Game Troublemaker – Baru – baru ini, salah satu karya anak bangsa yakni Game Troublemaker cukup menyita perhatian publik. Singkatnya, game ini menceritakan seorang anak yang bernama Budi.
Budi berambisi ingin menjadi seseorang yang paling kuat di sekolahnya. Nah, salah satu untuk menunjukkan performa dirinya sebagai yang terkuat, yakni dengan jalur tawuran. Inilah tema yang diambil dalam game ini.
Sobat Cahaya Islam, game troublemaker yang sudah mulai beredar ini tentu harus dipantau persebaran dan dampaknya. Sebab jika tidak, bisa jadi berpotensi untuk mengarahkan anak bangsa mengalami kerusakan.
Bagaimana Generasi Menyiapkan Game Troublemaker?
Idealnya, sebagai generasi muslim yang cerdas tentu perlu memahami hukum setiap amalan termasuk halnya memainkan game Troublemaker.
Sebagai seorang muslim sejati, maka anda tidak boleh sekedar melakukan aktivitas tanpa melalui hukumnya termasuk memainkan game Troublemaker. Sebab semua amalan akan dihisab, bahkan sekedar niat saja.
Maka dari itu, awal dari pelaksanaan amalan harus disandarkan pada niat yang baik dan Lillahita’ala agar terhitung sebagai pahala di sisiNya.
Sungguh akan mengkhawatirkan jika amalan kebaikan malah sedikit terisi lantaran kelalaian muslim yang malah terlarut dalam hiburan dengan memainkan game bahkan kecanduan. Tentu hal tersebut juga akan menghabiskan waktu.
Padahal waktu sangat berharga. Hal ini sebagaimana firman Allah Ta’ala yakni dalam surat Al Ashr yakni :
وَالْعَصْرِ (1) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (2) إِلَّا الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
Artinya : “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” (QS. Al ‘Ashr: 1-3).
Tawuran Bukanlah Perilaku Cerdas
Sebagaimana yang diketahui bersama, ambisi Budi dalam Game Troublemaker tentu akan membeirkan pengaruh tersendiri kepada sebagian generasi muslim yang masih kanak – kanak. Fitrahnya, setiap manusia pasti ingin menjadi eksis.
Eksis sendiri bisa dilakukan dengan banyak hal yakni salah satunya dipandang sebagai seseorang yang terkuat.
Lantas, bagaimana bila generasi yang kecanduan game malah meniru obsesi Budi untuk menjadi yang terkuat juga, tentu sangat bahaya bukan?
Maka dari itu, ada beberapa hal yang bisa dilakukan generasi agar tidak sampai kecanduan dengan game saja. beberapa diantaranya yakni seperti :
1. Membuat To-do list
Di era kecanggihan seperti sekarang, membuat jadwal pekerjaan sangatlah mudah. Ada banyak channel yang bisa sobat Cahaya Islam ikuti.
Selain itu, sangat penting untuk menyesuaikan penulisan jadwal kegiatan dengan kemampuan Sobat dalam menyelesaikan pekerjaan tersebut.
Jangan sampai akhirnya terburu – buru dan hasilnya malah tidak berkualitas. Kan sayang waktu dan tenaganya.
2. Mencari Teman Baik
Hal lainnya yakni penting untuk mencari teman yang baik. Terkadang, kesendirian menyebabkan seseorang mengalami kebosanan bukan?
Maka dari itu, penting bagi Sobat Cahaya Islam untuk mencari teman atau bahkan menetapkan sahabat untuk selalu menjadi pengingat segala aktivitas kebaikan.
Sebab kehadiran partner kebaikan amatlah berharga. Hal ini sebagaimana firman Allah Ta’ala dalam surat Al Furqan pada ayat 27 tentang kebaikan bersama dengan teman.
وَيَوْمَ يَعَضُّ الظَّالِمُ عَلٰى يَدَيْهِ يَقُوْلُ يٰلَيْتَنِى اتَّخَذْتُ مَعَ الرَّسُوْلِ سَبِيْلًا
Artinya : Dan (ingatlah) pada hari (ketika) orang-orang zalim menggigit dua jarinya, (menyesali perbuatannya) seraya berkata, “Wahai! Sekiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama Rasul.
Selain itu, sobat bisa saling bergantian dengan teman untuk saling mengingatkan agar tidak terlalu berlarut dalam kemaksiatan dan terlena dengan hal – hal mubah.
Nah Sobat Cahaya Islam demikianlah ulasan mengenai game troublemaker dan bagaimana sikap generasi muslim menyikapinya. Semoga ulasannya bermanfaat ya.