Miftah Maulana Mundur dari Jabatannya Pasca Insiden Menghina Pedagang Es Teh

0
114
Miftah Maulana mundur

Miftah Maulana mundur dari jabatannya sebagai utusan khusus presiden. Keputusan tersebut disampaikan di Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman pada Jumat siang. Keputusan tersebut diambil buntut dari kekecewaan publik karena perbuatannya menghina pedagang es teh di sebuah pengajian.

Miftah Maulana Mundur dari Jabatannya Setelah Viral

Miftah Maulana mundur dari utusan khusus presiden pasca viral kasus mengelok-olok pedagang es teh di sebuah tabligh akbar. Keputusan tersebut diambil dengan kesadaran dan tanpa paksaan dari siapapun melainkan datang dari diri pendakwah kontroversial tersebut.

Badai kritik datang setelah video Gus Miftah mengolok-olok pedagang es teh viral di media sosial. Adapun sosok pedagang tersebut bernama Sonaji yang hanya terdiam setelah mendapat hinaan di hadapan ratusan jamaah tabligh akbar. Kemudian muncul desakan dari publik agar presiden Prabowo mencopot jabatan Miftah.

Miftah Maulana mundur

Netizen menilai apa yang dilakukan sosok pendakwah tersebut tidak mencerminkan perilaku tokoh agama. Terlebih lagi ia telah dipercaya menjadi staf khusus presiden di bidang keagamaan. Sebelumnya, beredar juga video yang memperlihatkan Gus Miftah menoyor kepala istrinya di hadapan publik.

Netizen kemudian menyangsikan ilmu agama dari sosok Gus Miftah yang selama ini memang terkenal dengan gaya ceramah nyeleneh. Hal ini bertentangan dengan hadist tentang ilmu berikut ini:

“Menuntut ilmu adlah kewajiban bagi setiap muslim. Dan orang yang meletakkan ilmu bukan pada ahlinya,seperti seorang yang mengalungkan mutiara, intan,dan emas pada leher babi” 1

Pentingnya Etika Saat Berdakwah

Kata-kata kasar yang terlontar saat pendakwah Gus Miftah mengolok-olok seorang penjual es teh tengah menjadi perbincangan publik. Walaupun niatnya hanya untuk bergurau, namun tindakan tersebut menuai kecaman termasuk dari politisi hingga tokoh agama.

Meskipun Gus Miftah telah meminta maaf atas insiden tersebut, namun jagat media masih memanas. Insiden tersebut memberikan banyak pelajaran terutama pentingnya menjaga etika dan memperlakukan sesama saudara muslim. Terutama bagi mereka yang mungkin berada dalam kondisi sosial dan ekonomi yang kurang beruntung.

Seringkali sesama umat tidak menyadari dampak dari perkataan dan tindakan terhadap orang lain. Padahal keberkahan dan rezeki yang umat Islam peroleh sebagian besar karena adanya orang-orang lemah dan miskin. Menghargai orang lain termasuk orang miskin merupakan bagian dari ketakwaan kepada Allah.

Rasulullah Tidak Pernah Meremehkan Orang Lain

Tidak meremehkan orang mengajarkan umat Islam untuk tidak membeda-bedakan orang berdasarkan status sosial dan kekayaan. Dalam pandangan Islam setiap individu memiliki nilai dan kehormatan yang sama dihadapan Allah. Rasulullah pun tidak pernah meremehkan seseorang hanya karena profesinya, sebagaimana hadist berikut:

Kalian hanyalah mendapat pertolongan dan rezeki dengan sebab adanya orang-orang lemah dari kalangan kalian2

Rasulullah pun selalu mengapresiasi pekerjaan yang halal untuk bertahan hidup. Bahkan orang-orang yang sungguh-sungguh dalam mencari nafkah demi keluarganya termasuk golongan fisabilillah. Hal ini sangat jelas menunjukkan bahwa mencari nafkah seremah apapun profesinya jika demi mencari nafkah keluarga maka nilainya sama dengan fisabilillah.

Seseorang yang mungkin diremehkan oleh manusia lainnya bisa jadi memiliki kedudukan yang tinggi di sisi Allah. Hal tersebut tidak terlepas dari keikhlasan dalam berdoa dan bertakwa. Kasus Miftah Maulana mundur dari jabatannya mengingatkan umat Islam agar menjauhkan diri dari sifat sombong.

Sebab kesombongan merupakan sifat yang Allah benci. Kesombongan akan membuat umat Islam merasa lebih tinggi daripada orang lain padahal semua manusia sama di hadapan Allah. Sikap rendah hati dan saling menghargai merupakan kunci mencapai derajat yang tinggi di hadapan Allah.

Dari kejadian Miftah Maulana mundur tersebut mengingatkan bahwa pentingnya menjaga akhlak dalam berinteraksi dengan orang lain. Sebab Rasulullah selalu menunjukkan contoh terbaik dan bersikap lemah lembut dan penuh kasih sayang kepada semua orang termasuk golongan miskin.

Kasus Miftah Maulana mundur mengingatkan umat Islam harus selalu menghormati dan tidak meremehkan orang lain. Menghina sesama umat Islam merupakan cerminan dari ketakwaan dan keimanan kepada Allah.


  1. (HR.Ibnu Majah no 220) ↩︎
  2. (HR. Bukhari no. 2896) ↩︎

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY