Tanah Arab Menghijau – Sobat Cahaya Islam tentu pernah mendengar tentang menghijaunya bumi Arab. Gurun-gurun dan bukit-bukit di Arab Saudi yang senantiasa gersang selama ribuan tahun, berubah menjadi hijau dan penuh dengan tanaman. Di balik fenomena yang menghebohkan ini, sebenarnya tanah Arab menghijau memiliki makna tersendiri.
Menghijaunya suatu area yang sebelumnya merupakan daerah tandus dan gersang, tentunya merupakan hal yang tidak biasa. Apalagi jika dalam rentang waktu milenia, kawasan tersebut merupakan gurun pasir yang kering-kerontang.
Makna Tanah Arab Menghijau dalam Islam
Menghijaunya bumi Arab tentunya menimbulkan getaran dalam hati umat Islam. Faktanya fenomena seperti ini sudah pernah Rasulullah saw kabarkan. Ada hadits-hadits yang menyebutkan bahwa tanah Arab akan kembali hijau dan itu merupakan salah tanda dekatnya hari kiamat.
Salah satunya adalah hadits berikut ini, “Hari Kiamat tidak akan terjadi hingga tanah Arab menghijau kembali penuh dengan tetumbuhan dan sungai-sungai.” (HR Muslim no. 7/97)
Hadits lainnya menyebutkan Rasulullah saw bersabda kepada Muadz bin Jabal ra saat mereka berada di Tabuk, “Hampir-hampir, wahai Muadz! Andaikan panjang umurmu maka engkau akan melihat tempat ini penuh dengan kebun-kebun.” (HR Muslim no. 15/41)
Benarkah Kiamat Sudah Dekat?
Sobat Cahaya Islam tentunya memahami mengapa banyak yang mengaitkan peristiwa tanah Arab menghijau dengan hari Kiamat. Memang ada hadits-hadits shahih yang menyebutkan demikian. Karenanya Sobat perlu mencermati tanda-tanda dekatnya Kiamat yang lainnya untuk bisa menarik kesimpulan, benarkah akhir dunia sudah dekat?
Tanda-tanda Kiamat yang bisa Sobat ketahui saat ini di antaranya:
1. Manusia berlomba-lomba meninggikan bangunan
Hal ini Rasulullah saw kabarkan dalam sebuah hadits, “Kiamat tidak akan terjadi hingga orang-orang bersaing meninggikan bangunan-bangunan.” (HR Bukhari no. 13/7121)
2. Amanat disia-siakan
Sebuah hadits menyebutkan bahwa Rasulullah saw bersabda, “Apabila amanat disia-siakan, tunggulah kiamat.” (HR Bukhari no. 1/59)
3. Hilangnya berkah waktu
Dalam sebuah hadits, Rasulullah saw menyampaikan, “Hari Kiamat tidak akan terjadi hingga waktu semakin dekat. Maka satu tahun seperti sebulan, sepekan seperti sehari, sehari seperti satu jam, dan satu jam seperti terbakarnya daun kurma.” (HR Ahmad, II/hal: 537-538)
4. Meluasnya perdagangan
Kabar mengenainya Rasulullah sebutkan dalam hadits, “Sungguh, sebelum kiamat terjadi, akan ada salam khusus (untuk sebagian orang saja), perdagangan meluas hingga seorang wanita membantu suaminya berdagang, pemutusan tali kekeluargaan, kesaksian palsu, menyembunyikan saksi kebenaran, dan munculnya kebodohan.” (HR Ahmad, I/hal: 407, 419)
Sebenarnya masih banyak tanda-tanda Kiamat lainnya yang telah muncul zaman ini. Sayangnya tulisan ini tidak dapat menampilkan seluruhnya.
Sikap yang Tepat Menghadapi Akhir Zaman
Sobat Cahaya Islam, semestinya kesadaran tentang dekatnya hari Kiamat menghadirkan juga kewaspadaan dalam menghadapinya. Lantas bagaimana cara menyikapinya? Silakan simak uraian berikut:
1. Menjaga tauhid
Akhir zaman penuh dengan berbagai fitnah yang bisa menyebabkan iman datang dan pergi. Ada orang-orang yang pagi beriman, sore kafir lagi dan juga sore beriman, paginya dia kafir lagi. Karenanya semestinya Sobat senantiasa mempelajari dan menguatkan tauhid serta mengetahui pembatal-pembatalnya.
2. Jangan asal ikut arus
Mengikuti kebanyakan manusia zaman ini bisa berujung pada kesesatan. Bagaimana tidak, saat ini kebenaran dan kebatilan tidak tampak jelas. Semuanya serba kabur dan terbalik. Seseorang yang teguh menjalankan Al-Qur’an dan Sunnah, justru mendapatkan berbagai tuduhan buruk di tengah masyarakat.
3. Biasakan tabayyun
Mengecek ulang setiap informasi menjadi keharusan di zaman ini. Pastikan Sobat mengetahui sumber-sumber shahih yang kayak menjadi rujukan. Pahami ciri ulama shahih yakni tidak dekat dengan orang-orang kafir dan munafik.
Demikian, Sobat Cahaya Islam, pembahasan singkat mengenai tanah Arab menghijau dan kaitannya dengan hari Kiamat. Semoga dapat menambah khazanah pengetahuan dan wawasan Sobat sekalian. Salam.
