Berserah diri kepada Allah SWT setelah berusaha dan berdoa disebut – Allah adalah pengendali satu-satunya dunia dan isinya. Jadi, sebagai hamba tak salah jika Sobat Cahaya Islam bergantung dan menyerahkan keputusan kepada-Nya dibalik segala upaya. Sikap berserah diri kepada Allah SWT setelah berusaha dan berdoa disebut sebagai sikap apa? Berikut penjelasan selengkapnya!
Berserah Diri Kepada Allah SWT Setelah Berusaha dan Berdoa Disebut Apa?
Sikap berserah diri kepada Sang Pencipta atau disebut dengan istilah tawakal merupakan prinsip yang harus dipegang teguh oleh kaum muslimin yang beriman. Namun sikap berserah diri harus diawali dengan berikhtiar atau berusaha serta tak berhenti berdoa.
Allah menunjukkan cinta lewat cobaan atau permasalahan bagi hamba-Nya. Baik untuk menggugurkan dosa, meningkatkan iman, ataupun tujuan lainnya yang berujung kebaikan. Tawakal kala menghadapi masalah atau cobaan harus dilakukan sebagai bentuk keyakinan.
Hal itu karena Allah yang memberikan masalah, maka Sobat Cahaya Islam juga harus yakin Dia lah yang akan memberikan solusinya. Yakinlah bahwa apa yang menjadi ketetapan Allah akan segala yang menimpa kita, memberikan hikmah baik ke depannya. Hanya Dia pelindung terbaik bagi seluruh umat-Nya, seperti kandungan dari ayat berikut.
“(Allah) adalah Tuhan timur dan barat. Tidak ada tuhan selain Dia. Maka, jadikanlah Dia sebagai pelindung”. (Al Muzamil:9)
Tetap berusaha dan berdoa untuk menghadapi aral rintangan apapun, sebagai bentuk menjalankan hak Allah yang merupakan tempat berlindung dan meminta petunjuk. Hanya kepada Allah Sobat Cahaya Islam menggantungkan asa serta menyerahkan putusan.
Dengan bertawakal berbagai keuntungan, kebaikan dan manfaat akan hadir. Apa saja keuntungannya? Silakan simak uraian selanjutnya!
Keuntungan Tawakal atau Berserah Diri Kepada Allah SWT
Sikap spiritual yang juga menjadi prinsip mental umat muslim, yakni tawakal bukan sekadar untuk menjalankan kewajiban sebagai seorang hamba. Lebih dari itu, sikap tersebut juga pembuktian iman atas segala sifat Allah dan kebesaran-Nya.
Hal ini pula yang kemudian menjadikan mereka yang tawakal kepada Allah SWT memperoleh banyak keuntungan dan manfaat, seperti:
1. Ikhlas
Dengan menerapkan sikap tawakal, maka Sobat Cahaya Islam akan lebih ikhlas dalam berikhtiar juga berdoa. Senantiasa yakin, bahwa Allah akan menjawab doa dan usaha dengan sebaik-baiknya cara.
2. Tenang
Selain itu, karena berserah pada-Nya, maka hati juga pikiran Sobat Cahaya Islam akan jadi lebih tenang. Ini karena Sobat Cahaya Islam telah mengetahui, bahwasanya segala keputusan ada di tangan Allah. Tidak perlu khawatir atau cemas akan hasil akhirnya. Segala ketentuan Allah akan jadi yang terbaik bagi umat-Nya.
3. Tidak Mudah Putus Asa
Menerapkan sikap tawakal, juga akan membentuk pribadi yang lebih kuat dalam menghadapi berbagai masalah atau cobaan. Yakin bahwa Allah akan memberikan jalan keluat terbaik, dan tidak akan memberi cobaan di luar batas kemampuan umat-Nya.
Selain ketiga manfaat di atas, masih banyak manfaat yang bisa Sobat Cahaya Islam dapat dari penerapan tawakal. Allah juga telah menjanjikan kebaikan bagi orang beriman yang berserah diri kepada-Nya seperti isi dari kutipan ayat ini.
“Dan orang yang berhijrah karena Allah setelah mereka dizalimi, pasti Kami akan memberikan tempat yang baik kepada mereka di dunia. Dan pahala di akhirat pasti lebih besar, sekiranya mereka mengetahui, (yaitu) orang yang sabar dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal.” (An-Nahl: 41-42)
Jadi, sampai di sini Sobat Cahaya Islam tentu sudah bisa memahami berserah diri kepada Allah SWT setelah berusaha dan berdoa disebut dengan sikap tawakal. Begitu banyak manfaat dari penerapan sikap tersebut, terlebih bertawakal menjadi salah satu tanda orang beriman dan bertakwa, jadi harus menjadi prinsip bagi umat muslim.
