Ilmu Adalah Pemimpin Amal – Salah satu perkataan sahabat Nabi, Mu’adz bin Jabal, ialah ‘ilmu adalah pemimpin amal & amalan itu ada di belakang ilmu’. Tentu saja, bukan tanpa alasan beliau mengatakan hal tersebut. Pasalnya, ilmu sangat penting dalam Islam. Maka, tak heran jika banyak ayat Al-Qur’an dan hadits Nabi yang menekankan betapa pentingnya ilmu dan menjadi orang yang berilmu (‘alim).
Bukti Ilmu Adalah Pemimpin Amal


Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:
فَاعْلَمْ اَنَّهٗ لَآ اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْۢبِكَ
“Maka ketahuilah (ilmuilah) bahwa tiada sesembahan (yang patut disembah) selain Allah dan mohonlah ampunan atas dosamu.” (1)
Imam Al-Bukhari memberikan kesimpulan ketika menerangkan ayat di atas, yaitu ‘(milikilah) ilmu sebelum berkata dan berbuat.’ Pasalnya, Allah memulai ayat tersebut dengan perintah untuk memiliki ilmu, baru kemudian memerintahkan untuk mohon ampun. Kita semua tahu bahwa mohon ampun merupakan amalan. Artinya, seseorang harus memiliki ilmu dulu sebelum melakukan amal.
Selain itu, Al Muhallab RA mengatakan bahwa amal yang bermanfaat ialah amal yang didahului ilmu. Bahkan, Ibnul Munir RA mengatakan bahwa puatu perbuatan tidak dianggap kecuali dengan ilmu.
Derajat Orang Alim
Menjadi orang yang berilmu memiliki keutamaan yang luar biasa. Salah satunya adalah Allah meninggikan derajatnya, bukan hanya di dunia tapi juga di akhirat. Di dunia, Allah akan meninggikan derajat orang alim sesuai dengan ilmu & amalannya. Sedangkan di akhirat, Allah meninggikan derajatnya berbanding lurus dengan amal ia lakukan di dunia.
Dalam hal ini, Allah berfirman:
يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.” (2)
Selain itu, Rasulullah juga bersabda bahwa para Nabi tidak mewariskan harta, melainkan ilmu. Oleh karena itu, orang-orang yang mencari ilmu akan mendapatkan keberuntungan yang banyak.
Alim dan Faqih Tentang Agama
Salah satu ilmu agama yang paling penting adalah ilmu fiqih. Oleh karena itu, menjadi orang alim belum lengkap jika belum menjadi faqih, yakni orang yang paham tenang ilmu-ilmu fiqih. Sekarang, mari perhatikan sabda Nabi di bawah ini:
مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ
“Barangsiapa yang Allah kehendaki mendapatkan kebaikan, Allah akan menjadikannya faqih atau memahamkannya tentang agama.” (3)
Banyak sekali ilmu fiqih yang wajib kita pahami, khususnya yang berkaitan dengan amal kita setiap hari seperti shalat, puasa, dll. Jangan sampai kita shalat tanpa ilmu atau tidak tahu syarat dan rukunnnya. Jadi, hendaknya sobat Cahaya Islam lebih giat untuk belajar ilmu agama, terlebih masalah fiqih.
Di zaman akhir ini, banyak orang yang beramal tanpa ilmu. Padahal, ini sangat berbahaya. ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz berkata ‘barangsiapa beribadah kepada Allah tanpa ilmu, ia akan lebih banyak membuat kerusakan daripada mendatangkan kebaikan.’ Kemudian, hendaknya kita mengamalkan ilmu yang kita miliki agar tidak seperti orang Yahudi.
Referensi:
(1) Q.S. Muhammad Ayat 19
(2) Q.S. Al-Mujadalah Ayat 11
(3) Sunan Ibn Majah 220