Kajian islam tentang kasih sayang Allah – Percaya nggak kalo misalnya kita bilang bahwa semakin banyak kita menerima cobaan di dunia, maka semakin ringan pula cobaan yang akan kita hadapi di akhirat kelak? Well, kita akan coba bahas Kajian Islam tentang Kasih Sayang Allah dari Banyaknya Cobaan dan Ujian.
Kasih Sayang Allah dari Banyaknya Cobaan dan Ujian
Sering banget lho kita merasa kerdil, seolah olah kita tidak memiliki Allah dalam hidup kita ketika cobaan hidup datang menimpa kita. Memang disinilah Allah mencoba untuk menguji kita dengan cobaan cobaan itu.
Allah lebih memilih memberikan musibah untuk Orang orang baik di Dunia daripada di Akhirat kelak
Dalam sebuah riwayat hadits Tirmidzi 2396 dikatakan bahwasanya salah satu tanda Allah menginginkan kebaikan atas hambaNya adalah dengan memberikan cobaan kepada mereka di dunia (mempercepatnya) daripada menahannya untuk diberikan kelak di akhirat.
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ، حَدَّثَنَا اللَّيْثُ، عَنْ يَزِيدَ بْنِ أَبِي حَبِيبٍ، عَنْ سَعْدِ بْنِ سِنَانٍ، عَنْ أَنَسٍ، قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم ” إِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِعَبْدِهِ الْخَيْرَ عَجَّلَ لَهُ الْعُقُوبَةَ فِي الدُّنْيَا وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِعَبْدِهِ الشَّرَّ أَمْسَكَ عَنْهُ بِذَنْبِهِ حَتَّى يُوَفَّى بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ” .
Anas meriwayatkan bahwa Rasulullah (ﷺ) berkata: “Ketika Allah menginginkan yang baik untuk hambanya, Dia mempercepat hukumannya di dunia. Dan ketika Dia menginginkan yang buruk bagi hamba-Nya, Dia menahan dosa-dosanya dari dia sampai dia muncul di hadapan-Nya pada Hari Pengadilan.” [1]
Bisa jadi cobaan cobaan hidup yang kita alami di dunia ini adalah sebuah bentuk penebusan atas kesalahan – kesalahan yang kita lakukan di dunia ini. Sehingga dosa kita terhapuskan dan hanya bersisa kebaikan yang akan di beri ganjaran kelak di akhirat oleh Allah. Bukankah sobat cahayaislam lebih memilih menghadapi kesulitan di dunia ini daripada menghadapi kesulitan kelak di akhirat?
Pahala besar dan Cinta Allah menanti untuk mereka yang ikhlas menerima Cobaan itu
Dalam riwayat yang sama, Rasulullah mengatakan bahwa ketika Allah mencintai seseorang, maka Dia akan mengirimkan sebuah ujian dan ketika orang itu menerima dengan ikhlas, maka pahala yang besar dan cinta Allah menyertainya.
وَبِهَذَا الإِسْنَادِ عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ ” إِنَّ عِظَمَ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلاَءِ وَإِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلاَهُمْ فَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ الرِّضَا وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السَّخَطُ ” . قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ مِنْ هَذَا الْوَجْهِ .
Dan dengan rantai (yang sama) ini, (dilaporkan) dari Nabi (ﷺ) yang mengatakan: “Sesungguhnya pahala yang lebih besar datang dengan cobaan yang lebih besar. Dan memang, ketika Allah mencintai orang-orang Dia membuat mereka diadili, sehingga siapa pun yang puas, maka baginya adalah kesenang. [2]
Bukan berarti ketika banyak sekali cobaan yang datang merundung kehidupan kita. Kita kemudian menyimpulkan bahwasanya Allah tidak sayang kepada kita, atau kita menganggap Allah pilih kasih kepada kita. Justru kita patut berbangga dan berbesar hati bahwasanya kita merupakan termasuk hamba – hamba yang dicintai olehNya. Dan tentunya kita berkesempatan untuk mendapatkan pahala yang sangat besar.
dengan catatan, kita sanggup ikhlas dan bersabar dalam menghadapi cobaan cobaan itu.
***
Nah, sekarang sobat cahayaislam sudah paham kan? jadi jangan ada lagi ya keluhan keluhan yang muncul dari diri kita karena kita tidak tahan dengan ujian dan cobaan yang diberikan kepada Allah. Karena kita sudah tahu esensi di balik semua itu. – Semoga bermanfaat
Catatan Kaki :
[1] H.R. Jami; at Tirmidzi no. 2396 (hasan)
[2] H.R. Jami; at Tirmidzi no. 2396 (hasan)
