Pacar Hanggini – Beberapa hari ini, pacar Hanggini ramai dibicarakan oleh publik dengan hal negatif. Juju, panggilan akrab publik terhadap Junior Roberts tertangkap video saat tengah memeluk seseorang selain Hanggini dengan mesra dari belakang.
Tak ayal, publik pun mulai gempar dan melakukan cocoklogi bahwa hal tersebut adalah alasan besar Jeha dan Juju berpisah.
Sobat Cahaya Islam, perselingkuhan yang menyangkut nama pacar Hanggini tentu saja dialami oleh beberapa aktor lainnya.
Malah hal tersebut sangat wajar di kalangan umat muslimin baik yang merupakan publik figur maupun bukan.
Bagaimana Tanggapan Umat Terhadap Perilaku Pacar Hanggini?
Terlepas dari benar atau tidaknya motif Pacar Hanggini dekat dengan seseorang, namun perilaku tersebut tentu tidak sesuai sebagaimana Islam mengatur pergaulan. Kondisi serba bebas sekarang seakan – akan meniadakan norma yang berlaku di masyarakat.
Pelukan, pegangan tangan, ciuman bahkan melakukan hubungan suami istri seakan – akan menjadi hal yang wajar dan tidak tabu sama sekali.
Justru hal tersebut malah diberikan ajang besar- besaran dalam film, series maupun dalam vlog pribadi. Ngeri bukan?
Namun, nampaknya tak banyak yang menyadari bahwa sebenarnya Islam melarang perbuatan demikian bahkan mengharamkannya.
Lantas, bagaimana seharusnya umat bersikap? Tentu dengan dengan senantiasa memberikan nasihat serta memberikan tindakan.
Kalau perlu, para generasi yang sudah terlibat dengan hal tersebut harusnya mendapat perlakuan khusus agar tak semakin memperburuk kondisi generasi.
Memang, pemikiran generasi masa kini bisa jadi belum terbentuk sempurna. Sehingga, berfikir visioner untuk menjaga kemuliaan diri dari pergaulan bebas tak sampai terlintas dari pikiran.
Maka dari itu, peran Sobat Cahaya Islam sebagai seniornya sangat penting sekali. Sampaikan dan sampaikan. Perihal masuk atau tidaknya nasihat tersebut, biarkan pena Allah Ta’ala yang mengurusnya.
Hal ini sebagaiman firman Allah ta’ala dalam surat yakni :
Dampak Negatif Pacaran
Sobat Cahaya Islam, salah satu problem yang tak pernah usai di negeri manapun adalah masalah pergaulan.
Sebab, generasi akan semakin bertumbuh dengan segala pemikiran yang ia konsumsi. Bila lingkungannya baik akan bertemu dengan banyak kebaikan.
Namun bila sebaliknya, tentu hanya akan mengacaukan generasi. Salah satu dampak yang sangat berbahaya dari pacaran yakni rusaknya harga diri umat secara tidak sadar.
Pahamilah, manusia menjadi mulia manakala umat senantiasa menjaga Izzah dan iffah dirinya. Kemulian dan kesucian diri tersebut haruslah menjadi kebanggaan setiap kaum muslim.
Kendati era bebas hari ini mengajarkan yang sebaliknya, tak sepatutnya umat mengikuti hal tersebut.
Sebab syariat tak melulu mengikuti jumlah mayoritas, melainkan berdasarkan syariat Islam yang dapat umat jalankan secara totalitas. Selain itu, mejauhi pergaulan bebas juga bagian dari mengimani Allah sebagaimana firmanNya dalam surat Al isra ayat 32 yakni :
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنٰىٓ اِنَّهٗ كَانَ فَاحِشَةً ۗوَسَاۤءَ سَبِيْلًا
Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk.
Nah Sobat Cahaya Islam, demikianlah ulasan mengenai kasus pacar Hanggini dan beberapa tips bagi generasi agar lebih mengedepankan keilmuan dibandingkan terlalu mengurusi urusan asmara.
Bukan tak boleh, namun alangkah lebih baik untuk lebih memprioritaskan diri untuk perbaikan bangsa.
Kondisi negeri yang sedang kritis, tentu sangat membutuhkan peran pemuda dibandingkan para sesepuh yang sudah menginjak usia tua. Semoga ulasan ini dapat menjadi referensi bacaan bagi umat. Aaamiin Yarobbal ‘Alamiin.
