Berita Islam – Media sosial memiliki kemungkinan memberikan efek positif dan efek positif. Hal itu terjadi bukan hanya bagi umum melainkan juga bagi umat Islam. Jika tidak dimanfaatkan dengan benar maka media sosial bisa menjadi pemicu ghibah, padahal ghibah itu sendiri harus dijauhi oleh umat islam. yuk simak artikel kali ini mengenai Bentrokan Wacana Berita Islam di Medsos.
Berita Islam di Medsos
Maka dalam hal ini, sobat CahayaIslam misalnya harus berhati-hati juga ketika ikut membagikan berita Islam melalui medsos. Jangan sampai misalnya berita yang kita sebarkan ternyata belum teruji kebenarannya. Jika kemudian terbukti berita Islam kontemporer yang kita sebarkan adalah hoaks maka berarti kita sudah ikut menyebarkan fitnah.
Media Sosial sebagai Ajang Penyebaran Islam
Salah satu penggunaan media sosial yang bisa memberikan efek positif bagi umat Islam adalah untuk penyebaran berita Islam yang kredibel. Dengan demikian, umat Islam menjadi tidak ketinggalan informasi-informasi penting perihal kondisi Islam kontemporer.
Yang kedua adalah media sosial bisa menjadi tempat penyebaran ajaran Islam. Penyebaran ajaran Islam harus selalu menyesuaikan zaman. Jika zaman sekarang sasaran dari penyebaran ajaran Islam adalah generasi milenial, maka media sosial menjadi salah satu pilihan yang bagus. Hal ini sudah dilakukan juga oleh sebagian umat Islam Indonesia selama ini.
Tentu saja dalam penyebaran ajaran Islam akan selalu ada rintangan. Salah satu rintangan yang biasa muncul dalam kasus sekarang misalnya adalah perdebatan soal konsep tertentu dalam Islam yang berlangsung di media sosial. Hal ini kadang terjadi juga bahkan ketika misalnya kita menyebarkan berita islam tertentu yang menyinggung kondisi politik islam Indonesia.
Tidak menutup kemungkinan misalnya ada sesama umat Islam yang memiliki pandangan politik berbeda kemudian merasa kurang nyaman dengan apa yang kita lakukan. Dalam situasi seperti itu, kita tentu harus menyikapinya dengan bijak sesuai dengan cara berkomunikasi yang diajarkan oleh Islam.
Konsep Dakwah dalam Islam
Pertanyaannya kini, seperti apakah sebenarnya cara komunikasi yang diajarkan oleh Islam?
Yang paling mendasar, tentu, kita harus bijak melihat apakah yang menjadi bahan perdebatan itu merupakan masalah yang sudah pasti atau merupakan masalah yang memang memiliki banyak tafsir. Jika misalnya masalah tersebut bukan berkaitan dengan berita islam melainkan dengan konsep islam tentang tauhid, maka hal itu sudah pasti. Pedoman umat Islam tentang tauhid adalah surat al-ikhlas ayat pertama:
Konsep ini sudah jelas bukan sesuatu yang bisa diperdebatkan. Umat islam harus menerima konsep ketuhanan bahwa tuhan itu satu, yaitu Allah SWT.
Tetapi kalau misalnya masalah tersebut berkaitan dengan masalah pilihan politik islam, maka hal itu bisa dikembalikan ke masing-masing. Kalaupun misalnya kita ingin mencoba memberitahukan pandangan kita dengan lebih jelas, maka hal itu harus dilakukan dengan lembut dan tanpa menyinggung lawan debat kita.
Sementara jika misalnya sobat cahayaislam mencoba ikut membagikan berita islam, kemudian ada kawan di media sosial yang kurang nyaman dengan itu, maka kita bisa mempersilahkan kawan kita untuk meluruskan itu. Jangan sampai niatan kita yang tulus untuk ikut menyebarkan kabar terbaru tentang islam kemudian berujung pertengkaran.
Tetapi ada juga momen ketika permasalahan yang diperdebatkan, baik itu menyangkut berita islam maupun menyangkut konsep tertentu dalam islam ternyata berlangsung berlarut-larut. Dalam posisi seperti itu akan lebih bagus jika kemudian kita mengundang pihak ketiga yang kita sepakati lebih mumpuni keilmuannya dalam permasalahan tersebut. Biasanya dua orang yang sedang berdebat akan lebih mudah menerima pendapat orang ketiga yang lebih netral.
