Menepati Janji, Cerminan Seorang Mukmin dalam Bekerja

0
802
Menepati-Janji-Cerminan-Umat-Muslim-dalam-Bekerja

Menepati Janji – Dalam bekerja, seseorang pasti telah menyepakati perjanjian kerja, baik antara karyawan dengan atasan atau pemilik usaha dengan mitra dan klien. Agar pekerjaan berjalan lancar, wajib bagi semua pihak untuk saling menjaga dan memenuhi janji. Pasalnya, menepati janji merupakan cerminan orang yang beriman.

Ingkar Janji Adalah Ciri Orang Munafik

Sebagai seorang mukmin, sudah seharusnya kita tidak mempermainkan janji, baik kepada diri sendiri, orang lain, maupun Allah. Bahkan, Rasulullah mengatakan bahwa ingkar janji termasuk salah satu dari sifat orang munafik. Sebagaimana hadits dari Abu Hurairah berikut ini:

آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلاَثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ، وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ، وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ

“Tanda orang munafik ada tiga: jika berkata ia dusta, jika berjanji ia mengingkari, jika dipercara ia berkhianat.” (1)

Maka, sebagai orang mukmin seharusnya kita malu jika mengingkari janji. Lalu, maksud hadits di atas adalah bahwa seorang mukmin yang ingkar janji tak ada bedanya dengan kelakuan orang munafik. Pasalnya, orang munafik ialah orang yang hatinya Berbeda dengan yang ia tampakkan.

Menepati Janji Wajib bagi Setiap Mukmin

Dalam hal pekerjaan, janji umumnya berkaitan dengan waktu (deadline) atau hasil pekerjaan yang sesuai dengan kesepakatan. Maka, seorang mukmin wajib menepati janjinya dengan pihak lain. Artinya, ia tidak boleh menunda-nunda pekerjaan tanpa alasan yang sah, apalagi lari dari tanggungjawabnya.

Selain itu, ia harus melakukan pekerjaan serta memenuhi spesifikasi sesuai kesepakatan antar pihak. Sayangnya, saat ini banyak orang yang menyepelekan janji, termasuk dalam dunia pekerjaan. Akibatnya, pekerjaan tidak selesai tepat waktu, hasil pekerjaan tidak memenuhi standar yang telah disepakati, dan lain sebagainya.

Pentingnya Komitmen dalam Pekerjaan

Terakhir, pekerjaan hanya akan menghasilkan kualitas terbaik jika ada komitmen dari semua pihak. Misalnya, seorang atasan berkomitmen memberikan jumlah gaji yang sesuai dan tepat waktu. Sementara itu, karyawan bekerja tepat waktu, tidak malas-malasan, dan memberikan yang terbaik untuk Perusahaan.

Jika kita bisa menerapkan konsep tepat janji ini dalam pekerjaan, bukan hanya hasil pekerjaannya akan memuaskan. Namun, semua pihak yang turut menjaga dan memenuhi janji-janjinya juga akan mendapatkan manfaat lain seperti mendapatkan kepercayaan dari orang lain dan meningkatkan citra positifnya.

Bahkan, kita akan mendapatkan Ridha dari Allah serta pahala berlimpah. Bukankah memang yang kita cari adalah Ridha Allah? Dalam hal ini, Rasulullah bersabda:

‏ مَنِ الْتَمَسَ رِضَاءَ اللَّهِ بِسَخَطِ النَّاسِ كَفَاهُ اللَّهُ مُؤْنَةَ النَّاسِ

“Barangsiapa mencari Ridha Allah saat manusia tidak suka, Allah akan cukupkan dia dari beban manusia.” (2)

Berdasarkan hadits di atas, Ridha Allah dapat menyelamatkan manusia dari kemudharatan. Oleh karena itu, kita harus senantiasa mencari Ridha Allah dalam hidup ini.


Referensi:

(1) Sahih al-Bukhari 6095

(2) Jami’ at-Tirmidhi 2414

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY