ‘karma’. Dalam bahasa sansekerta, istilah ini merujuk pada perbuatan & hasil yang akan seseorang dapatkan atas perbuatannya. Sebenarnya, hukum ini berasal dari ajaran Hindu-Budha. Tapi, Masyarakat awam kerap menggunakan istilah ini, termasuk umat Islam. Lalu, apakah karma juga ada dalam ajaran Islam?

Balasan Atas Perbuatan Manusia

Dalam Islam, tidak ada istilah karma. Tapi, Islam setuju kalau perbuatan buruk akan mendapatkan balasan yang buruk, begitu juga sebaliknya. Itulah kenapa umat Islam wajib berbuat baik kepada orang lain. Allah befirman dalam Al-Qur’an:

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً

“Barangsiapa mengerjakan amal shalih, baik laki-laki atau Perempuan dalam keadaan beriman, sungguh akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik.” (1)

Jadi, Islam juga mengajarkan bahwa perbuatan baik akan mendapatkan balasan yang baik. Begitu pun dengan perbuatan buruk, juga akan mendapatkan balasan yang buruk.

Apakah Hukum Karma Ada dalam Islam?

Permasalahannya adalah, karma berlaku di dunia. Sementara itu, balasan atas perbuatan manusia di bumi bisa saja ia dapatkan di akhirat kelak menurut Islam.

Dalam sebuah ayat Al-Qur’an, Allah berfirman:

وَلَوْ يُؤَاخِذُ اللَّهُ النَّاسَ بِظُلْمِهِمْ مَا تَرَكَ عَلَيْهَا مِنْ دَابَّةٍ وَلَٰكِنْ يُؤَخِّرُهُمْ إِلَىٰ أَجَلٍ مُسَمًّى

“Kalau Allah menghukum manusia atas kedzalimannya, tak akan ditinggalkan-Nya di bumi satupun makhluk melata. Tapi Allah menangguhkan mereka hingga hingga waktu yang ditentukan.” (2)

Begitu juga sebaliknya, maksiat dapat mendatangkan keburukan. Bahkan, efeknya bisa berupa kerusakan-kerusakan. Pasalnya, tiap manusia berbuat dosa, maka Allah akan memberi balasan ke mereka. Dalilnya adalah ayat Al-Qur’an di bawah ini:

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ

“Telah tampak kerusakan di darat & laut sebab perbuatan manusia, agar Allah menimpakan kepada mereka Sebagian dari akibat perbuatan mereka, supaya mereka kembali (beriman).” (3)

Dengan begitu, konsep karma Berbeda dengan apa yang ada dalam ajaran Islam. Pasalnya, balasan atas perbuatan manusia bisa jadi mereka dapatkan di dunia, bisa juga di akhirat.

Bolehkah Umat Islam Percaya Karma?

Sekarang, bagaimana sikap kita yang sudah sering mendengar umat Islam menggunakan istilah karma? Jika dalam arti mempercayai bahwa semua perbuatan manusia ada balasannya, maka umat Islam wajib percaya. Tapi, jika karma yang dimaksud adalah kepercayaan Hindu-Budha yang nantinya juga berkaitan dengan reinkarnasi dan lain sebagainya, maka kita sebagai umat Islam tidak boleh setuju/percaya.

Yang terpenting, kita harus senantiasa berbuat baik serta menjauhi larangan-larangan Allah dan juga menjalankan perintah-Nya. Sebagai umat Islam, kita wajib percaya bahwa Allah akan membalas perbuatan baik kita dengan pahala. Sebaliknya, perbuatan buruk akan mendapatkan dosa. Pahala dan dosa itulah yang nantinya akan menghantarkan kita menuju surga atau neraka.

Di surga, kita bisa mendapatkan segala apa yang kita inginkan sebagai balasan atas amal shaleh selama di dunia. Sementara di neraka, kita akan mendapatkan siksa karena perbuatan dosa yang kita perbuat saat masih hidup.


Referensi:

(1) Q.S. An-Nahl Ayat 97

(2) Q.S. An-Nahl Ayat 61

(3) Q.S. Ar-Rum Ayat 41

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY