Bendera setengah tiang – Setiap tanggal 30 September seluruh masyarakat akan mengibarkan bendera setengah tiang. Peristiwa kelam dalam sejarah Indonesia tidak bisa terlupakan seiring berjalannya waktu. Pembantaian yang menyasar kiai dan ulama meluas ke beberapa daerah di Indonesia. Kaum komunis meninggalkan trauma mendalam bagi muslim di Indonesia.
Bendera Setengah Tiang juga Menandai Pembantaian Umat Islam
Pertempuran sengit antara para santri melawan komunis terjadi pada awal 1920-an. Puncak dari peristiwa berdarah tersebut berakhir pada pertengahan tahun 1966. Wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah mencatat banyak korban dalam tiga bulan. Aksi saling bunuh pun meluas, sehingga konflik tidak dapat dikendalikan.
Kaum muslim yang sudah lama geram dengan kekejaman tersebut bersatu dengan Angkatan Darat. Sebab, banyak juga Jenderal yang menjadi korban keganasan komunis. Bermula pada 18 September 1948 di Madiun, partai komunis berusaha mewujudkan ideologi sosialis kiri. Berbagai aksi digelar guna menggerakkan pada pendukung PKI.
Untuk melancarkan tujuan partai komunis, gerakan tersebut terus melakukan pembunuhan terhadap tokoh-tokoh penting, seperti ulama, santri dan pimpinan partai Islam. Umat Islam tidak tinggal diam dan melakukan perlawanan. Bendera merah putih pun dirobek berganti bendera lambang palu arit dan banyak jenazah bergelimpangan di tepi jalan.
Pengkhianatan kepada negara yang kini diperingati dengan bendera setengah tiang berusaha dilawan umat muslim kala itu. Sebab, umat muslim berpegang pada ayat Al Quran berikut:
“Dan janganlah kamu berdebat untuk (membela) orang-orang yang mengkhianati dirinya. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang selalu berkhianat dan bergelimang dosa,” 1
Bagaimana Islam Memandang Pengkhianatan dan Pembunuhan?
Peristiwa G 30 S PKI merupakan sejarah gelap yang melambangkan pengkhianatan. Khianat merupakan salah satu sifat orang munafik. Sobat Cahaya Islam sudah sepantasnya menyelisihi orang-orang munafik. Membahas bendera setengah tiang di bulan September tidak terlepas dari pengkhianatan dan Pembunuhan.
1. Islam Memandang Pengkhianatan
PKI telah mengkhianati ideologi negara Indonesia dan memberikan trauma bagi umat Islam. Pengkhianatan tersebut dalam Islam termasuk munafik. Tanda-tanda orang munafik terdapat dalam hadits berikut ini:
“Tanda-tanda orang munafik ada tiga, yaitu (1) ketika berbicara ia dusta, (2) ketika berjanji ia mengingkari, dan (3) ketika ia diberi amanat ia berkhianat.” 2
Bendera setengah tiang sebagai tanda bahwa telah terjadi pengkhianatan terhadap negara Indonesia tentu tidak akan terlupakan. Setelah seluruh manusia tiada, maka akan memasuki hari pembalasan. Pada hari kiamat tersebut, maka perhitungan perbuatan semasa hidup dilakukan.
Termasuk umat yang melakukan pengkhianatan terhadap negara dan agamanya. Setiap pengkhianat akan mendapatkan tanda bendera. Sesungguhnya Allah tidak menyukai pengkhianatan. Sebab, berkhianat bukan merupakan tanda atau sifat seorang mukmin.
Peristiwa G 30 S PKI yang terjadi di masa lalu menimbulkan kerusakan, kerugian dan permusuhan. Hal tersebut tentu bertentangan dengan Islam sebagai agama yang menjunjung tinggi perdamaian dan keselamatan. Sebagaimana Yahudi sering berkhianat bahkan terhadap Allah.
Berkhianat merupakan salah satu jalan yang akan mengantarkan Sobat Cahaya Islam ke neraka. Salah satu ciri dari kaum mukmin yaitu mampu menjaga amanah yang tidak terbatas pada janji dan menjaga sebuah rahasia. Amanah juga termasuk menjaga kepercayaan orang lain dan Allah.
2. Pandangan Islam tentang Membunuh
Islam memandang membunuh merupakan dosa besar dan memiliki konsekuensi berat di hadapan Allah. Bahayanya dosa membunuh terdapat dalam ayat berikut ini:
“Barang siapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutuknya serta menyediakan azab yang besar baginya.” 3
Bendera setengah tiang memperingati peristiwa kekejaman dan pengkhianatan PKI di Indonesia meninggalkan duka dan trauma. Sebab, banyak kiai, ulama hingga santri menjadi kekejaman Partai Komunis kala itu. Berkhianat bukan ciri kaum mukmin dan akan mendapatkan hukuman dari Allah SWT.
