GP Ansor merayakan harlah ke-90 pada hari Rabu (24/04/2024). Hal ini berdasarkan dari hasil ketetapan Muktamar ke-9 NU di Banyuwangi, Jawa Timur.
GP Ansor lahir dari rahim Nahdlatul Ulama (NU) yang diawali oleh tuntutan kebutuhan alamiah dan situasi “konflik” internal. Lahirnya GP Ansor telah diwarnai oleh semangat nasionalisme, perjuangan, pembebasan, serta etos kepahlawanan.
GP Ansor Merayakan Harlah Ke-90
Melansir dari NU Online, konflik tersebut berawal dari perbedaan antara tokoh modernis dan tokoh tradisional yang muncul di tubuh Nahdlatul Wathan. Di mana sudah ada organisasi keagamaan yang bergerak di bidang pembinaan mubaligh, pendidikan Islam, serta pembinaan kader.
KH Mas Mansyur yang berhaluan modernis dan KH Abdul Wahab Hasbullah sebagai tokoh tradisional, pada akhirnya menempuh arus gerakan yang berbeda. Hal tersebut justru saat tumbuh semangat untuk mendirikan organisasi kepemudaan Islam.
1. Sejarah Berdirinya Ansor
Pada 1924 dua tahun setelah terjadi perpecahan, para pemuda yang mendukung KH Abdul Wahab kemudian menjadi pendiri NU. Hal ini tentu membentuk wadah dengan nama Syubbanul Wathan (Pemuda Tanah Air).
Organisasi tersebut akan menjadi cikal bakal berdirinya Gerakan Pemuda Ansor. Hal ini sebelumnya mengalami perubahan nama seperti Pemuda NU (PNU), Persatuan Pemuda NU (PPNU), serta Anshoru Nahdlatul Oelama (ANO).
Nama Ansor ini sebenarnya merupakan salah satu saran dari KH Abdul Wahab. Beliau adalah seorang ulama besar sekaligus guru kaum muda pada saat itu.
Ini diambil dari nama kehormatan yang telah diberikan oleh Nabi Muhammad SAW kepada penduduk Madinah. Di mana juga telah berjasa dalam perjuangan menegakkan dan membela agama Allah.
Meski ANO (GP Ansor) dinyatakan sebagai salah satu bagian dari NU. Namun, secara formal belum tercantum dalam struktur organisasi NU. Hubungan ANO ma’un NU saat itu, sifatnya hubungan pribadi antar tokoh.
Sementara itu, pada Muktamar ke-9 NU di Banyuwangi, tepatnya pada tanggal 24 April 1934, ANO telah diterima serta disahkan sebagai bagian pemuda NU. Dimana untuk pengurusnya, yaitu Wakil Ketua Abdullah Oebayd; Ketua H.M. Thohir Bakri; Sekretaris H. Achmad Barawi serta Abdus Salam.
2. Logo Harlah ke-90 GP Ansor
Secara resmi, Pimpinan Pusat GP Ansor telah merilis logo Harlah ke-90. Harapannya, logo ini mampu menjadi simbol semangat bagi para kader dalam pelaksanaan Harlah 90 PP GP Ansor.
Logo Harlah 90 tahun ini sebenarnya telah terinspirasi dari orang yang saling merangkul dan bersalaman. Logo dengan dua bentuk dan sisi yang sama telah menyediakan harapan setta sinergi.
Selain itu, juga berkaitan dengan komitmen untuk menjaga stabilitas agama, bangsa maupun negara. Ardani juga telah menjelaskan bahwa 0= dapat diartikan sebagai ikatan yang kuat, tidak ada bolongnya.
Di samping itu, ada filosofi lain yang jauh lebih tebal. Hal tersebut tergambar dari corak warna yang digunakan pada perpaduan perkamen logo tersebut.
Ada juga lima nilai yang telah terkandung dalam lima corak warna yang digunakan pada logo tersebut. Diantara seperti persatuan, kolaborasi, kepedulian, gotong royong, serta soliditas yang tetap berkaitan dengan GP Ansor merayakan harlah ke-90.