Kajian islam – Ada satu cerita yang terjadi kepada salah satu teman tim cahayaislam yang bernama Gunawan. Sebelum menikah beberapa bulan yang lalu, dia merupakan orang yang aktif dalam kegiatan-kegiatan kajian islam yang sering diadakan di masjid dekat kantor kami dua kali seminggu.
Dia adalah sosok yang rajin pula mengaji di masjid dan sholat berjama’ah tanpa pernah absen. Dia juga tidak segan-segan beramal dengan sedekah secara rutin dan rajin. Selama dia membujang dia merupakan salah satu pemuda yang di gadang-gadang menjadi ketua majelis taklim di daerah tersebut.
Namun, segala hal berubah 180 derajat sejak Gunawan menikah dengan salah satu wanita yang dikenalkan oleh temannya di kampus. Setelah menikah, Gunawan tidak pernah lagi tampak mengunjungi acara kajian-kajian islam di masjid. Pribadi yang awalnya rajin sholat berjamaah di masjid dan aktif dalam kegiatan agama di majelis kini sudah tak pernah tampak batang hidungnya.
Suatu ketika kami pernah berkunjung ke rumahnya untuk menawarkan amal jariyah kepadanya untuk ikut andil dalam sedekah pengadaan sembako untuk beberapa panti asuhan. Acara tersebut diadakan oleh perkumpulan jamaah masjid, sehingga kebetulan tim cahayaislam ada beberapa yang juga ikut nimbrung sebagai panitia. Singkat cerita ketika kami bertamu di rumahnya, kami disambut olehnya dengan baik. Kami menanyakan kabar dan menuturkan tujuan kami bertamu.
Mendengar itu, istri dari Gunawan tanpa pandang bulu langsung berkata “Nggak usah mas, orang kebutuhan kita saja masih banyak… sedekahnya besok saja” – tukas sang istri.
Kami cukup kaget dengan ucapan istri Gunawan tersebut. Gunawan dengan perasaan ragu kemudian mengiyakan perintah istrinya dan mengurungkan niyatnya untuk bersedekah waktu itu. Setelah beberapa kali bertemu dikesempatan lain dengan Gunawan sendiri, usut punya usut alasan kenapa dia menjadi jarang aktif di masjid karena dia dimarahi istrinya agar lebih baik bekerja mencari uang daripada aktif di masjid yang tidak menghasilkan apa-apa. Masha Allah!
Wanita: Fitnah Terdahsyat untuk Kaum Adam yang Ditakutkan Rasulullah
Sobat cahayaislam yang di rahmati oleh Allah. Alangkah disayangkan bila seorang lelaki menjadi kurang tegas, terutama dalam prioritasnya pada akhirat hanya dikarenakan wanita. Hal ini memang sudah dituturkan oleh Rasulullah SAW bahwasanya wanita merupakan cobaan terberat kaum adam setelah meninggalnya beliau. Hal ini dijelaskan dalam satu hadits dibawah ini:
حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُعَاذٍ الْعَنْبَرِيُّ، وَسُوَيْدُ بْنُ سَعِيدٍ، وَمُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الأَعْلَى، جَمِيعًا عَنِ الْمُعْتَمِرِ، قَالَ ابْنُ مُعَاذٍ حَدَّثَنَا الْمُعْتَمِرُ بْنُ سُلَيْمَانَ، قَالَ قَالَ أَبِي حَدَّثَنَا أَبُو عُثْمَانَ، عَنْ أُسَامَةَ بْنِ زَيْدِ بْنِ حَارِثَةَ، وَسَعِيدِ بْنِ زَيْدِ بْنِ عَمْرِو بْنِ نُفَيْلٍ، أَنَّهُمَا حَدَّثَا عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم أَنَّهُ قَالَ “ مَا تَرَكْتُ بَعْدِي فِي النَّاسِ فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ
Usama b. Zaid b. Harith dan Sa’id b. Zaid b. ‘Amr b. Naufal keduanya melaporkan Rasulullah (ﷺ) sebagai mengatakan: Saya tidak meninggalkan setelah saya kekacauan bagi orang-orang tetapi kerugian yang dilakukan terhadap pria oleh wanita. [1]
Dalam hadits diatas Rasulullah bersabda bahwa beliau tidak meninggalkan satu kekacauan yang lebih berbahaya pada kaum lelaki setelahnya selain kekacauan yang disebabkan oleh wanita. Hal ini sejalan dengan firman Allah yang tertera dalam Al-Qur’an:
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ۗ ذَٰلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ
Dibuat menjadi indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada hal-hal yang diingini, yakni: wanita-wanita, anak-anak, harta benda yang melimpah dari jenis emas dan perak, kuda (tunggangan) pilihan, ternak dan ladang. Seperti itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisinya Allah-lah tempat kembali yang terbaik (surga). [2]
Lagi-lagi dalam surat Al Imran diatas, Wanita termasuk dalam list beberapa hal yang menjadi cobaan bagi manusia. Di akhir surat tersebut Allah menekankan bahwa dunia itu tidak ada apa-apanya karena sungguh tempat kembali terbaik adalah yang disisi Allah. Untuk tips agar wanita tidak menjadi fitnah sobat cahayaislam bisa intip artikel tim cahayaislam yang berjudul “agar istri dan anak tidak menjadi fitnah” (DISINI). Semoga bermanfaat!
Catatan Kaki
[1] H.R. Sahih Muslim no. 2741 Bab: “Sebagian Besar Penduduk Surga Adalah Miskin, Dan Sebagian Besar Penghuni Api Adalah Wanita, Dan Fitnah Wanita”
[2] Q.S. Al Imran (3) ayat 14
