Viral Acara Tabur Uang di Acara 1 Muharram, Ini Pandangan Islam

0
347
tabur uang di acara 1 Muharram

Tabur uang di acara 1 Muharram – H. Khairul Umam kini tengah menjadi sorotan setelah aksi tabur uang di acara 1 Muharram. Video berdurasi 40 detik tersebut memperlihatkan H Khairul Umam alias Haji Her memberikan uang kepada peserta pawai yang melintas di depan rumahnya. Haji Her melemparkan uang pecahan Rp100.000 dari lantai dua rumahnya. 

Aksi Haji Her Tabur Uang di Acara 1 Muharram

Video viral aksi Haji Her tabur uang di acara 1 Muharram menjadi perbincangan publik. Aksi tersebut membuat warga dan peserta pawai berebut uang yang jatuh ke  jalan. Bahkan beberapa orang memilih masuk ke dalam pagar rumah hingga melompati pagar agar mendapatkan uang yang dijatuhkan dari lantai dua. 

Banyak yang memuji tindakan Haji Her, namun tak jarang beberapa orang mengkritiknya. Pemberian uang tersebut dilakukan secara spontan dan tidak ada niatan untuk merencanakan aksi tersebut. Sebagai seorang pengusaha tembakau, Haji Her menekankan bahwa berbagi dengan cara tersebut sudah menjadi hal wajar.

Terkadang media sosial membesar-besarkan masalah tersebut, padahal tidak ada unsur kesengajaan. 

Pandangan Islam tentang Perayaan 1 Muharram

Tahun baru Islam atau Tahun Baru Hijriah merupakan salah satu hari penting umat Islam. Sebab, perayaan ini menandai peristiwa bersejarah yaitu hijrahnya Nabi Muhammad dari Makkah menuju Madinah pada 622 masehi. Peristiwa tersebut menjadi titik awal perhitungan Kalender Hijriah yang berbeda dari sistem penanggalan masehi. 

Makna tahun baru Islam tidak sekedar peristiwa pergantian tahun, melainkan terdapat pesan spiritual serta moral. Tahun baru Hijriah mengajak umat Islam untuk melakukan hijrah, seperti tak lagi melakukan kekufuran, melainkan ke keimanan. Sobat diajak untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan bagaimana cara memperbaiki kehidupan secara menyeluruh.

Apakah umat Islam boleh merayakan Tahun Baru Hijriyah? Sebetulnya, dalam setiap pergantian waktu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah yang juga menjadi momentum Sobat untuk berpikir dan merenung, sebagaimana ayat:

“Sesungguhnya pada pergantian malam dan siang dan pada apa yang diciptakan Allah di langit dan di bumi pasti terdapat tanda-tanda (kebesaran-Nya) bagi kaum yang bertakwa.” 1

Pada dasarnya, peringatan 1 Muharram bukan hanya sebatas tradisi, melainkan juga menjadi momentum untuk introspeksi diri. Peristiwa penting ini seringkali Sobat sambut dengan beragam bentuk kegiatan religius hingga budaya. 

Namun, sebagian pihak mempertanyakan keabsahan peringatan hari besar ini, bahkan menganggapnya sebagai bagian dari praktik bid’ah. Termasuk aksi Haji Her tabur uang di acara 1 Muharram hanya sebatas ingin berbagi. Sebaliknya, peringatan ini membawa pesan mendalam yang berkaitan dengan nilai-nilai spiritual. 

Jika kaitannya dengan ekoteologi, maka peristiwa ini akan membantu manusia untuk menjaga perdamaian dan mampu merefleksikan kehidupan lebih mendalam lagi. Tahun Baru Hijriah bisa menjadi sarana untuk mempertajam hati nurani. 

Bulan Muharram Merupakan Bulan Allah

Muharram baik dalam budaya Jawa dikenal sebagai Suro memiliki keistimewaan dalam Islam. Bulan ini Sobat sebaiknya memperbanyak  ibadah dan melakukan amal kebaikan. Contohnya dalam bulan ini terdapat Hari Asyura dan Tasua keistimewaan masing-masing. 

tabur uang di acara 1 Muharram

Tak hanya berbagi rezeki sebagaimana momen tabur uang di acara Muharram oleh Haji Her, Sobat bisa melakukan kebaikan lainnya. Sebab, Muharram juga menjadi saksi peristiwa besar dalam sejarah nabi. Seperti, Nabi Musa selamat dari kejaran Fir’aun dan Nabi Yunus keluar dari perut ikan. 

Tak heran banyak Sobat yang melakukan puasa Asyura sebagaimana hadits:

“Puasa yang paling utama setelah Ramadan adalah puasa di bulan Allah, Muharram.” 2

Dari peristiwa tabur uang di acara 1 Muharram, Sobat bisa mengambil banyak pelajaran tentang keistimewaan tahun baru Hijriah. Tak heran jika Sobat mendapatkan perintah untuk melakukan beberapa amalan kebaikan di bulan ini. 


  1. (Surah Yunus Ayat 6) ↩︎
  2. (HR. Muslim, no. 1163) ↩︎

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY