Orang kaya yang bermanfaat – Keinginan untuk dapat menjadi orang kaya yang bermanfaat merupakan hal umum. Kekayaan ini dapat langsung memberikan stabilitas finansial, kemampuan untuk memenuhi kebutuhan.
Bahkan, sering kali dianggap sebagai salah satu penanda keberhasilan dalam masyarakat. Namun, penting sekali diingat bahwa definisi kekayaan dan tujuan memperolehnya bisa bervariasi antara individu. Oleh karena itu, untuk menjadi kaya, perlu strategi atau cara yang benar dalam Islam.
Menjadi Orang Kaya yang Bermanfaat dalam Islam
Dalam Islam, mendapatkan kekayaan seharusnya dilakukan dengan mengikuti prinsip yang sesuai dengan ajaran agama Islam. Agama Islam telah mengajarkan pentingnya menjadikan kekayaan sebagai sarana untuk berbuat kebaikan.
Selain itu, menyantuni yang membutuhkan, serta memperjuangkan keadilan sosial. Berikut ini sudah ada beberapa cara menjadi orang kaya yang bermanfaat , antara lain:
1. Bekerja di Pagi Hari
Rasulullah pernah berdoa kepada Allah, agar kegiatan yang dilakukan umatnya di pagi hari lebih diberkahi. Dari Shakhr bin Wada’ah al-Ghamidi radhiyallahu ‘anhu, Nabi ﷺ telah berdoa,
اللَّهُمَّ بَارِكْ لِأُمَّتِي فِي بُكُورِهَا
“Ya Allah, berikan keberkahan untuk umatku di waktu paginya.” 1
Para sahabat menceritakan, bahwa Nabi SAW saat mengirim pasukan, beliau selalu memberangkatkannya di pagi hari. Setelah sahabat Shakhr mendapatkan riwayat tersebut, beliau mempunyai kebiasaan, menjalankan bisnisnya di pagi hari.
Beliau juga mengirim barang, selalu pagi hari. Hingga hartanya terus bertambah dan dia semakin kaya.
2. Transaksi yang Jujur dan Transparan
Melakukan transaksi jujur serta transparan yang dijanjikan oleh Nabi Muhammad SAW akan diberkahi hasilnya. Dari Hakim bin Hizam radhiyallahu ‘anhu, Nabi SAW telah bersabda,
الْبَيِّعَانِ بِالْخِيَارِ مَا لَمْ يَفْتَرِقَا فَإِنْ صَدَقَا وَبَيَّنَا بُورِكَ لَهُمَا فِى بَيْعِهِمَا وَإِنْ كَتَمَا وَكَذَبَا مُحِقَتِ الْبَرَكَةُ مِنْ بَيْعِهِمَا
“Penjual dan pembeli memiliki hak khiyar selagi mereka berada di dalam satu majelis dan belum berpisah. Jika keduanya jujur dan transparan maka transaksi jual belinya akan diberkati. Namun jika keduanya dusta dan tidak transparan, keberkahan transaksinya akan dicabut.” 2


3. Menikah
Bentuk ketiga yang Allah janjikan dapat menambah keberkahan yaitu menikah. Di antara janji Allah bagi orang yang menikah, maka Allah janjikan kecukupan untuk mereka,
وَأَنْكِحُوا الْأَيَامَى مِنْكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَائِكُمْ إِنْ يَكُونُوا فُقَرَاءَ يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ
“Kawinkanlah orang-orang yang masih lajang diantara kalian, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari budak-budak lelaki dan budak-budak perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya.” 3
Dalam hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah telah bersabda,
ثَلاَثَةٌ كُلُّهُمْ حَقٌّ عَلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ عَوْنُهُ الْمُجَاهِدُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ وَالنَّاكِحُ الَّذِى يُرِيدُ الْعَفَافَ وَالْمُكَاتَبُ الَّذِى يُرِيدُ الأَدَاءَ
“Terdapat 3 orang yang dijamin oleh Allah untuk membantunya: Mujahid fi sabilillah, orang yang menikah karena menjaga kehormatan dirinya, dan budak yang hendak menebus dirinya untuk merdeka.” 4
Demikian pula telah dinyatakan dalam keterangan Ibnu Mas’ud,
التمسوا الغنى في النكاح
“Carilah kekayaan dalam pernikahan. ” 5
4. Menakar Apa yang Dibutuhkan
Menakar apa yang dibutuhkan, terutama untuk makanan. Hal ini termasuk di antara amalan yang telah mengantarkan keberkahan. Dari al-Miqdam bin Ma’dikarib radhiyallahu ‘anhu, Nabi Muhammad SAW telah bersabda,
كِيلُوا طَعَامَكُمْ يُبَارَكْ لَكُمْ
“Takarlah makanan kalian, niscaya kalian akan diberkahi.” 6
Jadi, menjadi orang kaya yang bermanfaat cukup mudah sekali selagi Sobat Cahaya Islam ingin menjalaninya.