Shalat Berjamaah Bersama Keluarga vs Shalat di Masjid

0
105
Shalat berjamaah bersama keluarga

Shalat Berjamaah Bersama Keluarga – Sobat Cahaya Islam, shalat jamaah adalah ibadah yang memiliki banyak keutamaan. Namun, muncul pertanyaan di tengah umat: lebih utama shalat jamaah di masjid bersama kaum muslimin atau shalat jamaah di rumah bersama keluarga?

Kedua pilihan ini sama-sama mengandung nilai ibadah, tetapi memiliki keutamaan dan konteks masing-masing. Ingin tahu mana yang lebih baik? Simak penjelasannya dalam artikel ini!

Keutamaan Shalat Berjamaah di Masjid

Sobat Cahaya Islam, Rasulullah ﷺ sangat menekankan shalat berjamaah di masjid, khususnya bagi kaum laki-laki. Shalat di masjid bukan hanya ibadah pribadi, melainkan juga pengikat persaudaraan umat Islam. Nabi ﷺ bersabda:

صَلَاةُ الْجَمَاعَةِ أَفْضَلُ مِنْ صَلَاةِ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِينَ دَرَجَةً

“Shalat berjamaah lebih utama dibanding shalat sendirian dengan dua puluh tujuh derajat.” (1)

Shalat berjamaah di masjid mendidik kedisiplinan, memperkuat ukhuwah, serta menghidupkan syiar Islam. Bahkan, masjid menjadi pusat pembinaan umat sejak masa Rasulullah ﷺ.

Keutamaan Shalat Berjamaah Bersama Keluarga

Di sisi lain, shalat jamaah di rumah bersama keluarga juga memiliki keutamaan yang besar, Sobat Cahaya Islam. Terutama jika dilakukan oleh seorang ayah yang berperan sebagai imam bagi istri dan anak-anaknya. Hal ini menjadi bentuk pendidikan langsung dalam menanamkan kebiasaan ibadah sejak dini.

Rasulullah ﷺ bersabda:

مُرُوا أَوْلَادَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ

“Perintahkanlah anak-anak kalian untuk shalat ketika mereka berusia tujuh tahun.” (2)

Shalat berjamaah di rumah menjadikan keluarga sebagai madrasah pertama. Anak-anak akan mencontoh kebiasaan ayah dan ibunya, sehingga terbentuk generasi yang terbiasa dekat dengan Allah ﷻ.

Menyelaraskan Kedua Keutamaan

Sobat Cahaya Islam, shalat jamaah di masjid memiliki nilai lebih tinggi bagi laki-laki, tetapi shalat jamaah di rumah bersama keluarga juga penting untuk pembinaan. Solusi terbaik adalah menyelaraskan keduanya. Kaum laki-laki tetap menjaga shalat wajib berjamaah di masjid, sementara di waktu shalat sunnah seperti dhuha, tahajud, atau rawatib, bisa dilaksanakan bersama keluarga di rumah.

Dengan begitu, pahala jamaah di masjid tetap diraih, dan pembinaan keluarga melalui shalat berjamaah juga tidak terabaikan. Inilah keseimbangan yang sesuai dengan ajaran Islam: menghidupkan masjid sekaligus membina rumah tangga dengan ibadah.

Sobat Cahaya Islam, shalat berjamaah baik di masjid maupun bersama keluarga sama-sama bernilai ibadah yang agung. Shalat di masjid menguatkan ukhuwah umat, sementara shalat di rumah membentuk karakter keluarga yang taat. Mari kita jadikan keduanya sebagai jalan meraih ridha Allah ﷻ, sehingga ibadah kita tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri, tetapi juga bagi keluarga dan masyarakat.


Referensi:

(1) Shahih Bukhari no. 645

(2) Sunan Abu Dawud no. 495

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY