Single Day, Panduan Saat Perayaan Besar-besaran Tiba Menurut Islam

0
705

Single DaySingle Day dapat kita artikan sebagai hari kebebasan bagi mereka yang tak punya pasangan. Selain dikatakan sebagai hari kebebasan atau single, istilah 11.11 juga diperingati sebagai Harbolnas (Hari Belanja Online Nasional) di beberapa negara. Single Day yang merujuk pada hari kebebasan mulai digunakan sekitar tahun 1993 dari mahasiswa di Universitas Nanjing, China.

11.11 diidentikkan dengan individu yang sendiri. Angka 1 yang berdiri sendiri tanpa cabang. Sehingga, setiap tanggal 11 November China merayakan hari kebebasan dan libur bagi mereka yang tidak memiliki pasangan. Dulunya single day hanya dirayakan oleh pemuda di Tiongkok, sekarang baik pemuda maupun pemudi juga ikut merayakan hari kebebasan tersebut. 

Saat itu juga E-commerce Alibaba yang didirikan oleh Jack Ma berhasil meraup keuntungan hingga ratusan miliar dollar. Sehingga, beberapa e-commerce serupa Alibaba banyak memberikan diskon setiap tanggal 11 November. Dengan hal tersebut hampir jutaan barang habis terjual dan siap diantar saat event 11.11. Tidak jarang pula masyarakat menjadi lebih konsumtif dengan besarnya diskon yang ditawarkan setiap e-commerce.

Sebagai umat Islam, sudah sepatutunya kita mencontoh sikap Nabi semasa hidup beliau, yaitu sederhana dan tidak berlebih-lebihan dalam urusan dunia. Dengan adanya diskon besar-besaran ini bukan tidak mungkin jika Sobat Cahaya Islam juga dapat terlena dengan memborong banyak barang melalui situs e-commerce. Lalu bagaimana seharusnya kita menyikapi sikap ini?

Single Day, Rayakan Harbolnas sebagaimana Sikap Nabi Semasa Hidup di Dunia

Meski dikatakan hari belanja online dengan diskon besar-besaran, tidak menutup kemungkinan kita tergoda untuk membeli banyak barang secara online yang mungkin barang tersebut sebenarnya tidak terlalu kita butuhkan dalam waktu dekat. Asumsinya kita membelanjakan uang secara berlebihan. Untuk menyikapi hal ini, berikut  panduan yang dapat Sobat Cahaya Islam lalukan:

  • Membelanjakan Uang sesuai Kebutuhan

Saat mendengar kata diskon banyak pihak yang pasti tergoda. Apalagi jika ada event tahunan Harbolnas. Namun, ada baiknya kita membelajankan barang yang kita butuhkan dan memangkas barang keinginan yang sebenarnya belum akan kita butuhkan dalam waktu dekat. Dalam Quran Surat Al-An’am ayat 6 disebutkan sebagai berikut:

“…Dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan”

Dari ayat di atas sudah jelas bahwa Allah tidak menyukai hamba yang berlebihan, bukan hanya dari materi, namun juga di segala bidang. Oleh sebab itu, sesuaikan antara kebutuhan dan keinginan ketika Sobat Cahaya Islam akan membeli barang.

  • Mencontoh Kehidupan Nabi

Nabi Muhammad sang kekasih Allah selalu hidup dalam kesederhanaan. Beliau tidak ingin menumpuk harta benda. Dikisahkan bahwa Sahabat Umar pernah datang ke kediaman Nabi, dan terkejut karena di rumah Nabi hanya ada sebuah meja dan alasnya adalah anyaman daun kurma yang kasar.

Melihat hal tersebut Sahabat Umar menangis, pikirnya padahal jika Rasulullah mau menumpuk harta benda akan sangat mudah didapatkan. Namun, Rasulullah tidak ingin menumpuk harta bendanya dan hidup secara sederhana.

Dari dua poin di atas dapat kita ambil kesimpulan bahwa meski single day yang identik dengan Harbolnas kita harus bisa menyesuaikan mana kebutuhan dan keinginan barang yang akan dibeli.

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY