Giring Nidji – Mantan musisi Giring Ganesha atau Giring Nidji mantap mencalonkan diri sebagai calon Presiden pada pilpres 2024 dan beralih haluan dari industri musik ke politik. Pada konferensi pers yang digelar secara virtual, Giring mantap menyatakan diri sebagai calon Presiden dan meminta masyarakat untuk memberikan kesempatan padanya untuk turut menentukan arah masa depan bangsa.
Giring Nidji juga menyampaikan bahwasanya jalan yang ia tempuh ini akan selalu menemukan banyak kesulitan, akan ada banyak pihak yang tidak suka, sinis bahkan pesimis akan kemampuan dirinya. Namun hal ini ia tepis dengan mantap.
Berbekal dengan dukungan dari keluarga terdekat, ia mantap memutuskan untuk terjun ke dunia politik. “Suka tidak suka, proses di politik menyangkut banyak keputusan penting yang menyangkut hidup orang banyak. Hanya ada dua pilihan bagi anak muda, yakni diam dan menonton atau ikut terlibat, saya memilih yang kedua.” tuturnya.
Giring Nidji Mantap Maju Pilpres, Ini 4 Ciri Ideal Pemimpin dalam Islam
Pesta demokrasi merupakan momen yang selalu ditunggu oleh setiap warga negara Indonesia, pada momen ini kita dapat menyalurkan hak suara secara penuh untuk memilih pemimpin-pemimpin yang akan menduduki kursi jabatan satu periode kedepan.
Untuk itu, cerdaslah dalam memilih pemimpin. Dalam Islam setiap manusia adalah khalifah yang berkewajiban untuk mengemban tugas kepemimpinan, namun tak setiap manusia dapat dijadikan sebagai khalifah untuk memimpin seluruh umat.
Dalam Al-Quran Allah telah menjelaskan mengenai ciri pemimpin yang ideal, sebelum memilih pastikan pilihan sobat cahaya Islam adalah seorang pemimpin yang dituliskan cirinya dalam Al-Quran.
“Kami telah menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami, dan telah Kami wahyukan kepada mereka untuk senantiasa mengerjakan kebajikan, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan hanya kepada Kamilah mereka selalu mengabdi.” (QS Al-Anbiya’: 73)
- Memiliki Empat Sifat Rasulullah SAW
Syarat pertama seorang pemimpin ialah seorang yang memiliki cerminan empat sifat Rasulullah SAW, yakni:
Shidiq; jujur. Seorang pemimpin haruslah memiliki kejujuran dalam berucap, bersikap dan bertindak selama mengemban amanah kepemimpinan.
Amanah; dapat dipercaya. Kepemimpinan merupakan amanah dari Allah SWT kepada seorang manusia. Selain bertanggung jawab penuh atas umat, seorang pemimpin juga bertanggjung jawab kepada Allah sang maha perkasa.
Perihal mengemban kepemimpinan ini bukan hanya urusan dunia semata, ada akhirat dibaliknya. Seorang pemimpin hendaklah ia yang dapat menjaga amanah dengan baik, pemimpin khianat hanya akan membawa umat kepada kesengsaraan yang nyata.
Fathonah; cerdas. Seorang pemimpin haruslah ia yang memiliki kecerdasan serta kecakapan, sehingga memiliki kemampuan untuk menghalau segala macam rupa persoalan yang muncul.
Tabligh; penyampaian secara jujur dan bertanggung jawab atas segala sesuatu tindakan yang akan di ambil.
- Beragama Islam, Beriman serta Beramal Saleh
Sobat cahaya Islam, memilih pemimpin yang beragama Islam itu bukanlah SARA, melainkan aturan syariat yang wajib dipenuhi.
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani sebagai pemimpin-pemimpin (mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagiaan yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.” (QS. Al-Maidah: 51)
Seorang yang layak untuk mengembang misi kepemimpinan ialah ia yang beragama Islam, berlaku kebajikan, selalu menjalankan perintah Allah dan Rasulnya. Islam merupakan jalan kebenaran yang membawa umat kepada kehidupan yang aman, damai dan tentran dunia maupun di akhirat kelak.
- Memiliki Niat yang Lurus
“Sesungguhnya segala sesuatu amal perbuatan tergantung kepada niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) sesuai dengan niatnya…” (HR. Bukhari: 1 dan Muslim: 1907)
Seorang pemimpin idela ialah seseorang yang memiliki niat lurus semata-mata demi kebaikan umat, serta mengharap keridhoan Allah semata.
- Seorang Laki-Laki
“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian mereka (perempuan)..” (QS. An-Nisaa: 34)
Sobat cahaya Islam, kondisi suatu umat tergantung dari bagaimana pemimpinnya menjalankan amanah kepemimpinan tersebut. Berlaku pula sebaliknya, bagaimana keadaan umat maka seperti itu pula-lah keadaan pemimpin.
Wallahua’lam bissawaab.
