Perubahan Dimulai dari Diri Sendiri: Kisah Raja dan Warna Hijau

0
8718
perubahan dimulai dari diri sendiri

Cerita islami – Bila anda ingin mengubah dunia menjadi lebih baik, maka mulailah dari diri sendiri – itu kalimat yang banyak sekali para pakar motivasi dunia sering pakai dalam seminar-seminar mereka. Kalimat ini memang terdengar sangat ringan, namun sebenarnya memiliki filosofi yang sangat tinggi. Perubahan dimulai dari diri sendiri dan kita seharusnya sadar akan hal tersebut.

Perubahan Dimulai dari Diri Sendiri: Kisah Raja dan Warna Hijau

Banyak sekali orang yang lebih fokus pada hal-hal yang ada diluar dirinya. Harta benda, rumah mewah yang bisa dibanggakan, mobil yang kece untuk dibawa kemana-mana. Namun banyak sekali orang yang tidak sadar bahwa sesungguhnya kebaikan dan perubahan-perubahan yang mengarahkan seseorang pada keistimewaan hidup yang hakiki di dunia ini adalah apa yang ada dalam dirinya sendiri.

Rasa syukur dan ikhlas atas kehidupan yang diberikan oleh Allah, hati yang ikhlas dan jiwa yang besar dimana akan selalu sedia dalam menolong sesama tanpa membedakan dengan niyat untuk mendapatkan rahmat dari Allah, itulah yang membuat hidup seseorang menjadi istimewa. Inner Change itulah yang kemudian melandasi pada ketentraman hati kehidupan seseorang, menjawab bahwa memang benar perubahan dimulai dari diri sendiri, bukan dari apa yang ada diluar kita.

Ada satu kisah tentang Perubahan dimulai dari diri sendiri yang tim Cahayaislam dapatkan dari satu seminar yang diisi oleh seorang kawan bernama Gobind Vashdev yang mengaku dirinya adalah seorang heartworker, yakni seorang pemberi motivasi tentang hidup bahagia. Cerita yang akan menyinggung tentang makna perubahan dimulai dari diri sendiri tersebut diambil dari seorang kisah raja dan warna hijau. Simak detailnya dibawah:

Raja yang sakit dan tabib bijak yang memberikan solusi aneh

Konon dikisahkan hiduplah seorang raja yang ditimpa kemalangan. Raja tersebut mengalami sakit kepala yang anehnya tidak sembuh-sembuh dalam waktu yang sangat lama. Dirinya telah berkeliling dan memanggil berbagai tabib terbaik serta berkeliling kesegala penjuru negeri, namun tidak ada yang bisa menyembuhkan penyakit tersebut. Suatu ketika dalam perjalanan pencarian solusi untuk sakit kepalanya tersebut, raja tersebut mendapati seorang pertapa yang hidup sederhana di pinggiran kota namun banyak orang yang mengatakan bahwa dia hebat dan bisa menyembuhkan segala macam penyakit.

Singkat cerita bertemulah sang raja tersebut dengan seorang tabib sederhana yang sakti tersebut. Raja mengeluhkan rasa sakit kepalanya yang tidak kunjung sembuh kepada tabib tersebut. Dengan enteng, tabib tersebut kemudian mengatakan “Wahai baginda raja, yang perlu anda lakukan untuk sembuh adalah sering-sering melihat warna hijau” – jawab tabib tersebut dengan singkat.

Raja dan punggawa-punggawanya agak terkejut dan merasa aneh dengan solusi yang diberikan tabib tersebut. Namun karena dia terkenal karena kehebatannya dalam menyembuhkan penyakit, maka raja menerima cara tersebut. Tak lama berselang setelah sang raja kembali ke kerajaannya, raja memerintahkan para pelayan dan seluruh petugas di istana untuk mengganti semua yang ada di istana dengan warna hijau.

Mendengar hal tersebut, keadaan kerajaan dan istana menjadi sangat sibuk. Para petugas istana mengganti tembok, perabotan, seragam tentara, interior dan eksterior istana menjadi hijau secara holistik. Setelah semuanya menjadi hijau, lambat laun hari demi hari sakit kepala yang diderita raja tersebut semakin hilang dan akhirnya sembuh. Raja sangat girang dan gembira karena kesembuhannya, meskipun banyak dari orang-orang disekitarnya merasa aneh dan tidak menyukai pada apa yang terjadi (karena semua hal menjadi serba hijau).

Tabib yang terkejut ketika datang ke istana

Setelah kesembuhan raja tersebut, diundanglah sang tabib sederhana yang telah memberikan solusi pada raja tersebut untuk datang. Ketika sampai diistana, raja mengajak tabib tersebut berkeliling disekitar untuk menunjukkan bahwa sang raja tersebut telah melakukan apa yang dia sarankan agar sembuh dari penyakitnya. Dengan muka datar sang tabib berkata “Wahai baginda, apa yang telah anda lakukan?! Kenapa anda mengubah semua yang ada di istana menjadi hijau?” – tanya sang tabib.

Raja keheranan dan kemudian berkata “Bukankah engkau yang menyarankan diriku untuk sering melihat warna hijau? Lalu aku rubahlah semua yang ada disekitarku dengan warna hijau!” jawab raja.

“Memang benar saya telah menyarankan baginda raja untuk sering-sering melihat warna hijau, tapi bukan berarti baginda harus mengubah segala hal yang ada disekitar dengan warna hijau!, bukankah lebih bijak bila beginda menggunakan saja kacamata yang berwarna hijau?” – jawab tabib tersebut dengan enteng.

Apa yang bisa dipetik dari cerita diatas?

Cerita diatas menggambarkan kurang bijaknya raja yang kemudian mengubah semua hal yang ada disekitarnya dengan warna hijau, bahkan membuat orang-orang disekitarnya risih. Inilah gambaran kebanyakan diri kita. Banyak dari kita yang mencoba untuk mengubah segala hal yang ada diluar kita untuk menjadi bahagia, tanpa menyadari bahwa sebenarnya apa yang ada dalam diri kitalah yang seharusnya mendapatkan fokus untuk perubahan itu. Perubahan dimulai dari diri sendiri! Itulah yang harus kita pasung dihati sanubari kita.

Allah tidak memandang apa yang tampak dari luar diri kita. Allah tidak pedulu pada ketampanan, ketenaran, harta benda. Namun Allah lebih menilai seseorang dari apa yang ada di dalam diri mereka. Amalan mereka, keikhlasan mereka dan akhlak merekalah yang kemudian menjadi tolok ukur apakah seseorang insan pantas mendapatkan kemuliaan disisiNya kelak. Nah, untuk itu marilah sobat Cahayaislam, agar menjadi orang iman yang lebih bahagia marilah kita memperbaiki diri menjadi insan yang lebih bersyukur, lebih toleran, lebih berjiwa besar.

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY