Amalan untuk Mengubah Takdir – Takdir merupakan ketetapan Allah yang terjadi pada semua makhluk Allah sesuai ketetapan-Nya. Sebagai umat mukmin, kita wajib beriman pada takdir, baik dan buruk. Meski Allah sudah menetapkan takdir, bukan berarti takdir tidak bisa berubah.
Memang, kita sebagai manusia tidak bisa merubahnya. Tapi, kita dapat “merayu” Allah untuk mengubah takdir buruk menjadi baik dengan beberapa amalan. Meski terlihat sederhana, lakukanlah amalan-amalan berikut ini agar Allah menjauhkan kita dari takdir yang buruk!
Amalan untuk Mengubah Takdir: Doa
لاَ يَرُدُّ الْقَدَرَ إِلاَّ الدُّعَاءُ
“Tidak ada yang bisa merubah takdir kecuali doa.” (1)
Karena itulah kita sering menyebut bahwa doa adalah senjata utamanya umat muslim. Tak hanya menolak takdir, doa juga memberikan manfaat atau dampak positif pada hal-hal yang sudah maupun belum terjadi.
Agar terkabul, kita dapat berdoa di waktu-waktu yang mustajab seperti saat adzan, antaran adzan dan iqomat, saat hujan, setelah shalat wajib, sepertiga terakhir di waktu malam, saat sujud dalam shalat, antara Ashar dan Maghrib di hari Jumat, saat berbuka puasa, dan saat minum air zam-zam.
Namun, berdoa saja tidak cukup karena kita juga harus ikhtiar. Yang tak kalah penting adalah kita wajib berhusnudzon kepada Allah.
Beramal Sholih Dapat Mengubah Takdir
Selain berdoa, kita juga harus beramal sholih atau berbuat baik. Salah satu amal sholih yang bisa merubah takdir buruk menjadi takdir baik adalah sedekah. Sebagaimana sabda Nabi dalam hadits sahih berikut ini:
إِنَّ الصَّدَقَةَ لَتُطْفِئُ غَضَبَ الرَّبِّ وَتَدْفَعُ مِيتَةَ السُّوءِ
“Sesungguhnya sedekah bisa memadamkan kemarahan Allah dan menolak takdir buruk.” (2)
Bahkan, sedekah memiliki banyak sekali keutamaan. Selain memadamkan kemaraan Allah dan menolak takdir buruk, sedekah juga bisa menolak bencana dan penyakit serta menambah keberkahan usia. Tak hanya itu, sedekah juga bisa mencegah seseorang dari su’ul khotimah, yaitu kematian yang buruk.
Menjauhi Maksiat untuk Menghindari Musibah


Takdir buruk berupa musibah bisa saja terjadi karena dosa-dosa yang pernah kita lakukan. Allah berfirman dalam Al-Qur’an:
وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ
“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri.” (3)
Bahkan, Ali bin Abi Thalib mengatakan bahwa tidaklah musibah turun melainkan karena dosa. Oleh karena itu, jika kita tidak menginginkan takdir yang buruk, hendaknya kita menjauhi maksiat atau dosa, baik itu dosa besar maupun kecil.
Namun sebagai umat mukmin, kita wajib percaya bahwa takdir Allah adalah yang terbaik. Dan apapun yang terjadi pada kita adalah atas ketetapan-Nya. Bahkan, Umar bin Khattab mengatakan bahwa kita berlari dari takdir Allah (yang satu) ke takdir Allah (yang lain). Yang terpenting adalah kita bisa istiqomah menjalankan semua perintah Allah dan menjauhi semua larangan-Nya. Aamiin.
Referensi:
(1) Sunan Ibn Majah 90
(2) Jami’ at-Tirmidzi 664
(3) Q.S. Asy-Syura 30