Taubat yang diterima Allah – Manusia tidak akan luput atas perbuatan dosa dan Allah memerintahkan umatNya agar bertaubat. Penuhi syarat taubat yang Allah terima dan tidak boleh asal-asalan melakukannya. Melalui niat yang kuat, tulus, serta tidak mengulanginya lagi karena akan berujung dosa.
Landasan Taubat dalam Al Quran dan Hadist
Sebenarnya Allah akan memberikan petunjuk kepada umat muslim yang ingin kembali ke jalan yang benar. Jalan lurus atau shirath al mustaqim merupakan jalan untuk orang orang yang bertakwa dengan bertaubat.
Mengingat Allah adalah pengampun, maka Sobat Cahaya Islam yang terjerumus dosa bisa segera mencari cara bertaubat kepada Allah.
Berikut ini landasan taubat dalam Al Quran dan Hadist yang patut Sobat Cahaya Islam perhatikan:
1. HR Muslim
Allah SWT akan melapangkan serta memberi kesempatan seluas-luasnya kepada hambaNya yang ingin bertaubat. Hal tersebut tersemat dalam HR Muslim nomor 7165 yang berbunyi:
إِنَّ اللهَ يَبْسُطُ يَدَهُ بِاللَّيْلِ لِيَتُوْبَ مُسِيْءُ النَّهَارِ ، وَبِالنَّهَارِ لِيَتُوْبَ مُسِيْءُ اللَّيْلِ
Allah berjanji akan menerima taubat umatnya yang bermaksiat di malam hari, kemudian bertaubat di siang hari.
2. HR Tirmidzi
Perihal taubat juga bisa Sobat Cahaya Islam temukan pada HR At Tirmidzi nomor 3880 yang berbunyi:
إِنَّ اللهَ يَقْبَلُ تَوْبَةَ الْعَبْدِ مَا لمَيُغَرْغِرْ
Hadits ini juga menegaskan bahwa Allah akan secara terbuka menerima hambaNya yang bertaubat. Bahkan taubat yang diterima Allah berlaku selama nyawa belum sampai di kerongkongan.
Persyaratan Taubat yang Diterima Allah
Ada tiga syarat sebagai ciri ciri orang yang bertaubat agar Allah menerimanya. Untuk menghindari dosa yang masih terjadi, maka harus memohonnya setiap hari. Berikut ini terdapat tiga syarat utama agar pintu ampunan terbuka untuk Sobat Cahaya Islam:
1. Rasa Penyesalan
Perasaan menyesal atas dosa yang Sobat Cahaya Islam perbuat dan merasa sedih menjadi syarat pertobatan. Perasaan tersebut harus Sobat landasi harapan seandainya dosa tersebut tidak Anda lakukan.
2. Meninggalkan Perbuatan Dosa
Syarat taubat yang diterima Allah selanjutnya yaitu meninggalkan perbuatan dosa. Proses meninggalkan dosa termasuk memahami bahwa perbuatan yang selama ini umat muslim lakukan merupakan kesalahan. Contohnya, meninggalkan kebiasaan minum minuman keras.
3. Tidak Mengulangi Perbuatan Dosa
Langkah selanjutnya agar taubat benar-benar mendapatkan pengampunan dari Allah yaitu tidak mengulangi perbuatan dosa. Tidak mengulangi dosa membutuhkan komitmen dari umat muslim di masa yang akan datang.
Ketika Sobat Cahaya Islam memutuskan berhenti minum-minuman keras, maka harus berjanji tidak akan datang ke acara yang menyediakan minuman keras. Agar terus istiqomah, maka Anda bisa mengisinya dengan lebih rajin beribadah kepada Allah.
Ketiga tanda taubat diterima Allah tersebut merujuk pada cara taubatan nasuha. Untuk menjalankan taubatan nasuha, maka ikuti beberapa langkah berikut ini:
- Menghindari penyebab perbuatan dosa dan agar taubat yang diterima Allah, maka harus beribadah lebih khusyuk.
- Melaksanakan shalat taubat agar mendapatkan ampunan dari Allah.
- Menyesali perbuatan dosa selama ini dan ikhlas melakukan pertaubatan.
- Berjanji untuk tidak mengulangi perbuatan dosa secara sungguh-sungguh.
Shalat taubat terdiri dari rakaat ganjil, bisa dua atau empat dan seterusnya. Cara mengerjakannya pun sama dengan rangkaian shalat pada umumnya, namun memiliki ketentuan khusus.
Taubat yang diterima Allah paling tidak harus memenuhi tiga syarat. Menyesali perbuatan, tidak mengulanginya lagi, dan meninggalkan dosa tersebut untuk mendapatkan ampunan dari Allah.