Paing Takhon – Beberapa hari ini, nama Paing Takhon menjadi trending di berbagai penelusuran. Model dan mantan biksu ini masuk dalam nominasi pria terganteng dalam The Most Handsome of 2021 yang harus merasakan rasanya jeruji besi.
Sobat Cahaya Islam, kemunculan Paing Takhon dalam beberapa media tentu menjadi indikasi pentingnya sebuah kasus yang melibatkan dirinya.
Lantas apa yang menyebabkan Paing harus mendekam dalam jeruji besi?
Bagaimana Kronologi Kejadian dari Kasus yang Paing Takhon Alami?
Sobat Cahaya Islam, Paing Takhon harus mendekam dalam jeruji besi sebab perlawanannya pada militer. Padahal, di saat yang sama ia mendapat penghargaan sebagai The Most Handsome of 2021 dari organisasi global yakni TC Candler.
Bagi sebagian umat yang mengetahuinya, TC Candler merupakan survey yang paling umat tunggu – tunggu untuk melihat siapa the next idol yang akan terpantau menjadi “orang terganteng” setiap tahunnya.
Mengutip dari pemberitaan yang dikabarkan SK Pop, Paing menempati kedudukan pertama dan telah mengalahkan para pbublik figur ternama seperti Chris Hemsworth, Jungkook maupun Timothe Chalamet.
Paing Takhon adalah seorang pemuda multi-talent yang lahir di tanggal 17 September 1996. Ia adalah putra dari pasangan yakni Khin Kyu dan Tun Moe di wilayah Kawthaung, Myanmar.
Ia adalah seorang pemuda yang aktif dalam melakukan berbagai aktivitas kebaikan.
Bahkan, dari beberapa sumber ia banyak melakukan bakti sosial dan berhasil mendirikan bangunannya sendiri.
Hingga akhirnya, karena beberapa aktivitas yang ia lakukan harus menjadikan dia menjadi salah satu terdakwa dan mendekam di jeruji besi.
Terlepas dari kebenaran atau tidaknya kebenaran yang Paing perjuangkan, apa yang sudah ia lakukan saat menjadi pemuda ini patutlah mendapat apresiasi.
Tidak seharusnya pemuda pencetak generasi peradaban harus dibungkam.
Tips Menyampaikan Kebenaran dengan Cara Ahsan
Sobat Cahaya Islam, berikut beberapa tips menyampaikan kebenaran agar para audience dapat menerima dan tidak menjadi perkara politik :
1. Sampaikan Dengan Kalimat yang Baik dan Tidak Menyudutkan
Salah satu hal yang dapat umat lakukan yakni, umat harus berusaha untuk senantiasa menyampaikan berbagai kalimat yang ia ucapkan untuk tidak sampai menyudutkan orang lain.
Sebab, hari ini banyak pasal yang memberlakukan bahwa umat bisa saja mendapat hukuman lantaran perkara menyudutkan orang lain.
2. Jangan Menyampaikan Kesalahan Personal
Dalam menyampaikan kebenaran, umat harus bisa memastikan sebisa mungkin bahwa kebenaran yang ia sampaikan tidak menyinggung kesalahan personal dari orang lain. Apalagi sampai menyebarkan aibnya. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al Hujurat ayat 12 yakni :
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًاۗ اَيُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ
Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang”


Harusnya memang terfokus pada kesalahan dari putusan kebijakan. Sehingga, umat yang menghidupkan perannya untuk menyampaikan kebenaran tak akan terfokus pada kesalahan personal saja.
3. Hindari Penggunaan Kata Bernada Menyerang
Jangan lupa untuk senantiasa menggunakan kalimat dan intonasi nada yang lemah lembut. Intonasi semacam itu juga dapat membuat umat tetap tegas.


Nah Sobat Cahaya Islam, demikianlah ulasan mengenai Paing Takhon dan beberapa tips menyampaikan kebenaran bagi umat Islam yang tidak memahami perkara kebenaran.
Semoga umat dapat menjadikan ulasan ini sebagai referensi bacaan dimanapun mereka berada. Aamiin yarobbal ‘Aalamiin.
































