Hari Buku Nasional – Beberapa hari yang lalu, sebagian besar umat terlebih para pegiat literasi ikut memperingati Hari Buku Nasional tepat pada tanggal 17 Mei 2021. Kendati telah berlalu, namun esensi peringatan hari tersebut harus tetap dijaga bahkan tertancap bukan sekedar selebrasi belaka.
Sobat Cahaya Islam, lantas apa kaitannya Hari Buku Nasional dengan generasi Islam? Tentu sangat berkaitan. Pasalnya, salah satu faktor pembangun dalam peradaban yakni pemuda yang melek akan literasi. Dengan kemampuan literasi yang tinggi, maka para pemuda akan terjaga secara pemikiran dan menjadi garda terdepan pembela agama dari ancaman melalui berbagai aspek.
Bagaimana Memaknai Hari Buku Nasional?
Sebagai umat Islam, sudah selayaknya menjadikan momen tersebut sebagai momen evaluasi diri terkait progress dalam meningkatkan literasi. Literasi sendiri merupakan hal yang sangat penting untuk dibiasakan agar umat tak sekedar menerima doktrin belaka.
Banyak kasus di sebuah pemberitaan media baik lokal maupun internasional yang luput dari penginderaan tersebab pasif terhadap kemampuan literasi. Belum lagi bangsa harus menghadapi realita manakala para generasi di taman kanak – kanak lebih memilih gadget ketimbang bacaan anak – anak.
Padahal, anak adalah usia emas untuk menanamkan sifat – sifat terpuji melalui ragam bacaan yang ada. Bagi umat Islam, terdapat banyak variasi bacaan seperti Sirah Nabawiyah, Kisah para Sahabat, Kisah Para Ilmuwan Islam dan masih banyak lagi.
Dengan membacakannya, jiwa heroik serta kepiawaian dalam menyelesaikan masalah seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah dan para sahabat dapat ditiru. Sungguh hal tersebut akan menambah nilai positif bagi generasi peradaban Islam.
Manfaat Meningkatkan Literasi di Perayaan Hari Buku Nasional
Terdapat berbagai manfaat yang didapatkan manakala umat mau dan mampu untuk memperjuangkan peningkatan literasi di tengah generasi. Beberapa diantaranya yakni :
1. Meningkatkan Intelektualitas
Sudah menjadi sebuah hal yang wajar, bila meningkatkan kemampuan literasi dalam diri dapat menjadikan kemampuan intelektualitas meningkat. Kemampuan intelektualitas sendiri sangat dibutuhkan bagi generasi untuk menyerap berbagai pemahaman serta menyaring segala informasi agar tak salah melangkah dalam beramal.
Dengan adanya intelektualitas dalam diri, umat juga dapat terhindarkan dari pemahaman – pemahaman yang berusaha mengdiskreditkan ummat. Pasalnya, hari ini banyak ditemukan beberapa pemahaman Islam yang berusaha untuk dijaukan dari generasi. Hal ini tentu akan merugikan generasi bukan?
2. Literasi dapat Membuka Wawasan
Tidak dipungkiri bahwa meningkatkan kemampuan literasi secara tidak langsung dapat membantu umat untuk membuka wawasan baik lokal maupun global. Bahkan dapat meningkatkan cara berfikir kritis dalam diri. Tentu kemampuan ini sangat dibutuhkan dalam modernitas hari ini.
Di era kehidupan serba bebas seperti sekarang, rasanya akan sangat merugi bila jiwa kekritisan tak dapat dimunculkan. Pasalnya, generasi umat akan sekedar menjadi generasi pembebek tanpa pernah menjadi pionir sebuah amalan. Padahal, umat Islam telah mendapat gelar sebagai umat terbaik dalam AlQuran yang tersebutkan dalam surat Ali Imron ayyat 110 yakni :
كُنْتُمْ خَيْرَ اُمَّةٍ اُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ ۗ وَلَوْ اٰمَنَ اَهْلُ الْكِتٰبِ لَكَانَ خَيْرًا لَّهُمْ ۗ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُوْنَ وَاَكْثَرُهُمُ الْفٰسِقُوْنَ
Artinya : Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik.
Nah Sobat Cahaya Islam, itulah ulasan singkat mengenai peringatan Hari Buku Nasional. Walaupun telah berlalu, namun evaluasi terkait kondisi krisis literasi generasi harus selalu diingat agar umat termotivasi untuk mengembalikan kejayaan pemikiran umat.