Rumus Ikhlas – Cara belajar ikhlas dan sabar seolah tidak pernah ada lulusnya. Bahkan sejak masih usia kita masih dini pun hal tersebut selalu berupaya untuk diterapkan.
Ikhlas memang perasaan mendalam dari lubuk hati yang sangat penting ada dalam kehidupan sehari-hari. Memang bukan hal yang mudah, namun sebagai umat Muslim kita wajib tetap melaksanakannya, sebisa mungkin.
Agar bisa terbiasa untuk sabar dan juga ikhlas dalam menerima takdir maupun segala yang terjadi dalam hidup, maka kita perlu melakukannya dengan mencoba beberapa cara. Seperti apa? Demikian ulasannya.
Rumus Ikhlas dalam Menjalani Kehidupan Menurut Ajaran Islam
Agama Islam telah mengajarkan kita untuk senantiasa berbuat baik meskipun keadaan hidup sedang terasa sulit. Salah satunya adalah memiliki keikhlasan dalam menghadapinya.
Jika kita menyadari akan pentingnya itu, maka kita akan berusaha melakukan sesuatu agar bisa mencapai keikhlasan itu sendiri. Mungkin rumus di bawah ini bisa membantu kita mewujudkan hal tersebut.
.قُلْ إِنِّي أُمِرْتُ أَنْ أَعْبُدَ اللَّهَ مُخْلِصًا لَهُ الدِّينَ * وَأُمِرْتُ لِأَنْ أَكُونَ أَوَّلَ الْمُسْلِمِينَ * قُلْ إِنِّي أَخَافُ إِنْ عَصَيْتُ رَبِّي عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيمٍ * قُلِ اللَّهَ أَعْبُدُ مُخْلِصًا لَهُ دِينِي
Katakanlah “Sesungguhnya aku diperintahkan untuk menyembah Allah dengan penuh keikhlasan kepada-Nya dalam menjalankan agama. (11) Dan aku diperintahkan agar menjadi orang yang pertama-tama berserah diri.” (12) Katakanlah, “Sesungguhnya aku takut akan azab yang akan ditimpakan pada hari yang besar jika aku durhaka kepada Tuhanku.” (13) Katakanlah, “Hanya kepada Allah aku menyembah dengan penuh keikhlasan kepada-Nya dalam menjalankan agamaku.” (QS. Az-Zumar: 11-14)
1. Niat yang Hanya untuk Allah SWT
Yang pertama, niat. Seperti yang kita ketahui, niat selalu menjadi nomor satu dalam melakukan apapun. Bahkan semuanya akan dinilai tergantung dari apa yang sudah kita niatkan.
Oleh sebab itu, alangkah baiknya apabila segala sesuatu yang kita lakukan selama hidup di atas bumi ini, semua bisa kita niatkan hanya untuk Allah SWT semata.
Dalil tentang ikhlas lainnya ada di dalam QS Ghafir. Dalil ini tertuang dalam ayat tepatnya 65. Bunyinya seperti berikut:
هُوَ الْحَيُّ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ فَادْعُوهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
“Dialah yang Maha Hidup, tidak ada tuhan selain Dia. Maka sembahlah Dia dengan tulus ikhlas beragama kepada-Nya. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.” (QS. Al-Ghafir:65)
2. Mengontrol Emosi
Setiap manusia memang memiliki emosi dalam dirinya, namun tidak semuanya mampu untuk mengontrol ketika harus berhadapan dengan segala sesuatu.
Ketika ada dalam keadaan yang mana tidak kita kehendaki, maka kita harus menahan emosi dan berusaha untuk ikhlas. Cara mudah lainnya adalah dengan mengendalikan diri dan senantiasa bersabar.
3. Rajin Membaca Alquran dan Berdzikir
Alquran adalah obat hati. Jika kita sering kali merasa tidak bisa menerima takdir yang terjadi saat ini maka perbanyaklah membaca Alquran serta berdzikir.
Bukankah ini termasuk cara yang mudah? Yakni dengan cara meluangkan waktu untuk membaca Alquran setidaknya satu hari minimal satu halaman. Setelah memahami bagaimana isi kandungannya, maka kita berkewajiban untuk mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
4. Berpuasa Sunnah
Menjalankan puasa sunnah juga bisa menjadi salah satu cara belajar ikhlas dan sabar. Tak hanya itu, melakukan hal tersebut juga bisa mendatangkan pahala yang besar.
Melalui puasa, kita akan terbiasa menahan diri dan selalu bersabar. Ada banyak jenis puasa sunnah yang bisa kita lakukan, mulai dari puasa senin kamis, puasa yaumul bidh, puasa bulan syawal, dan masih banyak lagi.
5. Bersifat Qanaah
Qanaah adalah menerima segala sesuatu dengan perasaan ikhlas tanpa menuntut balasan. Kita hanya perlu menyerahkan kembali ke Allah SWT atas takdir yang kita hadapi.
Dengan cara inilah, maka kita akan lebih mudah bersyukur dan tidak hanya menyalahkan keadaan yang bisa membuat kita semakin jauh dari nikmat.
Demikian di atas adalah ulasan mengenai rumus ikhlas yang bisa kita coba terapkan sebagaimana diajarkan oleh agama Islam.
