Upaya LD PBNU Menyebarkan Dakwah Islam Rahmatan lil Alamin 

0
37
PBNU menyebarkan dakwah Islam

PBNU menyebarkan dakwah Islam – PBNU menyebarkan dakwah Islam yang dipimpin oleh KH Nurul Badruttamam. Beliau mengatakan bahwa program standarisasi khatib dan imam menjadi program rutinan setiap bulannya.

Kementerian Agama itu sudah mensyaratkan bahwa khatib harus terstandar, pada Senin (6/1/2025) malam. Beliau berharap program standarisasi imam dan khatib yang diadakan oleh LD PBNU ini bisa menjadi upaya untuk penyampaian dakwah yang rahmatan lil alamin.

Upaya LD PBNU Menyebarkan Dakwah Islam

Syarat lolos standarisasi imam dan khatib yaitu harus bisa menulis teks khutbah, membaca Al-Qur’an serta kitab kuning. Beliau juga akan mengetes dan menyeleksi calon imam tersebut dengan hati-hati. 

Senentara itu, Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) asal Korea Selatan telah menyelenggarakan program Standarisasi Imam dan Khatib. Terutama, untuk masjid di kawasan industri Korea Selatan.

1. Tasyakuran 10 Tahun

Acara tersebut dipusatkan di Masjid Abdurrahman bin Auf, Gempo, pada 4 Januari 2025. Masjid ini didirikan oleh pekerja migran Indonesia (PMI) sejak 10 tahun lalu.

Program PBNU menyebarkan dakwah Islam  ini sekaligus menjadi rangkaian acara dalam Rangka tasyakuran 10 tahun berdirinya Masjid Gempo. Kusnul Ansari selaku Ketua PCINU Korea Selatan KH bersyukur atas kerja sama yang dilakukan bersama dengan LD PBNU.

Terutama, untuk menyelenggarakan program Standarisasi Imam dan Khatib. Program tersebut dilakukan agar seorang imam dan khatib bisa membuat shalat Jumat menjadi sah.

2. Melaksanakan Rukun Khatib secara Sah

Menurut Kiai Khusnul, program ini akan dibekali untuk semua peserta yang hadir. Peserta akan melaksanakan rukun khatib secara sah tanpa memikirkan materi yang berat.

Ia berharap agar PCINU di Korea Selatan bisa diakui sebagai Keluarga Masjid Abdurrahman bin Auf dan selalu dilibatkan dalam memakmurkannya.  

​KH Ahmad Rosyidin Mawardi sebagai salah satu pemateri utama dari program Standarisasi Imam dan Khatib di Korea Selatan menekankan mengenai pentingnya ukhuwah Islamiyah. Terutama, dalam menjaga harmonisasi sesama pejuang keluarga di negara rantau. 

PBNU menyebarkan dakwah Islam

Ia juga menjelaskan dalam ayat pertama Surah Al-Fatihah berisi dua sifat Allah yang harus dijadikan sebagai spirit kehidupan, yaitu Arrahman dan Arrahim.

Beliau mengatakan makan dan minum, harta atau jabatan yang dibagikan oleh Allah atas kehendak-Nya. Jadi, siapa saja yang paham mengenai Arrahman tidak akan pernah iri kepada orang kafir kaya atau Muslim yang ahli maksiat.

3. Mendapatkan Balasan di Akhirat

Sementara itu, Arrahim kata Kyai Rosyidin, merupakan bentuk cinta dan kasih sayang Allah bagi Muslim yang beriman serta taat. Sobat Cahaya Islami akan mendapatkan balasan di akhirat apabila taat dengan Allah.

Ia juga menegaskan jumatan di Korea Selatan ini tidak harus ideal mengikuti mazhab Syafi’i 40 jamaah. Namun, hal paling penting adalah seorang khatib harus mengetahui lima rukun khutbah.

Pertama, ia memuji Allah minimal dengan alhamdulillah. Kedua, harus membaca shalawat Nabi minimal allahumma shalli ala Sayyidina Muhammad. Ketiga, bisa berwasiat taqwa dengan ittaqullah.

Keempat, harus membaca satu ayat dalam Al-Qur’an minimal Yasin wal Qur’anil Hakim. Kelima, melengkapi doa untuk kaum Muslimin minimal Allahummaghfir lil Muslimin.

Wakil Rais Syuriyah PCINU Korea Selatan, Kiai Slamet Riyadi juga menyampaikan rasa syukurnya karena merasa mendapatkan kehormatan. Hal ini disebabkan oleh LD PBNU yang berkenan berkunjung dan melaksanakan program Standarisasi Imam serta Khatib di PCINU Korea Selatan.

Kegiatan ini sekaligus menjadi bagian dari tasyakuran berdirinya Masjid Abdurrahman bin Auf. Kiai Slamet Riyadi sendiri telah menjadi penasihat atau sesepuh dalam kepengurusan program PBNU menyebarkan dakwah Islam.

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY