Harga Koin XRP – Kemunculan kripto di dunia ini menarik perhatian banyak orang di mana saja, termasuk di Indonesia. Karena itulah, informasi tentang harga koin XRP menjadi perbincangan orang-orang.
Baru-baru ini, beredar kabar yang menyebut bahwa harga koin kripto XRP melejit. Tentu saja, para penambang koin XRP menyambut sukacita berita tersebut.
Harga Koin XRP Melonjak Tajam
Ribbel Labs Inc baru-baru ini menang parsial di dalam gugatan oleh SEC. Hal itulah yang mendorong harga koin XRP menguat secara signifikan.
Ini terjadi usai hakim Analisa Torres memutuskan bahwa sejumlah transaksi kripto tak terhitung sebagai penjualan sekuritas. Keputusan pengadilan distrik tersebut tak mengikat di tempat lain.
Hal itu menunjukkan desakan SEC kalau sebagian besar dari aset digital merupakan sekuritas yang harus didaftarkan. Ini tak mungkin dilakukan berdasarkan peraturan pada saat ini.
Sekedar informasi, SEC menggugat Ripple pada bulan Desember 2020 lalu. Gugatan itu berisi tuduhan penjualan USD 1.3 miliar asset digital XRP sejak tahun 2013 yang merupakan penawaran sekuritas tidak terdaftar.
Namun putusan hasil sidang tersebut tidak mencapai pemenangan kripto secara penuh. Sebab hakim memutuskan XRP sebesar USD 728,9 juta yang perusahaan jual kepada investor institusi merupakan penawaran terlarang.
Mata Uang Kripto dalam Pandangan Islam
Sobat Cahaya Islam, harga koin XRP dan asset kripto lain di Indonesia terus menanjak dengan tajam. Ini terjadi seiring dengan bertambah banyaknya investor yang memperdagangkan cryptocurrency sebagai komoditi.
Tetapi, topik halal dan haram kripto di Indonesia sebagai negara dengan muslim terbesar dunia masih saja menjadi perbincangan. Dengan sekitar 87% populasi Indonesia beragama islam, pandangan tentang hukum kripto menjadi penting.
Bahkan mungkin saja hal itu berkembang transaksi kripto saat ini haram sebagai alat tukar. Namun menjadi halal atau boleh kalau ada dasar syariahnya.
Hukum Mata Uang Kripto dalam Islam
Sobat Cahaya Islam, coba perhatikan beberapa hal di bawah ini untuk mengetahui pandangan islam terhadap kripto.
1. Sebagian Ulama Mengatakan Hukum Kripto Haram
Ada sejumlah ulama yang menyatakan bahwa kripto hukumnya haram. Alasan uang kripto haram lantaran ada unsur ketidakpastian atau gharar serta anonimitas.
Ini tertuang dalam:
أَلَا لَهُ الْخَلْقُ وَالْأَمْرُ ۗ
“Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah.” (QS. al-A’raf: 54)
Selain itu, transaksi kripto berlangsung sangat cepat serta berdasarkan spekulasi yang mirip seperti judi. Bahkan kerajaan Arab Saudi turut melarang pemakaian kripto sebagai mata uang.
2. Termasuk Penciptaan dan Pembuatan Uang dari ketiadaan yang Termasuk Perkara Haram
Beberapa pihak menganggap, kripto merupakan penciptaan dan pembuatan uang dari awalan ketiadaan. Hal ini merupakan perkara yang hukumnya haram dalam syariat.
Pasalnya ia sudah melangkahi serta melanggar hak Allah SWT dalam penciptaan. Mengingat hanya Allah SWT yang berhak mewujudkan sesuatu dari awalan ketiadaan.
Ini sejalan dengan:
نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ بَيْعِ الْحَصَاةِ وَعَنْ بَيْعِ الْغَرَرِ
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang jual beli al-hashah dan jual beli gharar” (HR Muslim, Kitab Al-Buyu, Bab : Buthlaan Bai Al-Hashah wal Bai Alladzi Fihi Gharar, 1513)
3. Kripto Menimbulkan Kemungkinan yang Dapat Menghilangkan Legalitas Transaksi
Sejumlah pihak juga menyebut bahwa kripto menimbulkan kemungkinan yang mampu menghilangkan legalitas transaksi. Padahal Allah SWT berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ إِلَّا أَنْ تَكُونَ تِجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ مِنْكُمْ ۚ وَلَا تَقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu ; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu” [An-Nisaa/4:29]
Sobat Cahaya Islam, walaupun harga koin XRP, sepatutnya Sobat menghindari transaksi tersebut. Wallahu’alam.
