Biaya Haji 2023 – Mendekati bulan Muharram, pembahasan mengenai biaya haji 2023 marak diperbincangkan. Berdasarkan edaran resmi dari Kementrian Agama RI, sudah terdapat keputusan berapa kisaran biaya haji tahun ini.
Bagi yang ingin mendaftarkan diri sebagai jamaah, sebaiknya ketahui berapa nominalnya. Dengan begitu dapat mempersiapkan dana mencukupi terutama untuk yang melaksanakan haji bersama keluarga besar.
Penetapan Biaya Haji 2023
Pengambilan keputusan penetapan biaya haji diambil dari kesepakatan dan pertimbangan matang. Berdasarkan keputusan dari Kementerian Agama (Kemenag), biaya haji pada tahun 2023 mengalami kenaikan.
Kemenag mengusulkan komposisi BPIH atau biaya yang perlu jemaah bayarkan naik menjadi 70%. Bagi yang bertanya-tanya berapa biayanya, dari kesepakatan rapat kerja bersama Komisi VIII di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta menyebutkan sekitar Rp 69,19 juta per anggota jamaah.
Sedangkan untuk biaya penyelenggaraan ibadah haji turun sampai 30% sehingga menjadi 29,7 juta. Jadi, total tanggungan per anggota jemaah yang perlu mereka bayarkan agar bisa pergi haji adalah 98,89 juta.
Biaya haji di tahun ini memang lebih besar dari tahun lalu karena biaya manfaat atau orang sering menyebutnya subsidi, tinggal 30%. Jemaah perlu menanggung biaya haji sebesar 70% sehingga biaya keberangkatan haji menjadi tinggi.
Karena kenaikan tersebut, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Marwan Dasopang menyebut bahwa jangan sampai ada jemaah haji yang gagal berangkat pada tahun 2023 ini karena tidak dapat melunasi biayanya.
Menanggapi hal itu, Kepala BPKH (Badan Pengelola Keuangan Haji), Fadlul Imansyah mengatakan bahwa apabila jumlah uang subsidi untuk tahun depan masih aman, maka akan digunakan.
Dalil-Dalil Tentang Melaksanakan Ibadah Haji
Haji merupakan salah satu dari lima rukun Islam yang harus umat Islam jalankan ketika mampu. Arti mampu di sini bukan hanya berkaitan dengan pembiayaan saja melainkan juga kondisi tubuh. Supaya tidak bingung, simak pembahasan pada poin berikut:
1. Haji Wajib Bagi yang Mampu
Islam merupakan agama rahmatan lil alamin yang memiliki rukhsoh-rukhsoh atau keringanan dalam menjalankan ibadah saat seseorang dalam kondisi tertentu. Hal ini berlaku juga pada pelaksanaan haji, memang hukumnya wajib tetapi bagi yang mampu secara fisik dan materi.
فِيْهِ اٰيٰتٌۢ بَيِّنٰتٌ مَّقَامُ اِبْرٰهِيْمَ ەۚ وَمَنْ دَخَلَهٗ كَانَ اٰمِنًا ۗ وَلِلّٰهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ اِلَيْهِ سَبِيْلًا ۗ وَمَنْ كَفَرَ فَاِنَّ اللّٰهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعٰلَمِيْنَ
Lafadz latin: Fīhi āyātum bayyinātum maqāmu ibrāhīm, wa man dakhalahụ kāna āminā, wa lillāhi ‘alan-nāsi ḥijjul-baiti manistaṭā’a ilaihi sabīlā, wa man kafara fa innallāha ghaniyyun ‘anil-‘ālamīn.
Terjemah: “Di dalamnya terdapat tanda-tanda yang jelas, (di antaranya) Maqam Ibrahim. Siapa yang memasukinya (Baitullah), maka amanlah dia. (Di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, (yaitu bagi) orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Siapa yang mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu pun) dari seluruh alam.” (QS. Ali Imran: 97).
2. Rukun Islam yang Kelima
Seperti pada penjelasan sebelumnya, haji termasuk dari salah satu rukun Islam yaitu terletak pada urutan kelima. Penjelasannya terdapat pada hadits Nabi sebagai berikut:
عَنْ أَبِيْ عَبْدِ الَّرحْمَنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهِ عَنْهُمَا قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم يَقُوْلُ : بُنِيَ الإسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ : شَهَادَةِ أَنْ لاَإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ وَإِقَامِ الصَّلاَةِ وَإِيْتَاءِ الزَّكَاةِ, وَحَجِّ الْبَيْتِ, وَصَوْمِ رَمَضَانَ
Terjemah: “Agama Islam itu ditegakkan atas lima dasar, pertama: bersyahadat bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, kedua: mendirikan shalat, ketiga: membayar zakat, keempat: melaksanakan haji, dan kelima: berpuasa di bulan Ramadhan”. (HR Bukhari & Muslim)
Mengingat biaya haji 2023 meningkat, bagi yang akan berangkat perlu mempertimbangkan beberapa hal. Salah satunya apakah dana untuk biaya hidup orang di rumah mencukupi atau tidak.
