Waktu adalah Pedang, Apa Maksudnya? Simak Penjelasannya

0
1493
waktu adalah pedang

Waktu adalah pedang – Meski sudah sering disinggung perihal waktu adalah pedang, tetapi masih sedikit yang memahami maknanya secara mendalam. Umat Islam memang sangat dianjurkan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya.

Seperti yang kita tahu, waktu terus berjalan dan tidak bisa diputar ulang. Penting untuk melakukan berbagai kebaikan selagi masih diberi waktu hidup di dunia.

Maksud Ungkapan Waktu adalah Pedang

Menghargai waktu yang telah Allah SWT berikan kepada kita merupakan bentuk rasa syukur. Mengingat pentingnya menghargai waktu, Imam Syafi’i rahimahullah memberikan fahmudzat berikut:

الوقت كالسيف ان لم تقطعه قطعك

Lafadz latin: “Al-waqtu kassaifi in lam taqtha’hu qatha’aka ” (Al-Mahfudhot)

Artinya: Waktu itu bagaikan pedang, jika engkau tidak menggunakannya dengan baik, ia akan memotongmu.

Maksud dari mahfudzot tersebut adalah waktu laksana pedang karena terus berjalan tanpa bisa diputar kembali. Jika tidak dimanfaatkan dengan baik, maka manusia akan sangat merugi.

Dibanding terus menyesali masa lalu, Sahabat Cahaya Islam sudah sepatutnya merancang masa depan yang lebih baik. Manfaatkan waktu laksana pedang ini untuk mendekat kepada Allah SWT dan menjadi pribadi yang lebih baik dari waktu ke waktu.

Fakta-Fakta Mengenai Waktu

Ada beberapa fakta mengenai waktu yang belum banyak orang ketahui. Penasaran dengan apa saja itu? Berikut penjelasan lengkapnya:

1. Waktu yang terbuang sia-sia tanda Allah SWT menelantarkannya

waktu adalah pedang

Allah SWT menjadikan manusia sebagai khalifah di bumi. Untuk itu, manusia harus berprogres menjadi lebih setiap harinya. Jika dari waktu ke waktu malah lebih buruk, bisa menjadi salah satu tanda bahwa Allah SWT menelantarkan hambanya. Al Hasan Al Bashri berkata:

من علامة إعراض الله تعالى عن العبد أن يجعل شغله فيمالا يعنيه

Artinya: “Di antara tanda Allah berpaling dari seorang hamba, Allah menjadikannya sibuk dalam hal yang sia-sia sebagai tanda Allah menelantarkannya.”

2. Waktu yang telah berlalu tidak mungkin kembali

Penyesalan selalu datang di akhir, akibatnya banyak orang berandai-andai untuk memutar waktu. Sayangnya, waktu tidak bisa diputar dan akan selalu berjalan ke depan. Hal ini sesuai dengan mahfudzot berikut:

الوقت أنفاس لا تعود

Artinya: “Waktu adalah nafas yang tidak mungkin akan kembali.”

Lebih lanjutnya, Syaikh ‘Abdul Malik Qasim dalam Risalah Al Waqtu Anfas Laa Ta’ud menjelaskan bahwa:

“Waktu yang sedikit adalah harta berharga bagi seorang muslim di dunia ini. Waktu adalah nafas yang terbatas dan hari-hari yang dapat terhitung. Jika waktu yang sedikit itu yang hanya sesaat atau beberapa jam bisa berbuah kebaikan, maka ia sangat beruntung. Sebaliknya jika waktu disia-siakan dan dilalaikan, maka sungguh ia benar-benar merugi. Dan namanya waktu yang berlalu tidak mungkin kembali selamanya.”

3. Salah satu bentuk nikmat yang Allah berikan

waktu adalah pedang

Kebanyakan orang melihat nikmat Allah berupa harta kekayaan saja. Faktanya, waktu merupakan salah satu bentuk nikmat yang tiada terkira. Hanya saja banyak manusia yang tidak sadar akan hal itu. Penjelasannya terdapat dalam sebuah hadits riwayat Bukhari, yaitu:

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنْ النَّاسِ الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ

Artinya: “Dari Ibnu Abbas, dia berkata: Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Dua kenikmatan, kebanyakan manusia tertipu pada keduanya: kesehatan dan waktu luang.” (HR. Bukhari, no: 5933)

Setelah mengetahui maksud dari waktu adalah pedang, kita sebagai umat Islam patut memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan menjadi hamba bertaqwa.

TIDAK ADA KOMENTAR

LEAVE A REPLY