Doa Tahun Baru – Tepat malam tadi tahun telah berganti dari 2020 menjadi 2021. Dalam penanggalan Masehi tahun baru diperingati setiap tanggal 1 Januari di awal tahun. Berbeda dengan tahun baru Islam yang diperingati setiap tanggal 1 di bulan Hijriyah (bulan Islam). Pada tahun baru Hijriyah terdapat amalan yang dianjurkan untuk dikerjakan seperti membaca doa tahun baru.
Selain Pro-Kontra terkait ucapan selamat Natal di akhir tahun, ternyata masyarakat di negara Indonesia juga masih ada yang memperdebatkan perihal perayaan tahun baru (Masehi) karena dianggap memperingati kelahiran Yesus Kristus. Dalam ajaran agama Islam setiap tahun baru Hijriyah dianjurkan membaca doa akhir tahun dan doa tahun baru.
Dengan membaca doa tahun baru kita mengharap dipermudah segala urusan dunia selama setahun ke depan, mendapat anugerah dari Allah SWT, dan dijauhkan dari segala bahaya. Selain berdoa di awal tahun, kita juga dianjurkan untuk berdoa di akhir tahun dengan harapan segala kebaikan kita diterima oleh Allah dan segala keburukan kita diampuni oleh Allah SWT.
Lalu bagaimana perbedaan doa tahun baru dalam penanggalan Masehi dan Hijriyah? Apakah keduanya sama? Dan bagaimana hukum membacanya? Untuk mengetahui jawaban tersebut Sobat Cahaya Islam dapat menyimak penjelasan dan ulasan di bawah ini:
Doa Tahun Baru Masehi dan Hijriyah, Samakah?
Dalam kalender bulan Masehi masyarakat biasanya merayakan pergantian tahun dengan pulang kampung, menyalakan kembang api, berkumpul bersama keluarga besar dengan menunggu detik-detik tahun berganti, atau kegiatan menyenangkan lainnya. Namun, berbeda dengan tahun ini karena pandemi Covid-19 masih belum usai.
Lalu bagaimana pandangan Islam menyikapi perayaan tahun baru? Bagaimana hukumnya? Adakah doa khusus yang dapat diamalkan untuk menyambut tahun baru (Masehi)? Semuanya akan kita bahas bersama dalam penjelasan berikut:
1. Hukum Merayakan Tahun Baru (Masehi)
Tahun baru (Masehi) setiap tanggal 1 di bulan Januari dianggap haram oleh sebagian kelompok karena bertepatan dengan tanggal lahir Yesus. Meski perayaannya diisi dengan berdzikir atau membaca doa tahun baru bersama, bagi kelompok yang kontra tetap haram karena mendasarkan pernyataannya pada ajaran yang tidak pernah dicontohkan Rasulullah SAW. Sehingga kegiatan berbau Islam di tiap tahun baru (Masehi) dianggap bid’ah dhalalah.
Maka jika Sobat Cahaya Islam menemukan teman yang Pro maupun Kontra sebaiknya ada dipihak yang netral saja. Jika akan merayakan tahun baru (Masehi) sebaiknya diisi dengan kegiatan yang positif seperti berdzikir, memperbanyak doa untuk keselamatan diri, keluarga, dan negara. Bukan malah merayakan dengan kegiatan negatif. Karena memang tidak ada ayat yang menyatakan halal haramnya merayakan tahun baru (Masehi).
2. Bacaan Doa Tahun Baru
Berikut ini merupakan doa tahun baru yang diajarkan oleh para ulama’ dan diamalkan oleh Rasulullah semasa beliau hidup:
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِوَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ اَللَّهُمَّ مَا عَمِلْتُ فِى هَذِهِ السَّنَةِ مِمَّا نَهَيْتَنِى عَنْهُ فَلَمْ اَتُبْ مِنْهُ وَلَمْ تَنْسَهُ وَحَلِمْتَ عَلَىَّ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِى وَدَعَوْتَنِى اِلَى التَّوْبَةِ بَعْدَ جَرَا ئَتِى عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّى اَسْتَغْفِرُكَ فَغْفِرْلِى وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَاهُ وَوَعَدْتَنِى عَلَيْهِ الثَّوَابَ فَاَسْأَلُكَ اَللَّهُمَّ يَاكَرِيْمُ يَاذَ الْجَلاَلِ وَاْلاِكْرَامِ اَنْ تَتَقَبَّلَهُ مِنِّى وَلاَ تَقْطَعَ رَجَائِى مِنْكَ يَاكَرِيْمُ وَصَلَى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
Sebenarnya doa ini dibaca pada awal tahun baru Islam (Tahun baru Hijriyah) setelah shalat Magrib sebanyak 3X. Dalam Islam tidak ada keterangan terkait doa tahun baru Masehi. Maka dari itu, kita dapat berdoa menurut keinginan dan harapan masing-masing. Anjuran doa di atas mubah diamalkan untuk tahun baru Masehi.
Sobat Cahaya Islam sudah tahu bukan bagaimana bunyi doa tahun baru? Di tahun 2021 ini semoga iman dan Islam kita tetap terjaga hingga akhir dunia nanti. Aaamiin.
