Mutilasi di Semarang: Begini Sikap Bos yang Baik dalam Islam

0
937
mutilasi di Semarang

Mutilasi di Semarang – Di Indonesia cukup banyak terjadi kasus yang menghebohkan publik dan di sosial media. Baru-baru ini, viral kasus mutilasi di Semarang.

Kasus tersebut pun menjadi heboh dan membuat banyak orang merasa penasaran. Apalagi kabarnya kasus mutilasi yang terjadi di Semarang ini berkecimpung di dunia kerja.

Viral Kasus Mutilasi di Semarang

Beberapa waktu lalu, warga Semarang gempar dengan kasus pembunuhan karyawan terhadap bos depot air isi ulang yang berlangsung di Tembalang, Semarang. Pelaku dalam kasus mutilasi di Semarang ini adalah Muhammad Husen selaku karyawan sang bos yang bernama Irwan Hutagalung.

Berdasarkan informasi yang beredar, Husen menganiaya bos tempatnya bekerja pada malam hari. Ia sempat meninggalkan bosnya dalam keadaan kritis sesudah menganiayanya memakai linggis.

Keesokan harinya, Husen datang kembali menghampiri bosnya yang telah terkapar. Sadisnya lagi, Husen memutilasi tubuh sang bos hidup-hidup menjadi empat bagian.

Agar dapat menghilangkan jejak, Husen pun mengecor mayat korban di dalam depot air minumnya. Husen mengaku ia sampai hati menganiaya, memutilasi, dan mengecor bosnya yang menjadi korban lantaran merasa sakit hati.

Menurut pengakuan Husen, bosnya itu kerap memukulinya kalau melakukan kesalahan selama bekerja di tempat air isi ulang tersebut.

Hubungan Antara Bos dan Karyawan dalam Islam

Sobat Cahaya Islam seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, aksi sadis mutilasi di Semarang terjadi karena adanya rasa sakit hati dalam diri karyawan karena perlakuan bosnya.

Memang sering kali perlakuan bos yang tergolong semena-mena tentu membuat karyawannya merasa sakit hati. Sudah sewajarnya seorang atasan atau bos memberikan teladan yang baik, bertanggung jawab secara penuh terhadap kemajuan usaha atau bisnis yang ia miliki.

Namun islam mengajarkan agar sesama manusia tetap saling mengasihi dan bersikap manusiawi. Karena itu, bos atau atasan tetap harus memuliakan karyawannya sekalipun berbuat kesalahan.

Apalagi islam mengajarkan agar manusia saling memaafkan dan tidak memusuhi satu sama lain.

Adab Atasan atau Bos yang Baik dalam Islam

Sobat Cahaya Islam, ada beberapa adab antara atasan atau bos dan pekerja dalam hubungan kerja yang baik menurut islam:

1.       Berbelas Kasih kepada Karyawan

Sebaiknya seorang bos tidak membebankan karyawan dengan pekerjaan di luar kemampuan. Selain itu, hendaknya bos tidak memikulkan kepadanya suatu pekerjaan yang tak sanggup ia kerjakan.

Kecuali kalau majikan turun untuk membantunya dalam mengerjakan tugas atau pekerjaan yang berat itu. Nabi Muhammad SAW bersabda:

 “Janganlah kalian membebani mereka (budak), dan jika kalian memberikan tugas kepada mereka, bantulah mereka.” (HR. Bukhari no. 30).

2.       Mempekerjakan Karyawan yang Kuat dan Terpercaya

Baiknya atasan atau bos mempekerjakan seseorang yang memiliki sifat Amanah, bagus agamanya, layak dan kuat. Karena itu, bos bisa melakukan pemilihan terlebih dahulu terhadap calon karyawan yang hendak ia pekerjakan.

mutilasi di Semarang

Ini sangat berguna untuk menyaring karyawan terbaik dan meminimalisir kemungkinan terjadi hal criminal seperti mutilasi tersebut. Allah SWT berfirman:

إِنَّ خَيۡرَ مَنِ ٱسۡتَـٔۡجَرۡتَ ٱلۡقَوِىُّ ٱلۡأَمِينُ

Artinya, “Karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya. ” (Al Qashash: 26).

3.       Menunaikan Hak Milik Pekerja

Seorang bos baiknya menunaikan hak-hak pekerja yang sudah disepakati sebelumnya, segera sesudah ia menyelesaikan pekerjaannya. Hal ini senada dengan sabda Nabi Muhammad SAW yang berbunyi:

لَيُّ الْوَاجِدِ يُحِلُّ عِرْضَهُ وَعُقُوبَتَهُ

Artinya, “Orang yang menunda kewajiban, halal kehormatan dan pantas mendapatkan hukuman. ” (HR. Abu Daud no. 3628)

Sobat Cahaya Islam, itulah pembahasan tentang adab yang baik antara bos dan karyawan dalam islam. Dengan memahami adab tersebut, tentu saja besar harapan kejadian mutilasi di Semarang tidak terulang kembali.

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY